Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Diterima Akuntansi UGM, tapi Menolak dan Pilih Kuliah di STAN karena UKT 8 Juta Tak Terjangkau Dompet Bapak

Dhafin Fuad Mahathir oleh Dhafin Fuad Mahathir
3 Juli 2025
A A
Diterima Akuntansi UGM, tapi Akhirnya Menolak dan Pilih Kuliah di STAN karena UKT 8 Juta Tak Terjangkau Dompet Bapak

Diterima Akuntansi UGM, tapi Akhirnya Menolak dan Pilih Kuliah di STAN karena UKT 8 Juta Tak Terjangkau Dompet Bapak (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tahun 2016, saya adalah anak muda dengan dua pilihan berat. Saya diterima di dua kampus besar, yakni PKN STAN jurusan D1 Pajak dan S1 Akuntansi UGM. Buat yang belum tahu, ini seperti ditawari dua jalan: satu gratisan tapi terikat, satu lagi penuh kebebasan tapi harus bayar tol tiap belokan.

Mungkin bagi sebagian orang, hal itu semacam dilema antara prestis dan praktis. Tetapi buat saya, itu dilema antara angka di brosur UKT dan angka di dompet bapak.

Berawal dari lolos jurusan Akuntansi UGM

Sebelum akhirnya memilih kuliah di STAN, saya masih ingat betul kejadian waktu itu. Waktu itu, saya pulang membawa kabar kalau saya keterima di UGM. Jurusan Akuntansi pula. Jurusan yang katanya bakal melahirkan calon-calon konsultan pajak, analis keuangan, atau minimal, akuntan yang bisa nulis “Laporan Laba Rugi” tanpa typo.

Secara nama besar, UGM jelas tidak bisa dianggap remeh. Salah satu kampus top se-Indonesia Raya. Jurusan Akuntansi juga menjadi rebutan banyak anak IPS yang pengin tampil elegan di balik meja laporan keuangan.

Tetapi begitu saya saya sampaikan ke bapak soal UKT-nya yang sekitar Rp7-Rp8 juta per semester, saya melihat sesuatu yang jarang muncul di wajah beliau. Itu adalah kerut dahi yang mendadak lebih jelas dari biasanya dan senyum yang agak dipaksakan. Bapak tidak bilang apa-apa. Tapi saya tahu, itu adalah versi “keberatan” paling halus dari seorang kepala keluarga.

Saya paham betul bapak saya bukan tipe yang gampang bilang “tidak”. Bahkan kalau saya memaksa masuk UGM waktu itu, beliau pasti cuma mengangguk dan bilang, “Nanti bapak usahakan.”

Padahal “usaha” beliau itu biasanya melibatkan banyak hal yang tidak pernah saya tahu. Bisa jadi mulai dari menjual barang, pinjam koperasi, sampai mengirit habis-habisan. Bahkan bisa saja beliau bakal ambil kerja sambilan padahal usia beliau saat itu sudah waktunya beristirahat, bukan menambah beban.

Saya masih muda waktu itu. Namun saya cukup waras untuk tahu pilihan mana yang bisa membuat saya tidur tenang, dan mana yang akan bikin bapak saya bergadang semalaman mikirin biaya semester depan.

Baca Juga:

Ambil S2 UGM setelah Lulus S1 dari Tempat yang Sama, Alasan Saya Tidak Bosan Kuliah di Gadjah Mada

7 Sekolah Kedinasan yang Lulusannya Punya Masa Depan Cerah dan Bikin Orang Tua Bangga

Pilih kuliah di STAN karena nggak perlu bayar UKT

Akhirnya saya memilih STAN. Kampus yang tidak perlu bayar UKT, cuma modal uang jajan bulanan dan biaya hidup. Mungkin tidak se-wow UGM dalam hal gaya hidup mahasiswa. Tetapi pilihan itu terasa paling realistis.

Perlu diketahui, mengutip Kompas, PKN STAN merupakan sekolah kedinasan yang tidak memungut biaya kuliah alias gratis. Seluruh biaya penyelenggaraan pendidikan di sana dibebankan kepada APBN.

Saat teman-teman heboh memilih jaket almamater dan posting pengumuman kelulusan, saya diam-diam merasa tenang. Bukan karena saya lebih pintar, tapi karena saya tahu saya sudah membuat keputusan yang tak hanya baik buat saya, tapi juga buat keluarga saya. Karena di balik tawa bapak yang terdengar setiap hari, saya tahu ada hitung-hitungan diam-diam tentang SPP, uang kos, pulsa, makan, dan—kalau sempat—cicilan.

Sungguh, kadang keputusan paling dewasa bukan soal memilih kampus terbaik. Tetapi soal memilih jalan yang paling bisa dilalui bersama keluarga tanpa perlu mengorbankan senyum mereka.

Saya sering berpikir. Kalau saja waktu itu saya tetap ngotot kuliah di UGM dan tidak memikirkan opsi lain seperti STAN, hidup saya mungkin akan penuh drama tiap awal semester. Bukan karena dosennya galak, tapi karena setiap kali bayar UKT, ada hati orang tua yang harus disayat.

Saya bukan anti dengan kampus mahal. UGM itu kampus impian. Namun impian yang terlalu mahal kadang harus diredam dulu, supaya kita bisa melangkah dengan kaki sendiri, bukan di atas bahu orang tua yang sudah renta.

Di tengah zaman ketika pendidikan dianggap sebagai tangga sosial yang harus dinaiki secepat-cepatnya, saya belajar bahwa tidak semua tangga harus saya injak. Kadang, kita bisa memilih jalan samping yang lebih landai, selama kita tahu ke mana tujuannya.

Tidak menyesali keputusan yang telah saya buat

Sekarang, beberapa tahun setelah lulus dari STAN, saya tidak menyesal. Saya tahu, saya bukan anak yang kuliah di kampus paling favorit se-Indonesia. Namun saya juga bukan anak yang bikin bapaknya tidur dengan pikiran gelisah tiap malam. Buat saya, itu sudah lebih dari cukup.

Kadang, kedewasaan bukan soal bisa bayar sendiri, tapi soal tahu kapan harus mundur supaya orang tua kita bisa tetap berdiri tegak.

Saya percaya, banyak anak muda di luar sana yang punya cerita serupa. Yang pernah melihat wajah orang tuanya berubah saat mendengar nominal UKT. Yang akhirnya memilih jalur yang lebih terjangkau bukan karena menyerah, melainkan karena mereka sayang.

Dan buat semua itu, saya rasa kita patut berbangga. Karena kadang, jadi mahasiswa bijak lebih penting daripada jadi mahasiswa bergengsi.

Penulis: Dhafin Fuad Mahathir
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pembagian Kasta Mahasiswa PKN STAN Berdasarkan Tempat Ngambisnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Juli 2025 oleh

Tags: PKN STANSTANUGM
Dhafin Fuad Mahathir

Dhafin Fuad Mahathir

Mantan finalis OSN Geografi 2015

ArtikelTerkait

Benarkah Mahasiswa UNY Adalah (Calon) Mahasiswa yang Terbuang dari UGM? Iya, tapi Nggak Juga Jogja kuliah di UGM warung makan sekitar UGM seleksi masuk ugm jurusan s1 UGM

4 Jurusan S1 UGM yang Underrated, Prospek Kerjanya Luas tapi Namanya Tak Tersebar Luas

11 Mei 2025
Benarkah Mahasiswa UNY Adalah (Calon) Mahasiswa yang Terbuang dari UGM? Iya, tapi Nggak Juga Jogja kuliah di UGM warung makan sekitar UGM seleksi masuk ugm jurusan s1 UGM

5 Hal yang Membuat Mahasiswa UNY Secara Terus Terang Merasa Iri Sekaligus Mengagumi UGM

15 Agustus 2025
UGM Bukan Kampus Overrated bagi Orang yang Pernah Merasakan Kuliah di Kampus Medioker Mojok.co

UGM Bukan Kampus Overrated bagi Orang yang Pernah Merasakan Kuliah di Kampus Medioker

28 Agustus 2025
3 Hal di Fisipol UGM yang Bikin Alumni Kangen dan Pengin Balik Lagi

3 Hal di Fisipol UGM yang Bikin Alumni Kangen dan Pengin Balik Lagi

11 April 2025
UGM Punya FIB yang Tidak Disukai, tapi Kuliahnya Santai (Unsplash)

Testimoni Seorang Alumni UGM tentang Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas yang Tidak Disukai

13 Mei 2024
kkn ugm diganti menjadi kuliah kerja maya kkm 2020 wabah corona dampak kampus universitas mojok.co

3 Hal yang Langsung Hilang pas KKN UGM Diubah Jadi Kuliah Kerja Maya

7 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.