Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Jangan Ngerasa Repot kalau Orang Tua Minta Diajarin Main Gadget

Akbar Malik Adi Nugraha oleh Akbar Malik Adi Nugraha
21 Mei 2020
A A
orang tua diajarin main gadget

Jangan Ngerasa Repot kalau Orang Tua Minta Diajarin Main Gadget

Share on FacebookShare on Twitter

Generasi milenial menurut Pew Research Center adalah mereka yang lahir dari tahun 1981 sampai 1996. Mereka lahir dan tumbuh ketika teknologi dikembangkan. Istilah milenial sangat booming dan dikenal luas, bahkan sampai dijadikan kata terpopular di tahun 2019 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, karena milenial menjadi kata yang paling banyak dicari di KBBI online.

Bagi kita yang termasuk generasi milenial (walau pembagian generasi berdasarkan tahun kelahiran terdapat perbedaan dari para pakar dan peneliti), lebih mudah bagi kita untuk akrab dengan teknologi dan internet. Apabila merujuk pada Pew Research Center, generasi milenial adalah mereka yang hari ini berusia 24 sampai 39 tahun, usia yang relatif masih muda dan tentu kesehariannya pasti disibukkan dengan gadget.

Orang tua kita, mungkin termasuk generasi pra-milenial, apa pun itu istilahnya: baby boomers, generasi X. Mereka termasuk kepada generasi yang lebih sulit untuk menjadikan teknologi sebagai karib, perlu pendekatan yang ekstra kalau memang mau bersahabat dengan teknologi.

Kabar baiknya adalah orang tua kita, yang termasuk generasi pra-milenial tadi pasti berguru kepada kita, warga milenial yang sudah lebih dulu berkenalan dengan teknologi. Pasti pernah kan ada momen di mana orang tua minta diajarin main gadget? Main media sosial seperti WhatsApp, Line, atau Instagram?

Orang tua saya sering minta diajarin main gadget. Saya dan adik-adik saya yang diminta jadi gurunya. Mereka pernah bertanya arti dari centang satu itu apa, apa bedanya centang dua berwarna abu-abu dan biru, kenapa orang bisa menarik pesan yang sudah dikirim dan bagaimana melakukannya. Wuih, pertanyaan yang dengan satu kedipan mata bisa kami jawab. Ya iyalah, orang kami gurunya. Eksperttt.

Walau kami berperan sebagai guru yang notabene punya tugas mengajar dengan penuh ketulusan dan kesabaran, terkadang ada saja momen-momen cukup menjengkelkan. Adik saya, yang tidak masuk ke dalam generasi milenial, tapi ia pasca-milenial yang ketika usia tiga tahun sudah bisa direkam menggunakan kamera, terkadang tidak sabar mengajarkan atau memberi tahu orang tua perihal menggunakan gadget atau bermain media sosial.

Biasanya, orang tua dengan malu-malu kucing bertanya sesuatu kepada adik saya. “Eheheh.. hmm, ini gimana caranya ya, Teh?” Adik saya, yang mungkin sedang galau karena kuota internet habis, balas menjawab dengan wajah yang kurang mengenakkan, terkesan ogah-ogahan. Hal tersebut satu-dua kali terjadi. Dan pernah suatu waktu ibu saya berkata, “Minta diajarin segitu doang marah.” Aduh, perang antar-anggota keluarga adalah pemandangan yang paling saya hindari.

Saya, anak pertama dan satu-satunya anak laki-laki di keluarga mengambil alih cek-cok dua insan perempuan itu. Saya inisiatif bertanya kepada ibu, “Kenapa, Bu? Sini Aa’ ajarin,” dengan intonasi yang bijaksana dan penuh keteduhan. Ibu saya kadung bete, “Nggak, A’. Udah kok.” Hehehe, sensitivitas perempuannya keluar.

Baca Juga:

4 Siasat Bertahan di Grup WhatsApp Keluarga Besar 

Fitur Reaction WhatsApp Nggak Ada Gunanya, Bukannya Mempermudah Komunikasi Cuma Bikin Sakit Hati

Konflik karena perbedaan kebudayaan yang merupakan dampak dari tahun kelahiran itu nyata adanya lho. Ya contoh kecilnya konflik sederhana di keluarga lantaran perbedaan pemahaman tentang teknologi. Iya, kecil dan remeh sih, tapi kalau tidak disikapi secara bijak selain akan berpotensi mengulangi konflik yang sama, bisa jadi membuahkan konflik yang lebih besar.

Kalau orang tua saya kesulitan menggunakan perangkat lunak untuk keperluan pekerjaan seperti Microsoft Word atau Excel, saya akan berusaha sehangat mungkin membantunya. Walau perasaan kesal kadang menghantui, perkataan mendumel pangkal durhaka semacam “Gini doang kok susah,” harus ditahan sekuat tenaga. Jangan sampai tergambar di wajah, apalagi sampai terlontar secara lisan. Cukup di hati saja, hehehe.

Orang yang memfasilitasi saya dan adik-adik mendapatkan akses teknologi dan internet itu orang tua kok, masa saya harus berberat hati ketika mereka bertanya perihal akses yang mereka berikan? Lebih jauh lagi, mereka yang menyekolahkan, membeli dan memberikan hape, laptop, dan lain sebagainya. Masa kita sebagai anaknya sulit untuk memberi tahu hal-hal yang sudah kita ketahui lebih dulu, terlebih itu adalah pemberian mereka juga?

Saya jadi teringat perkataan guru SMA saya, “Jangan sekali-kali pernah merasa lebih pintar dari orang tua kalian. Yang buat kalian pintar itu ya orang tua kalian.”

Kalau hari ini ada anak yang petantang-petenteng merasa lebih paham tentang segala hal dari orang tuanya, maka anak itu pantas diberi gelar orang bodoh yang yang tak tahu diri bin dosa bin durhaka. Kalau Tan Malaka melihat peradaban manusia sekarang, mungkin beliau akan berkata, “Bila kaum muda yang telah menerima pendidikan melalui akses teknologi dan internet menganggap dirinya pintar sehingga merasa lebih pintar dari orang tuanya, maka pendidikan itu lebih baik tidak diberikan sama sekali.”

Pokoknya, jangan merasa repot kalau orang tua minta ajarin main gadget, yak.

BACA JUGA Pahala Mengajari Bapak Menggunakan Whatsapp atau tulisan Akbar Malik Adi Nugraha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Mei 2020 oleh

Tags: mengajari orang tua main gadgetWhatsapp
Akbar Malik Adi Nugraha

Akbar Malik Adi Nugraha

Mahasiswa Universitas Diponegoro

ArtikelTerkait

owner olshop

Nggak Perlu Nyinyir ke Owner Olshop yang Sedang Ngelapak di WhatsApp: Ini Tipsnya!

22 Oktober 2019
Ketiadaan Emoji Makanan Khas Indonesia Bukti bahwa WhatsApp Nggak Peka emoticon makanan food emoji

Ketiadaan Emoji Makanan Khas Indonesia Bukti bahwa WhatsApp Nggak Peka

10 Januari 2021
5 Hal yang Bikin Seseorang Gercep Lihat Story tapi Lemot Balas Chat WhatsApp terminal mojok

5 Hal yang Bikin Seseorang Gercep Lihat Story tapi Lemot Balas Chat WhatsApp

17 Juni 2021
grup whatsapp sekolah grup wa anggota nyebelin cara mute cara keluar stiker meme jualan online mojok

Menebak Motif Munculnya Grup WhatsApp SMP padahal Sebelumnya Nggak Pernah Ada

21 Juni 2020
whatsapp

Aku Berlindung dari Pesan WhatsApp yang Asal Forward

24 Mei 2019
ping

Balada Pengguna WhatsApp: Jika Penting dan Genting Itu Telepon, Bukan PING!

22 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.