Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sapa Kustomer Pakai “Kak” Saja Tersinggung? Coba Abang Ojol Sapa Pakai Ini

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
6 Juli 2020
A A
panggilan kak ojol MOJOK.CO

panggilan kak ojol MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Di zaman yang serba ruwet ini, apa saja bisa menjadi bahan bakar yang sempurna untuk tersinggung. Bekal untuk suami saja bisa buat mencak-mencak, apalagi hal-hal yang dianggap sentimentil padahal ya nggak sentimentil-sentimentil amat, kayak sebel karena dipanggil “kak” sama driver ojol.

Ndagel banget ketika ada yang tersinggung lantaran dirinya dipanggil “kak”. Iya, semisal kamu ke toko-toko kopi lalu dipanggil “Kak Stepen”, seperti sewajarnya. Kebetulan yang manggil kak itu berprofesi sebagai ojek online yang sedang menyapa pelanggannya.

Tersinggung karena dipanggil “kak” sama driver.

Kita ni tersinggung sama segala hal. Jadi “jangan menyinggung rang lain” itu nga relevan.

Sekarang saatnya kita nga jadi bagian dari orang yg ketersinggungannya nyusahin rang lain.

Apalagi ni driver kesian kalo sampe kesuspend. pic.twitter.com/6GnlIzgbGP

— WOT 📌 pinned (@tubbirfess) July 5, 2020

Entah sebelum bertemu abang ojol, si pelanggan ini ada sebuah peristiwa yang membuat mood-nya jelek sehingga tersinggung akibat dipanggil “kak”. Atau bahkan ada kenangan buruk dengan sapaan “kak”. Atau malah di daerah asalnya, sapaan “kak” memang diperuntukkan satu gender saja. Kita tidak tahu dan tidak berhak menerka-nerka.

Saya nggak bisa bayangin dirinya ngajar Pramuka di SD dan dipanggil kak. Ya, sebenarnya nggak ndakik juga sih, tapi mbok ya disesuaikan dengan konteks abang ojol yang telah menaruh hormat dengan memanggil dirimu kak. Bukan cok atau ngab. Lagipula, secara universal, sapaan kak itu netral.

Nah, di sini saya akan merekomendasikan kata pengganti “kak” agar pelanggan (((nggak tambah tersinggung))). Agar supaya ketika abang ojol dapat penumpang yang ribet seperti ini, bisa diantisipasi.

Pertama, “guys”. Pakai ini saja layaknya orang ngevlog. “Wasap, guys, bersama guwe Mas Pur driver kesayangan Anda yang akan menemani perjalanan sampai titik tujuan. Tapi sebelum itu, kita Binomskuy dulsss…”

Setelah sampai titik lokasi dan kamu turun, hendak membayar, Mas Pur ojol kesayangan nimpali begini, “Guys, guys, guys, ayolah. Aku di sini ikhlas hibur kalian. Aku di sini nggak memikirkan rupiah. Imbalannya cukup kalian terhibur saja. Dan jangan lupa bintang lima, like, dan share ke temen-temen kalian. Jika drive saya memenuhi asupan kebahagiaan Anda hari ini.”

Baca Juga:

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

4 Sikap Green Flag Driver Ojol yang Bikin Penumpang Nyaman

Kedua, “Su”. Di Jawa sendiri, “su” itu artinya baik. Makanya banyak nama yang depannya pakai su seperti Supri, Supardi, Sudibyo, dan lainnya. Apalagi di Kamboja dan Laos, su itu artinya penyemangat. Ketika Indonesia lawan Kamboja, biasanya banyak hastag #SusuLaos yang artinya mirip dengan #AyoIndonesia.

Nah, coba saja driver ojol sapa pelanggan pakai su semisal sapaan kak dicap nggak sopan. Ketika ada pelanggan chat “Sesuai lokasi ya, Bang” tinggal dijawab begini, “Siap. Menuju lokasi, Su!”

Jos! Gimana? Kalau sudah begini mending disapa pakai sapaan su atau kak?

Ketiga, “yang mulia”. Saya sarankan bawa kipas, lalu bilang “Jumlah pelanggan hari ini tersisa empat puluh, yang mulia. Mereka belum melewati tantangan Labirin Pogung, yang mulia,” gitu. Sambil kipas-kipas yang mulia berkata seperti ini, “Ah, kamu ini, Bang. Kok bisa jumlah peserta masih banyak? Ya, sudah, sesuai lokasi. Jangan sampai Benteng Lima kita turun performa.”

Ealah, ini mau naik ojek atau mau naik jembatan tali Gibraltar. Bukannya di jalan ketemu polisi tidur, yang ada malah ketemu Hayato Tani, komandang pemberontak Benteng Takeshi. Wes to, paling enak dipanggil kak ketimbang ndakik-ndakik dipanggil yang mulia.

Keempat, “hyung”. Lha kalau ini gimana? Biar kayak Ryan D’Masiv yang dipanggil K-Popers dengan sapaan hyung. “Permisi, apa benar dengan hyung Iqbaal? Sesuai lokasi ya, hyung.”

Kelima, “kamerad”. Jos! Bukannya sampai tujuan, yang ada malah dikira kader organisasi kampus.

Terlepas dari semua itu, rasa saling menghargai itu penting. Berhak juga kok nggak suka dipanggil kak. Tinggal bilang sama ojolnya, kenalan, sapa dengan sapaan apa enaknya. Pancasila sampai lima, sila kelima menghimpun dengan sempurna.

Ya, setidaknya lebih baik ketimbang langsung laporin dan abang ojol kena suspend. Kita memang tidak tahu permasalah apa kamu dengan sapaan “kak”, tapi kamu juga nggak tahu seberapa penting rupiah bagi abang ojol. Tetap semangat dan menebarkan kebaikan ya, kak.

BACA JUGA No Debat! One Piece Lebih Baik daripada Naruto dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Juli 2020 oleh

Tags: gojekgrabojolpanggilan kak
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

uang tip ojek online

Tak Perlu Berikan Uang Tip ke Ojek Online, Biar Apa sih?

10 Juli 2019
Kamus Bahasa Driver Ojek Online, Banyak Istilah yang Kocak! Mojok.co

Kamus Bahasa Driver Ojek Online, Banyak Istilah yang Kocak!

9 Oktober 2024
Ekstra Bagasi + Jaket Wajib Dipertimbangkan Gojek dan Grab Sebagai 2 Fitur Baru Selain Fitur Memilih Motor (Unsplash)

Ekstra Bagasi + Jaket Wajib Dipertimbangkan Gojek dan Grab Sebagai 2 Fitur Baru Selain Fitur Memilih Motor

24 Oktober 2022
Jangan Merantau ke Kabupaten Blora kalau Nggak Punya Kendaraan Sendiri, Transum di Sini Nyaris Punah!

Jangan Merantau ke Kabupaten Blora kalau Nggak Punya Kendaraan Sendiri, Transum di Sini Nyaris Punah!

5 September 2024
ipo goto gojek tokopedia goto ipo IPO GoTo Menarik Dipantau, Muncul Akun Hantu hingga Ramai Pro-Kontra mojok.co

IPO GoTo Menarik Dipantau, Muncul Akun Hantu hingga Ramai Pro-Kontra

25 Maret 2022
5 Dosa Sopir Taksi Online yang Bikin Penumpang Nggak Nyaman

5 Dosa Sopir Taksi Online yang Bikin Penumpang Nggak Nyaman

22 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

motor Honda Stylo 160: Motor Matik Baru dari Honda tapi Sudah Disinisin karena Pakai Rangka eSAF, Bagusan Honda Giorno ISS Honda motor honda spacy

Honda Stylo: Rangkanya Dibilang “Bom Waktu”, tapi kok Masih Laris?

9 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Mohon Maaf Warga Surabaya, Tahu Isi yang Isinya Bihun Itu Kelihatan Nggak Niat

Mohon Maaf Warga Surabaya, Tahu Isi yang Isinya Bihun Itu Kelihatan Nggak Niat

10 Desember 2025
Trotoar Sepanjang Jalan Cikini Raya Harusnya Jadi Standar Seluruh Trotoar di Jakarta agar Berpihak kepada Pejalan Kaki

Trotoar Sepanjang Jalan Cikini Raya Harusnya Jadi Standar Seluruh Trotoar di Jakarta agar Berpihak kepada Pejalan Kaki

9 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya
  • Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah
  • Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur
  • Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua
  • Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban
  • Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.