Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

SMP Negeri 7 Bandung: Sekolah Negeri Rasa Pesantren, Terlalu Ikut Campur Urusan Agama Siswanya

Lintang Pramudia Swara oleh Lintang Pramudia Swara
24 Juni 2025
A A
SMP Negeri 7 Bandung: Sekolah Negeri Rasa Pesantren, Terlalu Ikut Campur Urusan Agama Siswanya Mojok.co

SMP Negeri 7 Bandung: Sekolah Negeri Rasa Pesantren, Terlalu Ikut Campur Urusan Agama Siswanya (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, saya membaca artikel Mojok soal daftar SMP yang menjamin lulusannya jadi orang sukses. Saya jadi kepo akun Instagram sekolah saya dahulu, SMP Negeri 7 Bandung. Di Bandung, SMP Negeri 7 lumayan jadi idaman karena terkenal punya banyak alumninya yang mentereng. Ada yang masuk ITB, jadi presiden BEM di UNPAD, hingga masuk Monash University.

Selain track record alumninya yang nggak main-main, SMP Negeri 7 Bandung terletak di tengah kota. Tepatnya di Jalan Ambon. Lokasinya dekat dengan lapangan olahraga Saparua dan Gedung Sate. Dekat juga dengan tempat nongkrong dan factory outlet di sepanjang Jalan R.E Martadinata. Pokoknya vibes SMP Negeri 7 Bandung fancy dan urban abis. 

Terlepas dari betapa menterengnya SMP Negeri 7 Bandung, ada cerita lama yang masih bertahan hingga saat ini. Mulai dari kegiatan salat dhuha yang digelar secara rutin hingga kebijakan pakai rok panjang yang menutupi mata kaki. Mengapa saya begitu terganggu dengan kebijakan tersebut? Alasannya akan saya uraikan dalam tulisan ini. 

SMP Negeri 7 Bandung seperti pesantren, tiap hari salat dhuha dan ngaji

Saya tahu kalau ibadah merupakan kegiatan yang baik. Itu mengapa penting untuk ditanamkan ke anak remaja. Tapi, saya nggak habis pikir dengan SMP Negeri 7 Bandung yang kegiatan agamanya hampir menyamai dengan sekolah-sekolah Islam. Sebenarnya tidak hanya SMP saya sih, tapi juga kebanyakan SMP negeri di Bandung. 

Bayangkan saja, murid wajib mengucapkan “Assalamualaikum” setiap memulai kelas. Itu belum seberapa dibanding pembiasaan salat dhuha. Okelah kalau salat dhuha hanya dilaksanakan sesekali saja karena sifatnya sunnah. Tapi, di SMP Negeri 7 Bandung semua siswa wajib hadir dan menggelar sajadah di lapangan tiap pukul 06.30 WIB. Kewajiban ini sudah dimulai sejak 2015 dan masih bertahan hingga saat ini. Lihat saja salah satu postingan akun IG resmi SMP Negeri 7 Bandung.. 

Iya, kalian tidak salah baca, siswa diminta salat dhuha bersama-sama. Salat dhuha hukumnya tidak wajib, tapi karena berkedok pembiasaan, kegiatan ini jadi semacam diwajibkan. Bukan hanya itu, saya dan teman-teman juga harus mengaji dan merapal asmaul husna, juga banyak doa-doa lain, setiap hari di lapangan. Kurang pesantren apa sekolah ini? 

Kesulitan parkir sepeda gara-gara lapangan dipenuhi orang salat

Orang Bandung pasti ingat kalau dahulu ada program rutin bike to school. Saya salah satu siswa yang rutin bersepeda ke sekolah. Nggak jarang saya tiba di SMP Negeri 7 Bandung dengan  ngos-ngosan. Dalam keadaan lelah, saya masih harus memarkir sepeda di tempat yang disediakan. Masalahnya, mau lewat aja susah wong di lapangan pada gelar sajadah. 

Saya suka kebingungan sampai harus minta bantuan satpam membuka pintu gerbang yang lain agar nggak mengganggu mereka yang sedang ibadah. Setelahnya, harus buru-buru ambil air wudu dan ikut salat. Nggak lupa mengisi daftar hadir karena dijadikan penilaian. Amsyong deh pokoknya.

Baca Juga:

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Apa-apa berkedok pembiasaan

Di antara bangunan sekolah warisan arsitektur Belanda, kami bukan dikekang oleh feodalisme imperialis. Kami dikekang guru-guru PNS yang sok agamais. Saya menyadari ini pernyataan yang serius. Tapi, akan saya tetap ungkapkan dengan lantang karena nggak suka dengan pemaksaan semacam itu. Ibadah seharusnya berada di ranah privat, bukan malah jadi pemaksaan seperti yang terjadi di sekolah saya. 

Apa kabar teman-teman yang bukan muslim, tapi harus menyaksikan semua rutinitas ibadah kami setiap hari bagai bersekolah di madrasah? Mereka sebenar-benarnya manusia yang kuat iman dan bisa menjaga perasaan. Saya angkat topi buat kalian.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saya harap ambil tindakan serius terhadap tindakan semacam ini. Daripada sibuk memasukkan siswa ke barak, lebih baik dia memperbaiki sekolah negeri yang terlalu berpusat pada nilai dan praktik agama tertentu. 

Penulis: Lintang Pramudia Swara
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Keunikan UIN Jogja, Mahasiswanya seperti Nggak Kuliah di Kampus Islam

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

 

Terakhir diperbarui pada 24 Juni 2025 oleh

Tags: BandungsmpSMP BandungSMP Negeri 7SMP Negeri 7 Bandung
Lintang Pramudia Swara

Lintang Pramudia Swara

Sarjana seni kelahiran Kota Kembang, kini mengasuh toko buku di Kota Pelajar

ArtikelTerkait

4 Masalah yang Harus Segera Diatasi di Pasar Minggu Punclut Bandung

4 Masalah yang Harus Segera Diatasi di Pasar Minggu Punclut Bandung

5 November 2024
catatan perjalanan bandung ke yogyakarta MOJOK.CO

Catatan Perjalanan Naik Motor dari Bandung ke Yogyakarta: Berawal dari Pembangkangan

8 Juli 2020
Taman Sejarah Bandung Kurang Fasilitas Pendukung (Unsplash)

Taman Sejarah Bandung, Katanya Taman Sejarah, tapi Fasilitasnya Tidak Mendukung

21 Juli 2024
4 Fakta Kota Bandung yang Kerap Dilupakan oleh Warga Lokal Mojok.co

4 Fakta Kota Bandung yang Banyak Dilupakan Warganya

17 Agustus 2024
Sudah Saatnya Kita Meromantisasi Kemacetan di Bundaran Cibiru Bandung

Sudah Saatnya Kita Meromantisasi Kemacetan di Bundaran Cibiru Bandung

9 Juni 2023
Jalan Layang MBZ, Mimpi Buruk Pengguna Jalan Tol Jakarta-Jawa Barat

Jalan Layang MBZ, Mimpi Buruk Pengguna Jalan Tol Jakarta-Jawa Barat

18 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.