Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

Menjadi Atlet Esports Itu Tidak Mudah!

Muhammad Ikhwan Hastanto oleh Muhammad Ikhwan Hastanto
13 Mei 2019
A A
atlet esports

atlet esports

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam rentang waktu kelas 2 SMP sampai 1 SMA, saya menyerahkan diri saya sepenuhnya kepada dunia game. Pengabdian murni nan tulus ini menjadi salah satu cerita hidup saya yang ada-ada saja karena game mampu membuat saya benar-benar buta, tentu bukan dalam arti yang sebenarnya.

Semua diawali dari perkenalan saya dan permainan Counter Strike 1.6 (selanjutnya akan saya singkat menjadi CS 1.6) lewat teman sekelas. Suatu hari, dia mengajak saya untuk ke warnet dan mencoba memainkan ‘game online tembak-tembakan ini’. Saya menolak karena alasan takut ketahuan orang tua. Situasi saya saat itu, ke rental PlayStation saja saya sudah diomelin, gimana saya ke warnet?

Sialnya, teman saya tidak berhenti merayu sampai di situ. Di hari ketiga perayuan, saya luluh—saya memang anaknya gampang dipengaruhi.

Saya tidak sadar bahwa saya sedang menjual jiwa saya kepada setan.

Begitu berkenalan dengan CS 1.6, saya merasa diserap ke dalam sebuah dunia yang baru, asing, dan adiktif. Hubungan saya dengan internet yang saat itu hanya sebatas berbincang di mIRC lewat username co_kesepian_jomblo langsung ter-elevasi. Gila, enak sekali rupanya bisa main game bersama orang-orang se-Indonesia.

Semakin lama waktu berlalu, saya semakin rajin bermain dan berlatih CS 1.6. Semakin rajin berlatih, saya semakin lihai bermain. Semakin lihai bermain, saya semakin sering mengikuti lomba CS 1.6 yang tadinya saya bahkan tidak tahu ada lomba semacam itu. Singkat kata, saya telah menjadi atlet esports tanpa tahu sebelumnya bahwa ada istilah atlet esports itu sendiri.

Dalam rentang tiga tahun itu. Saya rasa saya mempunyai kualifikasi yang cukup untuk berbicara tentang pekerjaan ini, terkhusus membelanya. Banyak sekali anggapan bahwa bermain game tidak layak menjadi sebuah “olahraga”, apalagi pekerjaan.

Yang paling menyebalkan, ada oknum-oknum yang menganggap menggeluti dunia esports sebagai hal yang mudah. “Halah, cuma main game aja!” atau “Main game mah anak kecil juga bisa! Gak ada kegiatan ya? Cari kerjaan kek!”

Baca Juga:

Rahasia Game Super Mario Bros yang Jarang Orang Ketahui

Kurikulum Esports: Mengembangkan Minat atau Meningkatkan Elektabilitas?

Manusia-manusia dengan pemikiran seperti ini biasanya kalau main game selalu kalahan, pasti yang mati pertama. Cupu, atau kalau bahasa kami para gamers kala itu, NOOB! Menjadi atlet esports itu tidak semudah cocotmu yang suka asal bunyi, ndes!

Bermain game yang dilombakan dan dijadikan lapangan pekerjaan macam CS 1.6 (kini bernama CS:Global Offensive) membutuhkan latihan bertahun-tahun.Tentu, latihan rutin itu membutuhkan ketahanan berlatih. Pada masa tersebut, saya bisa latihan 6-8 jam sehari di depan komputer. Gila, kan? Iya, tahu kok. Persis anggapan orang tua saya juga, kok.

Begitu saya bilang latihan, jangan dibayangkan kalau selama 8 jam itu kerjaan saya hanya tembak sana-sini. Kami, para atlet esports, melakukan latihan disiplin dengan terstruktur dan terjadwal seperti mengasah kemampuan aiming (meletakkan sasaran), menonton pertandingan para pemain profesional dan menganalisisnya, serta mempraktekkan segala ilmu dan mencoba berbagai taktik yang didapat ke dalam tim. Semua ini dilakukan berulang-ulang.

Bahkan, komputer sekolah yang ada di kelas kemudian kami install dengan CS 1.6 agar selepas sekolah saya dan tim (yang kebetulan satu sekolah) bisa berlatih atau menonton rekaman pertandingan bersama. Contoh penyalahgunaan fasilitas ini tidak patut dicontoh ya.

Ada banyak jenis pengorbanan lain yang kami, para atlet esports, harus lakukan. Kalau saya pribadi, pada masa inilah saya harus mengorbankan kesehatan mata saya. Bermain dengan intensitas yang gila setiap hari selama tiga tahun akhirnya memaksa saya memakai kacamata. Tapi tentu, tidak penyesalan dalam diri saya sampai sekarang. Saya yakin bahwa pepatah “lewat kacamata, perspektif dunia akan terbuka” itu benar. Tentu, pepatah itu saya karang sendiri.

Banyak sekali momen-momen lucu yang terjadi di masa saya berkecimpung di dunia ini. Satu yang menarik adalah ketika pacar saya saat itu cemburu berat karena saya lebih sering menghabiskan waktu di depan komputer atau di warnet bersama tim saya ketimbang bersamanya. Kekesalan yang memuncak kemudian membuatnya suatu hari marah besar. Saat pulang sekolah, ia bersama teman sekelasnya meneriakkan kata-kata yang tidak bisa saya lupakan sampai sekarang.
“Aduh, mainnya sama cowok melulu. Kasian banget ya pacar kamu ternyata homo,” kata salah seorang temannya kepada pacar saya, di depan saya. Berulang-ulang.

Saya ngakak setiap kali mengingat kejadian itu. Kadang sangat mengherankan bagaimana seorang remaja bisa menjadi begitu pasif-agresif, terkhusus perihal cinta.

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: Counter StrikeEsportsGame Online
Muhammad Ikhwan Hastanto

Muhammad Ikhwan Hastanto

Suka memetik dan mengetik.

ArtikelTerkait

eve online fountain war 2013-2014 perang game online terbesar terlama termahal mojok.co

Fountain War di Eve Online: Perang Game Online Terbesar, Termahal, dan Terlama Sepanjang Sejarah

6 September 2020
sambat

Ketika Game Online Jadi Ajang Sambat Penontonnya

27 Agustus 2019
kurikulum esports

Kurikulum Esports: Mengembangkan Minat atau Meningkatkan Elektabilitas?

2 Desember 2021
pes

Ketika Game Online Menyerang, PES dan Winning Eleven Masih Menjadi Pilihan

20 Juli 2019
blokir gim voucher game online mending rakit pc steam dark souls III genre game menebak kepribadian dota 2 steam esports fall guys mojok

4 Alasan Esports Harus Jadi UKM di Kampus

18 Desember 2020
tim mobile legends mpl season 6 musim 6 terbaik saat ini review analisis tim mojok.co

5 Tim Mobile Legends Terbaik di Indonesia Musim Ini

13 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga Mojok

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

11 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.