Selama di Malang, beberapa kali saat pergi berziarah ke makam Soekarno di Blitar saya selalu memilih ruas jalan di Jalur Wlingi-Karangkates. Selain pertimbangan waktu yang lebih cepat, panorama alam di sepanjang jalur ini memang bikin selalu ingin kembali. Bentang alam yang masih asri dengan topografi pegunungan yang menyuguhkan pemandangan jadi alasannya.
Kondisi jalurnya yang cukup baik inilah kenapa saya memilih untuk selalu melintasinya. Meski banyak pertimbangan baiknya, jalur ini tetap menyimpan bahaya yang mengancam pengendara.
Ada banyak hal yang perlu menjadi perhatian. Setidaknya ketika kalian melintas di jalan terpenting di selatan Jawa Timur ini. Sebagai jalur nasional tidak heran jika akses jalan ini selalu ramai yang didominasi kendaraan muatan barang. Imbasnya akses jalur ini sering jadi langganan insiden lalu lintas hingga mengakibatkan korban berjatuhan. Jadi walau melintas di Jalur Wlingi-Karangkates memang memanjakan mata pengguna jalan, jangan terlena. Jalur ini tetap mengancam pengendara.
Jalur Wlingi-Karangkates, langganan Transformers
Meski memiliki topografi pegunungan, bukan berarti kondisi jalan ini terlepas dari kendaraan tonase besar. Entah mau perjalanan pagi, siang, sore atau malam selalu saja truk muatan penuh yang melintas. Mulai dari truk peti kemas yang membawa barang dari Blitar menuju pabrik di Malang, sampai truk tebu yang lalu-lalang tiap musim tebang tiba. Anehnya, truk tebu yang digunakan di jalur ini merupakan truk fuso gandeng dengan muatan penuh setinggi empat pengendara motor. Apa nggak ngeri?
Herannya lagi, truk tebu yang melintas ini dari dua arah. Ada yang dari Blitar ke Malang, dan sebaliknya membawa tebu dari Malang ke Blitar. Tak heran saat musim tebang tebu tiba, kewaspadaan ekstra perlu ditingkatkan pengendara. Setidaknya agar tetap aman tiap melintas jalur Wlingi-Karangkates ini.
Saran saja, saat musim tebu tiba, hindari salip menyalip yang tidak berguna. Mending perhitungkan lagi jika ingin menyalip kendaraan di depan. Adagium Jawa yang selalu saya bawa setiap lewat di sini ya, alon alon waton kelakon.
Kombinasi tikungan dan jalur tanjakan yang membahayakan
Bagi yang ingin menikmati pemandangan, jalur Wlingi-Karangkates ini memang yang terbaik. Namun jangan salah, kombinasi tikungan dan tanjakan di sini sangat tidak dianjurkan bagi pengemudi pemula. Kalian yang naik mobil atau motor perlu kewaspadaan ekstra jika baru pertama kali melintas di sini.
Tak sedikit pengguna jalan yang masuk ke jurang akibat tidak hafal medan. Apa lagi saat perjalanan malam, beberapa jalur di sini dalam kondisi minim penerangan.
Selain pengemudi pemula, kalian yang sudah lelah karena berkendara lama sebaiknya menepi sejenak sebelum lewat jalur ini. Sebab tidak sedikit pengendara yang mengalami microsleep dan akhirnya kecelakaan.
Lewat jalur Wlingi-Karangkates di malam hari sama dengan setor nyawa
Seperti yang saya singgung di awal, beberapa ruas jalan di jalur ini memang minim penerangan. Sebenarnya ada tiang PJU-nya, namun ketimbang nyala, sepertinya mereka lebih sering padamnya. Sehingga jika memilih berkendara motoran di malam hari tentu sama saja kayak setor nyawa. Apalagi malam hari jadi waktunya truk-truk pengangkut tebu beroperasi. Kombinasi jalurnya tentu akan memacu adrenalin pengendara naik tiap tuas gas ditarik.
Tambah lagi beberapa titik di jalur ini jauh dari permukiman karena membelah bentang pegunungan yang masih asri dan alami. Bayangkan saja jika tiba-tiba motor kalian mogok pas di tengah jalur jauh dari kampung. Jadi pertimbangkan jika ingin melintas di sini di malam hari.
Toh saat memaksa melintas di malam hari, tetap saja tidak bisa melihat pemandangan yang indah sepanjang jalur Wlingi-Karangkates. Sia-sia kan jika sudah jauh jauh melintas, tapi yang didapatkan malah tidak pantas. Alias gelap-gelapan sepanjang jalan yang dilalui. Jadi jangan lewat sini malam-malam, ya, Dek, bahaya!
Penulis: Ferika Sandra
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















