Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Kumpul Kebo Mahasiswa Malang Selalu Disorot, padahal Banyak Banget Mahasiswa Malang yang Ikut Kajian Agama dan Tidak Terpengaruh Pergaulan Bebas

Nimas Yuhyih Wakindiyah oleh Nimas Yuhyih Wakindiyah
6 Oktober 2025
A A
Kumpul Kebo Mahasiswa Malang Selalu Disorot, padahal Banyak Banget Mahasiswa Malang yang Ikut Kajian Agama dan Tidak Terpengaruh Pergaulan Bebas

Kumpul Kebo Mahasiswa Malang Selalu Disorot, padahal Banyak Banget Mahasiswa Malang yang Ikut Kajian Agama dan Tidak Terpengaruh Pergaulan Bebas

Share on FacebookShare on Twitter

Sama halnya seperti Jogja, sebutan kota pendidikan juga melekat pada Malang, tempat yang setiap tahun dimasuki ribuan mahasiswa dari penjuru negeri. Dominasi kaum muda rantauan datang dari berbagai latar belakang budaya, yang pada akhirnya membuat Malang menjadi begitu dinamis dan membentuk ekosistem akademik yang subur.

Namun di sisi lain, dominasi mahasiswa rantau sering menjadi bumerang, banyak dari mereka belum siap menghadapi godaan dunia perkuliahan. Mulai dari gaya hidup dan pergaulan yang memerlukan filter serta ketahanan iman tingkat tinggi.

Selama empat tahun menempuh studi di Malang, saya menyaksikan sendiri bagaimana berita-berita miring tentang kehidupan mahasiswa kerap berseliweran, bahkan pelakunya  ada dari orang yang pernah kenal dekat dengan saya. Salah satu Isu yang kerap muncul adalah fenomena “kumpul kebo”, kagetnya lagi  menurut pendapat beberapa teman saya, fenomena ini sudah  biasa di kalangan mereka.

Di balik bayangan, selalu ada cahaya

Namun, bertahun-tahun hidup di Malang membuka pandangan saya bahwa cerita tentang mahasiswa tidak segelap yang diberitakan. Di balik gemerlap kisah cinta yang kebablasan, sisi lain yang jarang terekam adalah sisi agamis mahasiswa di Kota Malang. Banyak dari mereka juga menjadikan Malang sebagai ladang untuk memperdalam ilmu agama (Islam).

Banyak mahasiswa menjadikan masa studi ini sebagai momentum memperkuat pondasi iman. Salah satunya adalah menghadiri kajian, baik yang diadakan di kampus maupun masjid-masjid yang tersebar di Malang Raya.

Sebagai salah satu dari mereka, saya juga termasuk mahasiswa yang bisa dibilang cukup sering hadir di kajian atau majelis ta’lim. Hal ini saya lakukan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi bagaimana mencari lingkungan pergaulan yang sehat.

Sisi agamis Malang yang bikin saya betah

Sebagai mahasiswa rantau, awalnya saya kira hidup di Malang akan penuh dengan drama anak kos: urusan nasi kucing, warkop 24 jam, sampai kisah cinta segitiga yang katanya sering jadi headline gosip mahasiswa. Tapi ternyata, Malang punya wajah lain yang jauh lebih menenangkan, yakni sisi agamis yang diam-diam bikin saya betah.

Diri ini sempat dilanda gundah gulana, sempat merasa cemas karena lingkungan baru yang jauh dari pengawasan keluarga. Untungnya saya masuk asrama  dengan kegiatan agama yang cukup padat. Setiap hari ada salat berjamaah berabsen, kajian kecil, rotiban, tadarus bahkan ta’lim sampai larut malam. Awal terasa beratnya, tapi justru di situlah titik balik saya, membuka pandangan tentang arah kehidupan yang seharusnya saya pilih sebagai seorang mahasiswa.

Baca Juga:

Menyalahkan Mahasiswa Pendatang atas Semua Persoalan Kota Malang Adalah Pendapat Aneh yang Perlu Dibongkar  

Malang Terasa Lebih Nyaman Saat Saya Masih Jadi Mahasiswa daripada Jadi Wisatawan

Nilai-nilai agamis mulai tumbuh lebih kuat dalam diri saya. Bukan sekadar rutinitas, tetapi menjadi kebutuhan batin.

Selepas tidak lagi terikat dengan asrama kampus, saya memutuskan kontrak dengan beberapa teman sekampus. Suasananya jelas berbeda, di kontrakan terkenal lebih bebas. Tentu saya harus mencari peralihan agar sisi agamis tetap bisa saya rasakan.

Singkat cerita saya mulai mencari informasi kajian, cari di Instagram sampai join group WhatsApp. Dari sekadar duduk manis jadi peserta, lama-lama saya ikut jadi volunteer di beberapa masjid dan majelis taklimnya salah satu tokoh masyhur di kota Malang. Bantu ngatur tempat duduk, bagi snack, sampai ikut event yang dihadiri kurang lebih 7 ribu jama’ah. Dari situ, saya ketemu banyak teman baru sesama mahasiswa rantau yang berusaha menjaga iman biar nggak goyah diterpa angin godaan syaiton.

Genre dan akses kajian yang youthful

Kajian di Kota Malang sangat mudah aksesnya mulai dari masjid, kampus, sampai komunitas-komunitas yang membentuk ruang diskusi. Jaraknya pun relatif dekat dengan kampus-kampus besar di Kota Malang. Menariknya lagi bentuk kajian nggak melulu dengan suasana kaku dan bikin ngantuk. Sudah banyak versi kajian yang youthful tapi tetap sesuai dengan kaidah agama islam.

Kajian dikemas sesuai kebutuhan anak muda, misalkan temanya mengangkat tentang mental health, overthinking, sampai keresahan soal pernikahan. Formatnya pun update dari model talkshow, Q&A, hingga ada yang sambil healing. Beberapa komunitas kajian yang banyak diserbu mahasiswa Malang ada dari Yuk Ngaji Malang, Nawak Hijrah, Switch. Adapun masjid yang populer anak muda ada Masjid ASA, Al Ghifari dan masih banyak lagi.

Jangan salah, kajian di Malang nggak kalah rame dibanding konser musik. Bedanya. Tiket masuknya gratis dan suguhan utamanya bukan lagu-lagu dari band indie, melainkan ilmu yang bakal bikin hati adem. Hal ini juga jadi salah satu daya tarik masifnya mahasiswa yang makin banyak hadir di kajian.

Masih banyak mahasiswa Malang yang peduli dengan iman

Sebagai seorang yang beberapa kali ikut dalam event kepanitian kajian, saya jadi saksi bahwa masih banyak mahasiswa khususnya di kota Malang yang masih peduli masalah iman. Melihat mereka nangis di akhir sesi kajian, tangan menengadah, doa berderai penuh penyesalan jadi sisi lain mahasiswa Malang yang jarang disorot. Salah satu temen saya ada yang nyeletuk “hadir kajian ini self healing yang koneknya langsung ke ALLAH, jadi tenang gitu”.

Di balik gosip tentang mahasiswa yang kebablasan, Malang juga punya sisi agamis yang nyata, dan mungkin jarang tersorot media. Sisi yang bikin kami, mahasiswa rantau, tetap punya pagar agar tidak hanyut dalam arus kebebasan.

Penulis: Nimas Yuhyih Wakindiyah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Hari-hari Mahasiswa Malang yang Jalani Kumpul Kebo: Latihan Berumah Tangga, Hidup Layaknya Suami Istri meski Tak Siap Menikah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2025 oleh

Tags: kajian islam di malangkumpul kebokumpul kebo di malangmahasiswa malangpergaulan bebas
Nimas Yuhyih Wakindiyah

Nimas Yuhyih Wakindiyah

Manusia introvert yang cintanya lewat kata.

ArtikelTerkait

Kota Malang, Apel, dan Beberapa Rasa Kecewa Saya Sebagai Pendatang terminal mojok

Kota Malang, Apel, dan Beberapa Rasa Kecewa Saya Sebagai Pendatang

16 April 2021
Mahasiswa UPI Bandung Menolak Kosan, Ngeri Pergaulan Bebas (Unsplash)

Mahasiswa UPI Memilih Tinggal di Pondok Pesantren demi Menghindari Pergaulan Bebas khas Kosan dan Kontrakan

4 Juni 2024
Menyalahkan Mahasiswa Pendatang atas Semua Persoalan Kota Malang Adalah Pendapat yang Aneh yang Perlu Dibongkar   Mojok.co

Menyalahkan Mahasiswa Pendatang atas Semua Persoalan Kota Malang Adalah Pendapat Aneh yang Perlu Dibongkar  

30 Mei 2025
Malang Terasa Lebih Nyaman Saat Saya Masih Jadi Mahasiswa daripada Jadi Wisatawan

Malang Terasa Lebih Nyaman Saat Saya Masih Jadi Mahasiswa daripada Jadi Wisatawan

18 Mei 2025
Jalur Alas Pujon, Jalur Favorit Mahasiswa Plat S dan Plat AG yang Kuliah di Malang

Jalur Alas Pujon, Jalur Favorit Mahasiswa Plat S dan Plat AG yang Kuliah di Malang

14 Juni 2023
Kiamat Tidak Akan Terjadi karena Pegunungan Makkah Jadi Hijau dan Cristiano Ronaldo Kumpul Kebo

Kiamat Tidak Akan Terjadi karena Pegunungan Makkah Jadi Hijau dan Cristiano Ronaldo Kumpul Kebo

9 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.