Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Gimana sih Rasanya Kuliah dan Lulus dari Jurusan yang Katanya “Madesu”?

Mochammad Wahyu Ghani oleh Mochammad Wahyu Ghani
19 Juni 2020
A A
jurusan madesu, lulus kuliah

Gimana sih Rasanya Kuliah dan Lulus dari Jurusan yang Katanya “Madesu”?

Share on FacebookShare on Twitter

Adik kelas saya baru saja menghubungi saya untuk mengabarkan sebuah kabar baik sekaligus sebuah kabar buruk. Kabar baiknya dia baru saja ikut wisuda LDR Najwa Shihab buat merayakan kelulusannya serta hubungannya dengan si doi yang juga LDR. Untuk kabar buruknya jelas sebuah pertanyaan klasik turun temurun, “kalau sudah lulus mau kerja dimana?” Sebagai salah satu lulusan jurusan Informasi dan Perpustakaan, saya sebenarnya tahu betul perasaan adik kelas saya yang bingung ingin lanjut jadi apa ya setelah lulus.

Begonya, pertanyaan seperti ini sebenarnya adalah pertanyaan klasik anak-anak jurusan kami yang dari awal berniat mendaftar jurusan yang dianggap masa depan suram atau disingkat ‘M-A-D-E-SU’. Oh ya, walaupun jurusan saya sering dipandang sebelah mata, minimal jurusan saya masuk ke dalam salah satu PTN terbaik. Tidak buruk, namun cukup membuat saya yakin dan beberapa anak lainnya dalam menentukan pilihan bergabung ke dalam jurusan ‘madesu’ di kampus PTN.

Waktu itu kami terlalu gelap mata dan tergiur dengan status PTN yang punya kasta lebih di mata calon gebetan. Otomatis, banyak yang berpikir masuk kampus negeri adalah jalan ninja terbaik, dan jurusan keren adalah pilihan belakangan. Khusus jurusan saya, walaupun terdengar “madesu”. Sebenarnya, UU no 43 tahun 2007 menjamin pekerjaan kami untuk jadi pustakawan. Yah tapi Namanya manusia, lebih banyak gengsinya daripada kebutuhannya. Alhasil pustakawan terkadang bukan menjadi pilihan kami, sih.

Sebagai salah satu lulusan dari jurusan madesu, saya kebetulan memilihnya tanpa melalui proses ritual Istikharah. Jadinya, tiba-tiba ngeklik aja gitu karena sudah bosan test 8 kali dan selalu gagal diterima jurusan yang saya inginkan. Perasaan paling gondok adalah ketika setiap pulang kampung atau kumpul dengan teman-teman sekolah, ada saja pertanyaan yang sifatnya gampang-gampang susah buat dijawab, “kuliah di     mana?”. Sumpah, pertanyaan simple seperti ini buat kami dari kalangan jurusan madesu, mikir jawabannya susah banget. Di satu sisi menjawabnya bisa bikin bangga. Di satu sisinya lagi menjawabnya bisa bikin nelangsa. Waktu bilang kuliah di UNPAD, serasa jadi anak-anak terpilih di dunia digimon. Tapi kalau pertanyaannya dilanjutkan, “jurusan apa?”, rasanya lidah mau patah gitu jawabnya.

Kalau kalian penasaran dengan alam bawah sadar ketika saya pertama kali merasakan berkuliah di jurusan madesu. Percayalah setiap saat saya selalu punya pikiran buat berhenti saja dari jurusan saya kuliah. Walaupun kenyataan bertolak belakang. Tahun pertama saya kuliah, saya cuma mahasiswa kupu-kupu yang hobi badminton. Tahun kedua berkuliah, kok malah terpilih jadi perwakilan kongres nasional jurusan. Tahun ketiga lebih gila lagi, malah terpilih jadi ketua himpunan jurusan madesu. Tidak sampai tahun keempat, malah tidak terasa kalau sudah lulus kuliah. Lah kok bisa?

Selama saya berkuliah, sebenarnya saya banyak belajar bahwa jurusan yang katanya madesu ini menawarkan banyak hal yang cukup seru jika didalami. Stereotip buruk tentang jurusan informasi dan perpustakaan mungkin memang datang dari masyarakat negara kita. Namun percayalah, itu semua karena memang kualitas literasi negeri ini sangatlah rendah. Sehingga memunculkan anggapan madesu untuk lulusan jurusan ini. Saya jadi teringat, perkataan seorang teman saya yang niatnya memang bercanda. – “Brow, ngapain capek-capek kuliah cuma buat jaga buku, apa bedanya sama tukang parkir yang jagain motor? Hahahaha. Itu Namanya madesu”-

Pendapat seperti ini seperti menunjukan kualitas literasi masyarakat negeri ini buruk sekali. Seperti pendapat manusia terakhir yang berkunjung ke perpustakaan sebelum era digital. Perlu diketahui, Sekarang, tidak ada gunanya lagi pustakawan menjaga buku sambil membersihkan rak. Bukunya saja sudah tidak ada. Apa tidak pernah mendengar istilah e-book?. Belum lagi konsep knowledge management, document controller atau information retrieval system. Semua itu sudah merupakan standar dunia di keilmuan kami dan lebih banyak diterapkan di negara maju. Kenapa di Indonesia istilah seperti ini tidak terkenal? Ya karena sistemnya tidak ada, kenapa sistemnya tidak ada? Karena literasi negara masih rendah, kenapa literasi negara kita rendah? Ya makanya ngaca ^_^.

Setiap jurusan, profesi atau keilmuan, pastilah memiliki kegunaan serta pasarnya masing-masing. Teman-teman lulusan saya yang konon katanya berasal dari jurusan madesu ini, tidak sedikit kok yang jadi PNS kementerian, pegawai BUMN atau pun korporat keren lainya. Kalau pun tidak bisa mendapat pekerjaan, memilih jadi pengusaha juga merupakan salah satu langkah keren. Salah satu teman dari lulusan saya ada yang jadi pengusaha ayam geprek dengan omset ratusan juta.

Baca Juga:

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

Buat kalian yang masih belum bisa mendapat pekerjaan karena merasa jurusannya madesu dan minim lowongan. Buang deh perasaan malu tersebut. Mungkin saja kalian memang tidak bisa menerima dengan ikhlas dan tidak berusaha untuk mencintai jurusan kalian. Kalian belum mendapat pekerjaan karena memang sedang waktunya diuji saja. Masa hidup tidak pakai ujian, mau dapat pahala dari mana. Tetap berusaha dan kreatif dalam menjalani hidup merupakan kunci yang tidak bisa didapatkan dari mata kuliah jurusan apapun.

Buat kalian yang masih merendahkan jurusan orang lain, ya lanjutkan saja kalau itu sudah jadi hobi. Tapi jangan sampai malu ketika di antara para lulusan yang kaliang anggap madesu ini nantinya akan ada yang sukses. Oh ya, semoga kalian juga tidak kesulitan mendapatkan pekerjaan ya. Soalnya rezeki itu sulit ditebak,

Saya jadi ingat nasihat agama kalau benci dengan sesuatu jangan berlebihan, jatuhnya malah jadi cinta. Mungkin di awal, karena saya terlalu benci dengan nasib saya masuk ke jurusan madesu, tanpa sadar saya malah jadi cinta dan tidak terasa sudah menyelesaikan studi. Harus saya akui, Magister saya memang tidak melanjutkan program S1 saya, namun ketika ada lowongan pekerjaan menjadi peneliti. Saya masih menggunakan gelar S1 saya untuk mendaftar mengikuti tes menjadi peneliti. Saat ini gaji saya sebagai peneliti tidak sampai puluhan digit, tapi cukup kok buat pijit. hehehe, nggak madesu kan.

BACA JUGA Perkenalkan Juga Jurusan Ilmu Perpustakaan, Jurusan yang Bikin Kamu Susah Kaya dan tulisan Mochammad Wahyu Ghani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Juni 2020 oleh

Tags: jurusan madesukampus negeriLulus KuliahMahasiswa
Mochammad Wahyu Ghani

Mochammad Wahyu Ghani

Peneliti Junior LIPI

ArtikelTerkait

4 Alasan Nggak Enaknya Jadi Mahasiswa UIN Jember terminal mojok.co

4 Alasan Nggak Enaknya Jadi Mahasiswa UIN Jember

30 September 2021
tuhan

Tuhan dalam Huruf Kapital

5 September 2019
4 Pertanyaan yang Dibenci Mahasiswa Jurusan Akuntansi Mojok.co

4 Pertanyaan yang Dibenci Mahasiswa Jurusan Akuntansi

15 November 2024
Cerita Penyintas Gangguan Mental yang Dapat Stigma Negatif di Masyarakat terminal mojok.co

Menikah Bukan Solusi Capek Kuliah

19 Maret 2020
Kalau Bikin Kajian Strategis BEM, Tolong Referensinya Jangan Makalah Anak SD kastrat BEM kampus makalah APA style mojok.co

Jurus Ngeles Mahasiswa Biar Nggak Ngumpulin Tugas

26 Juni 2020
pajak pendidikan SPT Tahunan PPH orang Pribadi perpajakan Orang Pribadi influencer pajak npwp mojok.co

Skill yang Harus Kamu Miliki sebagai Staff dan Mahasiswa Perpajakan

6 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.