Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Kalimat Keramat Orang Jawa kalau Ia Merasa Tersakiti

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
12 Juni 2020
A A
Mempelajari 7 Fase Hidup Terberat Saat Menginjak Usia Kepala Dua
Share on FacebookShare on Twitter

Saat merasa tersakiti, tiap orang tentu memiliki reaksi yang berbeda satu sama lain. Mungkin reaksi tersebut tergantung pada siapa orang yang menyakitinya dan seberapa besar kadar sakit hati yang ia peroleh. Biasanya nih ya, kalau ada orang yang tersakiti gitu pasti deh ada kalimat keramat untuk menyembuhkan atau paling tidak menyemangati rasa sakit hatinya tersebut. Kata-kata itu seperti halnya mantra yang seolah menguatkannya dari rasa sakit.

Nah, kali ini saya mau memaparkan kalimat keramat yang sering kali dipakai oleh orang Jawa ketika mereka tersakiti. Kata-kata ini seperti halnya copyright versi orang Jawa, yang kemudian dicopy paste oleh sebagian atau bahkan semua orang Jawa yang sedang mengalami sakit hati. Meski kalimatnya itu intinya hampir serupa, tapi pengucapan kalimat ini dilakukan tergantung pada jenis sakit hati yang dialami. Secara sederhananya, lain sakit hati maka lain juga penggunaaan kalimatnya.

Lantas, apa saja kalimat itu dan pada momen apa kalimat itu diucapkan, mari disimak list kalimat keramat versi sakit hatinya orang Jawa berikut ini:

Satu: Lemah Teles, Gusti Allah sing Bales

Kalimat ini kalau diartikan artinya tanah basah, Tuhan yang membalas. Ini kurang lebih ungkapan dari kaum tersakiti yang tak mau melakukan drama balas dendam tapi juga tak terima dengan perlakuan tersebut.

Luka harus dibalas luka, air mata harus dibalas air mata, kesedihan harus dibalas kesedihan, serta sakit hati yah harus dibalas dengan sakit hati juga. Mereka percaya bahwa setiap apa yang kita lakukan di dunia ini pasti ada balasannya.

Oleh karena itu, orang yang tersakiti ini kemudian menyerahkan tugas balas dendamnya itu pada Tuhan, agar Tuhanlah yang akan membalaskan dendamnya pada orang yang menyakitinya tersebut. Mereka meyakini orang yang sudah berbuat jahat pada mereka ini kelak juga akan mendapat balasan setimpal, dan kalau bisa yah lebih banyakan dikit balasannya. Hehehe.

Kalimat tentang lemah teles, Gusti Allah sing bales ini jadi mengingatkan saya pada kalimat yang dikatakan oleh Cak Lontong, “Ketika kamu bilang biar Tuhan  yang membalas, yang harus kamu tahu adalah bahwa yang kamu alami sekarang adalah balasan dari Tuhan.”

Dua: Gusti Mboten Sare

Tuhan tidak tidur. Kalimat ini sering diucapkan bagi mereka yang mungkin mengalami sakit hati berupa teraniaya, dituduh, difitnah, dizalimi, tapi mereka ini tak bisa berbuat apa-apa untuk melawan dan menunjukan kebenarannya.

Baca Juga:

Serba Salah Orang Jawa yang Lahir dan Besar di Sumatra: Mengaku Jawa Ribet, Mengaku Sumatra Nggak Dipercaya

Kemistisan Malam Satu Suro Ditakuti Orang Jawa, Tidak Boleh Berpesta hingga Perlu Melakukan Ritual

Kemudian mereka membuat perumpamaan bahwa Tuhan tidak tidur. Sehingga dengan kata lain, mereka ingin bilang kalau Tuhan itu melihat apa yang kita alami, termasuk saat di mana kita dianiaya oleh orang lain. Bagi mereka yang merasa sangat dekat dengan Tuhan, mereka meyakini Tuhan tak akan tinggal diam saja ketika melihat hamba-Nya yang tersakiti seperti itu.

Kalau kata Andrea Hirata, “Tuhan tahu, tapi menunggu.”

Tiga: Sapa sing Nandur Bakal Ngunduh

Siapa pun yang menanam nanti bakalan memanen juga. Kalau si orang itu menanam kebaikan maka kebaikan pulalah yang akan dituainya. Begitu juga sebaliknya jika orang menanam keburukan maka kelak dia juga akan memanen keburukan yang serupa.

Para orang Jawa yang tersakiti ini merasa bahwa perlakuan buruk yang dilakukan padanya itu merupakan benih keburukan yang sedang orang lain sebar padanya. Maka mereka dengan yakin, akan melihat orang yang menyakiti ini kelak akan memanen sakit hati yang sama seperti yang ia alami.

Empat: Wong Sabar Rejekine Jembar

Kalimat ini biasanya diucapkan ketika kita dibuat sebal yang teramat menyakitkan, tapi kita tak punya daya dan upaya melawan mereka. Misal anak buah yang dimarahi habis-habisan oleh atasannya, meski sakit hati yah mereka cuma bisa ngelus dada dan merapalkan mantra tersebut. Yah, apa boleh buat, mau ngajak gelut nanti juga gimana kan. Akhirnya yah gitu, cuma bisa sabar maning… sabar maning, Son!

Lantaran tak bisa berbuat apa-apa, sehingga mereka memilih untuk mengalah. Mereka kemudian mensugesti diri sendiri, dengan tetap sabar meski merasakan sakit hati ini. Mereka percaya dengan kesabaran tersebut kelak mereka akan mendapatkan reward. Apa reward-nya? Entahlah, mungkin bisa berupa rezeki ataupun pahala yang berlipat-lipat nantinya.

BACA JUGA Penyebutan Perempuan dalam Masyarakat Jawa dan Makna Filosofis di Baliknya dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Juni 2020 oleh

Tags: musibahorang jawasugesti
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

menikah secara rasional, orang sunda menikah dengan orang jawa

Teori Soal Kenapa Orang Sunda Tidak Menikah dengan Orang Jawa

8 April 2020
Di Jawa, Jadi Peladen Itu Ada Aturannya Meski Nggak Tertulis terminal mojok.co

Di Jawa, Jadi Peladen Itu Ada Aturannya Meski Nggak Tertulis

16 September 2021
Hargai Orang yang Belajar Bahasa Jawa, dong. Jangan Sedikit-sedikit Dibilang Nggak Pantas terminal mojok.co

Bingungnya Penutur Bahasa Jawa Memilih Panggilan

27 Desember 2020
menebak kepribadian orang jogja berhati nyaman romantisasi jogja mojok.co

Menebak Kepribadian Orang Jogja karena Mereka Suka Menganggukkan Kepala

26 Agustus 2020
Serba Salah Orang Jawa yang Lahir dan Besar di Sumatra: Mengaku Jawa Ribet, Mengaku Sumatra Nggak Dipercaya

Serba Salah Orang Jawa yang Lahir dan Besar di Sumatra: Mengaku Jawa Ribet, Mengaku Sumatra Nggak Dipercaya

25 Juli 2025
mewartakan orang meninggal

Ragam Cara Orang Jawa Mewartakan Orang Meninggal dan Nilai Sufisme di Dalamnya

21 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Sungguh Mengganggu Keuangan Saya, Pengeluaran Semakin Boros! Mojok.co

Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Sungguh Mengganggu Keuangan Kaum Mendang-Mending

6 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Indomaret Tidak Bunuh UMKM, tapi Parkir Liar dan Pungli (Pixabay)

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

6 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • ILUNI UI Gelar Penggalangan Dana untuk Sumatra lewat 100 Musisi Heal Sumatra Charity Concert
  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Eksan dan Perjuangan Menghidupkan Kembali Rojolele, Beras Legendaris dari Delanggu


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.