Di awal kemunculannya dulu, publik mengenal Instagram sebagai tempat pamer foto, baik yang sifatnya personal atau suatu karya komersil. Namun seiring waktu, platform ini menjelma jadi lapak jualan yang jangkauannya terbilang luas. Bahkan beberapa di antaranya menawarkan barang atau jasa yang kadang bikin netizen mengernyitkan dahi, termasuk saya.
Siapa sangka, di antara unggahan yang dipenuhi iklan produk mainstream, terselip beberapa penawaran yang di luar nalar. Sebelum menemukannya sendiri, saya tidak pernah duga bakal ada yang menjualnya di Instagram. Setidaknya hingga saat ini, ada tiga barang atau jasa yang dijajakan via Instagram, sukses bikin saya melongo.
#1 Dari sampah jadi cuan, kini barang bekas lawas dijual lewat Instagram
Siapa sangka benda-benda yang dulunya mungkin menumpuk di gudang, kini justru jadi dagangan di Instagram. Fenomena ini muncul dari ide para penjual yang menyasar pasar milenial dan generasi di atasnya dengan dalih nostalgia. Barang-barang lawas yang sekilas mirip rongsokan ini ditempeli embel-embel vintage atau antik supaya secara instan mendongkrak harganya berkali-kali lipat.
Para penjual ini juga sangat lihai dalam menggunakan bahasa persuasif. Seonggok piringan hitam tua bukan lagi sekadar barang bekas, tapi dikatakan sebagai sebuah potongan sejarah musik. Contoh lain, sebuah kamera analog usang disebut alat untuk menangkap momen dengan nuansa beda. Melalui narasi yang menyentuh emosi, barang bekas itu lantas bertemu pemilik barunya. Katanya, nilai ekonomi memang tak seberapa, tapi nilai kenangan yang tersimpan adalah tak terhingga.
#2 Jasa detektif yang membantu bongkar kasus khusus perselingkuhan
Maraknya kasus perselingkuhan, baik dari kalangan artis hingga masyarakat awam yang wara-wiri di media sosial, tak ayal membuat banyak orang jadi lebih curiga terhadap pasangannya. Peristiwa ini kemudian memicu munculnya sebuah jasa yang mungkin terdengar kontroversial, tetapi nyatanya banyak dicari. Apalagi kalau bukan jasa detektif spesifik kasus perselingkuhan di Instagram.
Terlepas dari perdebatan etika, jasa ini bisa jadi sangat membantu mereka yang membutuhkan bukti tak terbantahkan untuk persidangan. Pasalnya, dalam kasus perceraian atau tuntutan lain terkait perselingkuhan, pihak penggugat yang menyatakan dalil memang wajib menyertakan bukti kuat.
Sementara itu, pelaku perselingkuhan kini semakin pintar dan kreatif. Mereka bahkan memanfaatkan berbagai celah digital seperti berkomunikasi melalui aplikasi ojek online atau marketplace yang tak terpikir sebelumnya. Di sinilah peran detektif cinta menjadi krusial lantaran piawai mengumpulkan jejak-jejak digital maupun fisik yang sulit dijangkau awam.
#3 Curhat pribadi dijadikan konten publik, jasa aneh tapi laris di Instagram
Menjamurnya jasa curhat yang diunggah ke publik ini sebenarnya sudah ada beberapa tahun silam di Instagram. Awalnya, mungkin cuma iseng atau memang tulus ingin membantu. Konon, di masa awal, curhatan yang masuk akan diunggah secara gratis. Tak disangka, ide ini mendapat animo luar biasa dari warganet.
Kolom komentar jadi ramai. Ada yang memberi saran dan menghibur, ada pula yang malah mencerca atau adu nasib. Tingginya lalu lintas akun yang bersangkutan lalu membawa berkah bagi pemilik akun berupa jasa pasang iklan berbayar.
Seiring popularitas, jasa curhat ini mulai mengenakan tarif. Besarnya bervariasi, tergantung apakah ingin curhatan diposting secara reguler atau butuh tanggapan yang lebih cepat dengan alasan uang lelah admin.
Ironisnya, tak jarang, pemilik akun yang memberikan solusi tidak memiliki kapasitas atau latar belakang sebagai konselor, psikolog, atau psikiater. Namun yang terparah adalah kebebasan netizen dalam berpendapat karena justru sering kali memperkeruh keadaan.
Instagram memang terus berevolusi. Bukan lagi sekadar tempat berbagi foto, melainkan arena jual beli. Tren ini membuktikan bahwa di era digital, segalanya mungkin untuk diperjualbelikan. Ini merupakan cerminan dinamika pasar dan kebutuhan manusia yang tidak akan pernah terpuaskan.
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 7 Barang yang Tidak Pernah Saya Sangka Bisa Dibeli di MR DIY, Salah Satunya Pakaian Hewan.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.


















