Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Wahai Orangtua, Pendidikan Seksual Bukan Tutorial Senggama

Novy Eko Permono oleh Novy Eko Permono
10 Juli 2019
A A
pendidikan seksual

pendidikan seksual

Share on FacebookShare on Twitter

Pernah nggak sih kalian waktu kecil dulu punya pertanyaan aneh. Misalnya begini, kenapa tempat pipis perempuan dan lelaki berbeda? Atau memang cuman aku yang punya pikiran jorok sejak kecil? Bhahaha~

Eh, tapi pertanyaan itu beneran pernah aku tanyain ke Mama loh. Yah, walaupun jawabannya cuman klise.

“Kamu belum saatnya tahu hal itu.”

“Nanti kamu juga akan tahu kalau sudah dewasa.”

Dan bla bla bla.

Setelah tumbuh dewasa, saya baru sadar bahwa membicarakan tentang hal-hal berbau seksual ternyata masih dianggap tabu di negeri ini. Masyarakat kita masih menganggap memberikan pendidikan seksual kepada anak berarti melegalkan hubungan seks pranikah. Duh, kog jalan pikirannya begitu yak.

Padahal pendidikan seksual sama sekali tidak berisi hal ihwal tutorial hubungan seks—bukan melulu masalah senggama. Toh, kegiatan itu sebetulnya memang belum waktunya mereka lakukan. Pendidikan seksual justru untuk membekali anak dan remaja agar tidak melakukan sesuatu yang “sudah bisa tapi tidak boleh”. Nah, pada titik inilah pendidikan seksual dibutuhkan.

Mengenalkan perkara seks sebenarnya mengajarkan kepada anak bahwa manusia dan makhluk lain memiliki jenis kelamin yang berbeda-beda. Sesederhana itu.

Baca Juga:

Pengalaman Mengunjungi Lapas Anak: Hidup Memang Tak Adil dan Tak Akan Pernah Adil

Purwokerto yang Sejuk dan Tenteram Mulai Menjelma Menjadi Kota yang Tidak Aman Bagi Mahasiswa Pendatang

Anak perlu diarahkan untuk belajar mengenal darimana bayi berasal, bagaimana cara bersikap dengan lawan jenis, serta beragam aspek kesehatan reproduksi lain yang nantinya akan memudahkan perjalanan dunia remaja mereka. Pendampingan dari orang tua sejak dini akan meminimalisir terjadinya tindakan kekerasan seksual yang akhir-akhir ini marak terjadi di dunia anak.

Ajaklah mereka mengenali tubuhnya. Ketika sejak kecil hingga beranjak dewasa seorang anak sudah dibiasakan untuk mengenal tubuhnya maka mereka cenderung lebih dekat dengan keluarga dan terhindar dari perilaku seks berisiko.

Sebab tak dapat dipungkiri, remaja yang tidak memiliki hubungan dekat dan komunikasi yang baik dengan orang tuanya cenderung lebih rentan untuk “liar” dan melanggar. Orang tua sebaiknya sadar sejak awal bahwa akan tiba saatnya anak mereka akan menanyai hal-hal terkait perilaku seksual, hingga tak perlu lagi adanya blindness atau ketidaktahuan anak mengenai wawasan seksual.

Tapi kalau ditanya jangan memberikan jawaban yang mengada-ada juga. Itu akan memperbesar kemungkinan anak mencari jawaban lain dari sumber yang kurang bisa dipercaya. Era teknologi yang membawa kemudahan berselancar di dunia internet membuat siapa saja dapat mengakses informasi apapun. Apabila hal ini terjadi pada anak tanpa pendampingan orang tua, maka besar risiko yang dapat terjadi.

Tentu kita tidak berharap anak-anak mencari sendiri jawaban atas pertanyaan mereka melalui internet, bukan?

Makanya pendidikan seksual seharusnya menjadi bagian pendidikan anak di sekolah. Konsepnya lebih berorientasi pada unsur anatomi, fungsi, tata nilai, dan sikap kepribadian sehubungan dengan kepemilikan organ reproduksi masing-masing. Juga, untuk mempersiapkan remaja agar mampu membawakan peran gender organ reproduksinya secara matang dan dewasa.

Jadi, pendidikan seksual sebetulnya lebih pada pendidikan pembentukan kepribadian sehubungan dengan kepemilikan organ reproduksi. Untuk itu, pendidikan seksual ditunjang oleh unsur-unsur pendidikan etika, psikologi, sosiologi, agama, dan tata krama yang membekali setiap orang untuk berperan membawakan diri sesuai dengan jenis organ reproduksinya.

Penyimpangan perilaku seksual memang dilarang oleh agama. Tapi bukan berarti pendidikan seksual tidak bisa diajarkan melalui ajaran agama. Tentu bisa. Misalnya ajaran terkait bersuci sebelum melakukan ibadah, misal wudhu. Ibadah dikatakan tidak sah bila wudhu batal, salah satunya dengan menyentuh alat kelamin tanpa pelapis. Dubur dan kemaluan juga diajarkan untuk selalu bersih demi kesehatan tubuh.

Nah, pemenuhan informasi semacam ini bisa menjadi jalan keluar beberapa masalah terkait seksual dan reproduksi. Informasi tentunya harus disampaikan dengan gaya khas remaja, bukan menimbulkan rasa takut atau bertentangan dengan logika.

Analoginya begini, ada makanan yang boleh dimakan, begitu pula sebaliknya. Demikian pula soal hubungan seks. Ringkasnya, tidak ada hal khusus yang membuat pendidikan seks jadi sulit diajarkan. Kecuali cara berpikirmu yang tak mau diubah. Kolot.

Kecukupan informasi diharapkan bisa membantu remaja mengenal diri, serta mempertimbangkan keputusan terkait seksual dan reproduksi. Hasilnya remaja tak perlu lagi mempercayai iklan obat penggugur kandungan atau praktik aborsi ilegal. Percayalah itu semua info sesat.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: kenakalan remajapendidikan seksualRemajaseks pranikah
Novy Eko Permono

Novy Eko Permono

ArtikelTerkait

panduan menyusun skincare routine untuk remaja mojok.co

Panduan Menyusun Skincare Routine untuk Remaja: Cukup 4 Produk

13 Juli 2020
Sebagai Anak Tengah, Saya Muak pada Glorifikasi Sulung dan Bungsu terminal mojok.co

Kalau Jakarta Punya PSBB, Ayah Protektif Punya PABB: Pembatasan Asmara Berskala Besar

15 April 2020
Guru Mengecek Pembalut Murid yang Izin Haid Tak Bisa Dibenarkan! Terminal Mojok

Guru Mengecek Pembalut Murid yang Izin Haid Tak Bisa Dibenarkan!

9 Desember 2020
twitter #DearMeTenYearsAgo

#DearMeTenYearsAgo: Seperti Bermetamorfosis, Alay adalah Fase Kehidupan

29 Mei 2019
5 Rekomendasi Drama Cina Bergenre Romance

Belajar Seksualitas Lewat 3 Drama Korea Ini, Jangan Bokep Terus!

4 Januari 2023
realistis

Hidup Itu Memang Harus Optimis, Tapi Jangan Lupa Realistis Bosque

25 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.