Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

5 Golongan Netizen Indonesia yang Memanfaatkan Kemesraan Dinda Hauw

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
14 Juli 2020
A A
dinda hauw MOJOK.CO

dinda hauw MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Pernikahan uwu Dinda Hauw memang membawa berkah. Terutama untuk netizen Indonesia, dari yang tahu siapa itu Dinda Hauw, sampai yang nggak tahu sama sekali. Namun, demi ketahanan konten, ikut-ikutan komentar. Biar dapat likes, ritwit, dan interaksi seramai mungkin.

Tipe netizen yang “memanfaatkkan” Dinda Hauw ada macam-macam. Izinkan saya merangkumnya menjadi 5 golongan.

Golongan aleman

Golongan ini berisi manusia yang gampang aleman. Mendewakan betul hubungan-hubungan yang so called uwu padahal biasa aja. Mereka punya istilah-istilah malesin kayak gemay, unch, hingga jembud kisut.

Golongan yang kayak gini, yang bikin orang kayak Dinda Hauw bikin konten makin bikin perut mulas. Apa saja kontennya, dipandangnya uwu. Uwa uwu your eyes. Bikin mie instan saja nggak bisa apanya yang uwu.

Saya nggak mengatakan mereka menyebarkan pembodohan, namun golongan ini memiliki beberapa poin plus. Poin plus yang pertama adalah kita bisa tahu bagaimana taraf bahagia menurut netizen. Dari pernikahan uwu-uwu kisut Dinda Hauw, kita bisa menakar negeri dongeng utopia ala netizen Indonesia itu bagaimana. Tidak hanya meninggalkan sepatu kaca di altar pesta dansa, hal-hal berbasis agama juga bisa menjadi santapan lezat sebuah ke-uwu-an.

Poin plus kedua ya kita bisa melihat kategori romantis apa yang bisa masuk ke kepala mereka. Bukan lagi “rindu itu berat kamu nggak akan kuat”, tapi kata-kata “yank, tadi aqu ileran ngga?” adalah sebuah hal meta-romantis dalam tahap neo-kontemporer ala netizen Indonesia. Bukan juga beli TTS yang sudah diisi, tapi nggak bisa bikin Indomie adalah uwu yang hakiki.

Golongan yang sudah muak

Golongan kedua adalah mereka yang muak. Saya tidak menggeneralisasi, namun kebanyakan gerakan ini lahir dari Twitter. Mereka melihat ada yang salah dari fenomena ini.

Awalnya mereka diam dan secara nggak langsung menikmati trending Dinda Gauw. Namun, makin lama, tingkah yang dihasilkan golongan pertama dan pasangan tersebut bikin muak juga. Maka hadir twit kontra golong pertama.

Baca Juga:

Akun Affiliate yang Jualan Numpang Tragedi Itu Biadab, dan Semoga Nggak Laku!

4 Dosa Akun Centang Biru yang Bikin X Jadi Makin Nggak Asik

Golongan kedua ini juga menghasilkan poin plus. Terutama bagi penikmat keributan di Twitter yang kayaknya sehari nggak baku hantam online, seperti ada yang kurang.

Golongan munafik

Golongan ini yang paling lucu. Mereka menyatakan abstain, tapi paham seluruh pekara kerusuhan huru-hara baku hantam karena Dinda Hauw. Contohnya orang yang bilang, “Ah, aku nggak paham sama trending Dinda Hauw. Bodo amat, sih. Tapi, tapi, tapi, konsep memantaskan diri itu blah blah blah.”

Golongan ini ingin tidak terlihat peduli, tapi di saat yang sama, ketidakinginannya ini malah memberikan satu makna bahwa ia mengikuti fenomena uwu mawut ini. Munafik betul.

Golongan senang-senang

Golongan senang-senang ini adalah sekumpulan orang yang mengincar sumber daya meme di tiap postingan viral Dinda Hauw.

Netizen ribet #dindahauw #dindahw #day1dindareyhalal pic.twitter.com/YCTDcIWRXp

— H S R L (@HasruLpunk) July 11, 2020

Golongan ini terbagi menjadi dua sub-golongan. Pertama, mereka yang nyolong ya nyolong aja. Berburu diam-diam. Kedua, mereka yang minta izin dulu, memenuhi SOP nyolong meme. Misalnya dengan meninggalkan meme yang lain. Semacam barter.

Golongan nggak tahu diri

Jika golongan pertama sudah wagu, ini yang paling wagu. Golongan ini menyerang DM bribikannya dengan meniru proses uwu Dinda Hauw sama uwuannya. Misalnya: “Tipe (perempuan/pria/calon pendamping) kamu itu gimana, sih?”

Tidak hanya sampai sana, biasanya DM tersebut berlanjut begini: “Mau memantaskan diri buat kamu.” Haesh. Niatnya mau kelihatan uwu, tapi jadinya malah wagu. Apalagi kalau orang-orang dari golongan ini malah ganggu privasi orang.

BACA JUGA Nostalgia Rental PS 2 yang Diabadikan dalam Tiap Gimnya dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

 

Terakhir diperbarui pada 14 Juli 2020 oleh

Tags: dinda hauwtrendingTwitter
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

konsensus nomor ponsel

Konsensus Juga Tentang Nomor Ponsel, Sayang

18 Mei 2019
Panduan Memahami Tweet-tweet Budiman Sudjatmiko yang Terlalu Ndakik Buatmu! terminal mojok.co

Panduan Memahami Tweet-tweet Budiman Sudjatmiko yang Terlalu Ndakik Buatmu!

31 Maret 2021
twitter fadli zon

Semangat Ngetwit, Pak Fadli Zon, Aku neng Mburimu!

18 November 2021
Nikah Gratis di KUA: Sebuah Tren yang Layak Dinormalisasi dan Dirayakan

Nikah Gratis di KUA: Sebuah Tren yang Layak Dinormalisasi dan Dirayakan

2 Februari 2023
Percaya Ela Elo Adalah Pengganti Medsos X, Pertanda Netizen Kelewat Meremehkan Pemerintah Mojok.co

Percaya Ela Elo akan Jadi Pengganti Medsos X, Pertanda Netizen Kelewat Meremehkan Pemerintah

20 Juni 2024
nadin amizah orang miskin empati kemiskinan orang miskin mojok

Nadin Amizah Bener loh, Jadilah Orang Kaya karena Lebih Mudah Jadi Orang Baik

21 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.