Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

5 Dosa Penjual Mangut Lele Jogja yang Bikin Nyesel dan Kecewa Orang Luar Kota

Marselinus Eligius Kurniawan Dua oleh Marselinus Eligius Kurniawan Dua
21 Oktober 2025
A A
5 Dosa Penjual Mangut Lele Jogja yang Bikin Nyesel dan Kecewa Orang Luar Kota

5 Dosa Penjual Mangut Lele Jogja yang Bikin Nyesel dan Kecewa Orang Luar Kota (Danangtrihartanto via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Mangut lele dulu adalah mahakarya dapur Jogja. Masakan sederhana ini terbuat dari lele yang diasap dan dimasak santan pedas. Hidangan satu ini dulunya bikin banyak wisatawan jatuh cinta. Tapi sayang, kini banyak yang mengatakan bahwa rasanya berubah.

Mangut lele tak lagi memuaskan hati dan lidah. Malah kuliner ini bikin kapok orang luar kota yang datang ke Jogja dengan rasa penasaran. Sebab sekarang ini ada beberapa dosa yang dilakukan penjual mangut lele Jogja.

#1 Kuah mangut lele Jogja yang kehilangan jiwa dan dingin

Kuah mangut lele Jogja dulunya kental, pedas, gurih, dan kaya aroma santan. Sayang sekarang banyak yang encer, warnanya pucat, rasanya hambar, dan pedasnya terasa malu-malu. Kuah seperti ini jelas bikin kecewa. Sebab, mangut lele tanpa kuah yang berkarakter ibarat nonton film tanpa suara. Nggak ada gregetnya.

Belum lagi saat disajikan, kuahnya dalam keadaan dingin. Makanan ini jadi terasa kurang sedap karena kuah santan yang sudah dingin cenderung sedikit menggumpal. Belum lagi aroma sedapnya hilang.

Wisatawan dari luar kota yang datang karena ulasan di internet mendapati kenyataan pahit ini. Akhirnya bukan kenangan manis yang didapatkan, melainkan perasaan kecewa dan kapok.

#2 Lele harusnya jadi bintang utama, tapi disajikan seadanya

Sesuai namanya, mangut lele Jogja, yang menjadi bintang utama dari hidangan ini tentu saja ikan lele. Sayangnya, beberapa penjual nakal berlaku seenaknya. Mereka menggoreng lele dan diasap asal-asalan. Bahkan ada juga yang lelenya masih berbau tanah karena mengolahnya sembarangan dan nggak bersih.

Akhirnya bumbu nggak meresap sempurna ke dalam lele. Asal masuk saja yang penting ada lele dan kuah santannya. Daging lele tak diberi waktu untuk menyatu dengan bumbu. Padahal kan rahasia mangut lele yang nikmat memiliki proses yang panjang.

#3 Aroma asap yang palsu

Salah satu ciri khas mangut lele Jogja ada pada aroma asapnya. Tapi kini banyak penjual yang tak peduli. Lele hanya menyentuh arang sebentar, lalu langsung masuk kuah.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Beberapa malah diberi minyak gosong supaya terlihat seperti bakaran. Aromanya bukan sedap, tapi seperti kayu basah terbakar. Kadang malah mirip plastik. Wisatawan dari luar kota yang datang untuk mencium aroma asap autentik malah pulang dengan kecewa.

#4 Mangut lele Jogja tak punya keberanian untuk pedas

Mangut lele Jogja sejatinya memiliki rasa pedas tanpa kompromi. Tapi kini banyak yang pedasnya nanggung. Beberapa penjual beralasan biar kuliner ini aman buat semua lidah. Akhirnya rasa aslinya hilang.

Wisatawan luar kota yang berharap tantangan rasa pedas malah mendapat mangut lele yang rasanya lemah di lidah. Tak ada letupan cabai di mulut, tak ada sensasi keringat di dahi. Rasanya seperti sayur santan biasa.

#5 Tekstur yang amburadul

Mangut lele Jogja yang sedap harus punya tekstur pas. Kuah dan daging lelenya lembut. Tapi penjual nakal mengabaikan itu.

Santan yang dimasak terlalu lama membuat kuah jadi pecah. Lele yang terkadang digoreng terlalu lama jadi keras dan cenderung rapuh. Tak ada harmoni antara bahan dan bumbu. Wisatawan yang menyantapnya merasa seperti sedang manghadapi makanan sisa yang dipaksa hidup lagi.

Itulah lima dosa penjual mangut lele Jogja yang membuat kecewa wisatawan dari luar kota. Gara-gara oknum penjual nakal, mangut lele jadi kehilangan makna. Ia tak lagi bercerita tentang tradisi tapi yang penting cepat laku. Akhirnya pembeli hanya bisa menghela napas karena yang mereka temukan bukan kelezatan khas Jogja seperti yang digaungkan, melainkan sepiring dosa yang membuat mereka berpikir dua kali untuk kembali.

Penulis: Marselinus Eligius Kurniawan Dua
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 7 Warung Mangut Lele Istimewa yang Ada di Bantul

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2025 oleh

Tags: Jogjakuliner jogjamangut lelemangut lele Jogjawisata kuliner jogjawisatawan
Marselinus Eligius Kurniawan Dua

Marselinus Eligius Kurniawan Dua

Guru yang baru terjun di dunia menulis. Gemar main game, jalan-jalan, dan kulineran. Suka membahas tentang daerah, sosial, ekonomi, pendidikan, otomotif, seni, budaya, kuliner, pariwisata, dan hiburan.

ArtikelTerkait

Jogja Tidak Hanya Kopi Klotok: Rekomendasi Hidden Gem untuk Wisatawan yang Pengin Blusukan Kuliner

Jogja Tidak Hanya Kopi Klotok: Rekomendasi Hidden Gem untuk Wisatawan yang Pengin Blusukan Kuliner

29 Juni 2023
Jogja Resah Ketika Parkir Liar Menggembosi Usaha Kopi Lokal (Unsplash)

5 Alasan Banyak Perantau Belum Mau Angkat Kaki dari Jogja, sekalipun UMR-nya Tidak Masuk Akal

15 Agustus 2025
Jogja dan Masalah Banjir yang Tak Kunjung Usai: Diguyur Hujan Sekali, Banjirnya Berkali-kali

Jogja dan Masalah Banjir yang Tak Kunjung Usai: Diguyur Hujan Sekali, Banjirnya Berkali-kali

24 Mei 2025
Jogja Mahal, karena yang Murah Hanya Upah Pekerjanya (Unsplash)

Jogja Mahal, karena yang Murah Hanya Upah Pekerjanya

10 Juli 2024
ereveld makam korban perang belanda jogja sulitnya cari makam kuburan mojok

Sulitnya Mencari Makam di Jogja

6 Oktober 2020
Warkop Semesta, Saksi Bisu Kisah Cinta Mahasiswa Jogja

Warkop Semesta, Saksi Bisu Kisah Cinta Mahasiswa Jogja

6 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.