Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Alasan Saya Tetap Mau Jadi Dosen Muhammadiyah walau Tahu Hidupnya Bakal Susah

Andi Azhar oleh Andi Azhar
1 Juli 2025
A A
Alasan Saya Tetap Mau Jadi Dosen Muhammadiyah walau Tahu Hidupnya Bakal Susah Mojok.co

Alasan Saya Tetap Mau Jadi Dosen Muhammadiyah walau Tahu Hidupnya Bakal Susah (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pertanyaan “kenapa sih betah banget jadi dosen di kampus Muhammadiyah?” sering sekali saya dapatkan. Tidak hanya dari teman dan kenalan, pertanyaan itu juga muncul dari orang-orang terdekat. Mungkin mereka iba melihat saya menerima slip gaji yang lebih mirip amplop sumbangan takjil. Nominalnya sering dinilai nggak pas untuk honor seorang sarjana magister di tahun-tahun pertama menjadi dosen. 

Tiap kali pertanyaan itu muncul, saya tidak pernah merasa marah atau sakit hati. Untuk apa merasa sakit hati ketika saya percaya rezeki tidak sebatas slip gaji. 

Saya mungkin sudah minggat sejak hari pertama kalau mempersoalkan uang atau gaji dosen Muhammadiyah. Jujur saja, tawaran menggoda dari tempat lain ada banyak. Saya pernah mendapat tawaran mengajar di kampus negeri dengan insentif lebih jelas. Saya juga pernah dapat tawaran mengajar di sebuah kampus internasional dengan fasilitas wah. Bahkan, universitas swasta lain sempat datang menawarkan gaji fantastis. 

Akan tetapi, entah mengapa hati saya tetap berada di ruang-ruang kelas kampus Muhammadiyah. Walau AC-nya terkadang mati dan LCD-nya sering ngambek, hati saya terlanjur tertambat di sana. Di ruang-ruang kelas yang tidak sempurna itu, saya justru merasa penuh.

Suka dengan atmosfer mengajar dosen Muhammadiyah 

Mungkin kalian menganggap saya aneh dengan keputusan yang saya diambil. Sebagaimana kenalan dan orang-orang terdekat geleng-geleng kepala melihat saya. Tapi, percayalah saya baik-baik saja. Walau gaji tidak seberapa dan fasilitas kampus ala kadarnya, saya suka dengan atmosfer mengajar di kampus Muhammadiyah. Tempat ini tidak hanya mengajar otak, tapi juga mengasah hati.

Sejak awal saya tahu betul, kampus Muhammadiyah bukan tempat yang menjanjikan hidup mewah. Namun, tempat ini menjanjikan makna hidup. Dan, menurut saya, itu jauh lebih penting. Buat saya, hidup tidak hanya soal kenyamanan, tapi juga tentang kontribusi.

Kampus Muhammadiyah punya aura yang tidak bisa dijelaskan oleh brosur. Ia seperti rumah bagi jiwa-jiwa yang sedang mencari ilmu dan  hidup. Saya kerap menemukan teman-teman dosen yang rela mengajar ekstra tanpa dihitung SKS-nya. Saya juga pernah menyaksikan teman dosen yang mencarikan jalan bagi mahasiswanya yang kesulitan biaya ke donatur. Semuanya dilakukan dalam diam, tanpa diunggahan ke Instagram. Di saat itulah saya merasa jadi manusia.

Hal-hal itu yang membuat kami, para dosen Muhammadiyah, sering dipandang bodoh dan idealis. Tapi, kalau bodoh berarti masih mau berjuang di tengah sistem yang pincang, maka biarlah kami jadi orang bodoh itu. Sebab, kami percaya perubahan tidak selalu ditunggu dari atas. Kadang ia tumbuh diam-diam di ruang kelas kecil, di meja kayu tua, di antara diskusi tentang moralitas dan keadaban publik.

Baca Juga:

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Muhammadiyah adalah rumah

Alasan utama mengapa kami masih mau bertahan adalah ini rumah kami. Sesederhana itu. Bagi kader Muhammadiyah, kampus bukan sekadar tempat kerja. Kampus adalah rumah ideologis yang nilai-nilainya sudah kami ikuti sejak kecil, mulai dari pengajian, IPM, tapak suci, sampai akhirnya jadi dosen. Itu mengapa, bekerja di sini bukan hanya soal profesi, tapi juga soal menjaga nilai warisan hidup. 

Selain itu, kami juga percaya pada misi dakwah yang digaungkan Muhammadiyah. Terdengar klise memang, tapi kami percaya itu. Dakwah dalam konteks ini bukan sekadar ceramah atau khotbah ya. Lebih dari itu, dakwah berarti menciptakan ruang-ruang kritis yang penuh kasih dan empati. Mendidik generasi baru bukan hanya untuk pintar, tapi juga untuk berguna. Dakwah yang tidak berteriak-teriak, tapi hadir lewat teladan dan dedikasi.

Salah satu dakwah yang hendak kami jalankan adalah jadi jembatan. Tidak sedikit mahasiswa Muhammadiyah yang berasal dari keluarga sederhana. Mereka bukan anak orang kaya yang biasa ikut berbagai pertukaran pelajar ke luar negeri. Mereka datang dengan harapan yang dibungkus keresahan. Kami ingin jadi jembatan antara keterbatasan mereka dengan impian mereka yang besar. 

Baca halaman selanjutnya: Pendidikan alat …

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 2 Juli 2025 oleh

Tags: Dosendosen muhammadiyahMuhammadiyah
Andi Azhar

Andi Azhar

ArtikelTerkait

Dosen Memang Harus Pelit Nilai dan Perkuliahan Harus Ketat, Apalagi di Jurusan Keguruan

Dosen Memang Harus Pelit Nilai dan Perkuliahan Harus Ketat, apalagi di Jurusan Keguruan

18 April 2024
4 Chat dari Mahasiswa yang Bikin Dosen Mengelus Dada

4 Chat dari Mahasiswa yang Bikin Dosen Mengelus Dada

12 November 2024
Dosen yang Jarang Ngajar, Nggak Pernah Koreksi Tugas, Plus Pelit Nilai Sebenarnya Minta Diapain sih? youtube, UKT

Bayar UKT Mahal, tapi Dosen Nyuruh Mahasiswa Belajar dari YouTube, Logikanya di Mana sih?

26 Maret 2024
Universitas Trunojoyo Madura Banyak Mahasiswa Abadi Gara-Gara Dosen Sering Ngilang Mojok.co

Universitas Trunojoyo Madura Banyak Mahasiswa Abadi Gara-Gara Dosen Sering Ngilang

12 Oktober 2024
5 Ciri Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Jadi Dosen. Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Profesi Ini Mojok.co

5 Ciri Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Jadi Dosen. Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Profesi Ini

8 Mei 2024
Dosen Toxic Kebelet Jadi Guru Besar: Tugas Artikel Ilmiah Wajib Terbit dan Ancam Mahasiswa dengan Nilai

Dosen Toxic Kebelet Jadi Guru Besar: Tugas Artikel Ilmiah Wajib Terbit dan Ancam Mahasiswa dengan Nilai

20 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.