Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Sering Dianggap Matre, Padahal Perempuan Sunda Paling Unggul Mengelola Keuangan

Indra Januar Gunardi oleh Indra Januar Gunardi
11 September 2025
A A
Perempuan Sunda Nggak Matre, tapi Jago Atur Keuangan (Unsplash)

Perempuan Sunda Nggak Matre, tapi Jago Atur Keuangan (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Dulu, saya sempat mengalami sebuah kendala. Saya adalah laki-laki yang tumbuh besar di keluarga yang masih memegang erat tradisi Jawa. Kondisi ini membuat saya mengalami kendala saat pertama kali menceritakan rencana saya untuk menikahi perempuan Sunda. 

Stigma miring tentang perempuan Sunda, yang katanya matre, sepertinya sudah bersarang di kepala keluarga saya. Dan saya yakin, tanpa dasar yang jelas.

Entah darimana stigma tersebut muncul. Seolah telah dianggap sebagai hal yang umum oleh sebagian orang yang sebenarnya justru hidup di luar dari wilayah Sunda itu sendiri. Tentu ini sangat mengganggu. 

Masalahnya, saya yang menjalani hubungan secara langsung, malah tidak pernah menemukan stigma buruk ini di pasangan saya. Bahkan selama hampir lima tahun menjalin hubungan, pasangan saya tidak pernah menunjukan sikap itung-itungan ataupun meminta-minta. 

Inilah yang membuat saya yakin untuk menikahinya. Meski memang, stigma di dalam kepala keluarga saya tidak sepenuhnya hilang.

Dan, setelah menjalani kehidupan rumah tangga bersama istri di salah satu pelosok wilayah di Jawa Barat, saya jadi mengerti asal munculnya stigma matre ini. Saya menemukannya saat mempelajari kehidupan serta budaya masyarakat Sunda dari akar rumput.

Posisi perempuan dalam budaya Sunda

Saat kali pertama menginjakan kaki di tanah Sunda, hal membuat saya terkesan adalah kekayaan di sektor agrarisnya. Dengan wilayah yang masih asri dan dikelilingi oleh pegunungan, menjadikan masyarakat Sunda kaya akan sawah dan ladang. 

Nah, dalam budaya agraris Sunda, perempuan memiliki peran yang penting melalui pasar tradisional. Mereka menjadi aktor utama dalam jual beli hasil bumi serta terbiasa dalam pengelolaan rumah tangga dan hasil panen.

Baca Juga:

4 Ciri Warung Sunda yang Masakannya Dijamin Enak, Salah Satunya Lalapan Selalu Segar

3 Kuliner Solo yang Bikin Culture Shock Lidah Sunda Saya

Ada adagium lokal yang cukup merepresentasikan posisi wanita Sunda dalam rumah tangga. Bunyinya: “Iistri teh pangatur dapur jeung warung.” Artinya: Istri adalah pengatur dapur dan ekonomi kecil.

Hak waris untuk perempuan relatif lebih kuat

Selain mendapat peran yang cukup sentral, dalam tradisi keluarga Sunda tradisional, perempuan juga mendapat anugerah hak waris berupa tanah pertanian. Tanah ini biasanya disebut sebagai sawah indung atau tanah pusaka indung. 

Filosofinya, karena perempuan lebih dekat dengan urusan rumah dan pangan, maka sawah sebagai sumber kehidupan akan diwariskan kepada mereka. Sementara anak laki-laki mendapat bagian lain misalnya harta bergerak, ternak, atau peluang sosial melalui perantauan.

Dari beberapa hal yang baru saya ketahui tersebut saya jadi mengerti. Bahwa stigma perempuan Sunda matre ini bukan cerminan sifat etnis, tetapi salah tafsir suku lain akibat perbedaan kerangka budaya.

Wilayah Sunda sejak dulu memang dikenal subur mulai dari sawah, kebun teh, kopi, sayur, hingga perkebunan kolonial

Dari kehidupan agraris yang relatif stabil itulah yang memberi ruang lebih bagi perempuan Sunda untuk berperan sentral dalam ekonomi. Hingga saat menjalin relasi asmara pun mereka ada kecenderungan untuk lebih eksplisit menilai kemampuan finansial calon pasangan. 

Sementara suku lain, dengan budaya yang lebih patriarkis, cenderung akan menganggap perempuan Sunda matre karena lebih vokal soal keuangan. Padahal itu hanyalah ekspresi peran budaya mereka masing-masing.

Stigma buruk itu bisa dengan mudah dihilangkan. Kita hanya perlu mau untuk mempelajari dan memahami budaya. Saya yakin, budaya yang baik akan menghasilkan manusia yang baik pula. Kita hanya perlu memahaminya saja.

Penulis: Indra Januar Gunardi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Meluruskan Stereotipe Terkait Perempuan Sunda yang Katanya Matre, Gemar Dandan, hingga Malas Masak

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 September 2025 oleh

Tags: cewek matrecewek sunda matreperempuan sundastigma cewek sundaSundasunda matre
Indra Januar Gunardi

Indra Januar Gunardi

Ingin berdampak meski kecil-kecilan.

ArtikelTerkait

Sisi Lain dari Orang Sunda yang Murah Senyum Mojok.co

Sisi Lain dari Orang Sunda yang Murah Senyum 

14 November 2023
Residu Perang Bubat yang Banyak Dijadikan Alasan Menolak Pernikahan MOJOK.CO

Residu Perang Bubat yang Banyak Dijadikan Alasan Menolak Pernikahan

3 Agustus 2020
Dilema Orang Cikarang: Terlalu Betawi untuk Disebut Sunda, Terlalu Sunda untuk Disebut Betawi

Dilema Orang Cikarang: Terlalu Betawi untuk Disebut Sunda, Terlalu Sunda untuk Disebut Betawi

20 Januari 2024
Tradisi Munggahan: Tradisi Sunda Jelang Ramadan yang Bikin Perut Kembung

Tradisi Munggahan: Tradisi Sunda Jelang Ramadan yang Bikin Perut Kembung

23 April 2020
Suku Sunda Nggak Kuat Merantau Itu Anggapan Sesat (Unsplash)

Benarkah Orang Suku Sunda Nggak Punya Nyali untuk Merantau seperti Suku Lain?

28 Oktober 2023
Memadukan 1 Teh Sunda dengan 3 Teh Jawa, Perpaduan Mana yang Lebih Enak?

Memadukan 1 Teh Sunda dengan 3 Teh Jawa, Perpaduan Mana yang Lebih Enak?

16 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.