Jatim Park 1 masih menjadi salah satu tempat wisata primadona di Malang Raya, terutama bagi masyarakat Jawa Timur. Biasanya siswa kelas akhir, mulai dari SD sampai SMA, banyak yang memilih Jatim Park 1 sebagai destinasi wisata. Alasannya karena tempat ini tak hanya menawarkan berbagai wahana permainan sebagai hiburan, tetapi juga wisata edukasi yang bisa menambah wawasan.
Saking beragamnya hiburan yang ada di Jatim Park 1, sering kali orang yang berkunjung ke sini merasa tidak puas. Saya pun demikian. Pertama kali saya ke sana, saya merasa tidak puas karena belum sempat mencoba semua wahana, eh, rombongan saya sudah keburu pulang. Nah, kemarin saya berkesempatan kembali ke sana dan merasa jauh lebih puas dari sebelumnya karena banyak wahana yang berhasil saya coba.Â
Buat kalian yang akan berkunjung ke Jatim Park 1 dalam waktu dekat dan ingin memaksimalkan waktu liburan di sana, berikut saya bagikan tipsnya. Dijamin kalian bakal puas main di sana.
Jangan terlalu terlena di pintu masuk Jatim Park 1
Tips pertama yang harus kalian pegang teguh adalah jangan terlena di sepanjang lorong pintu masuk Jatim Park 1. Jika kalian terlena, kalian akan kehabisan waktu untuk mencoba wahana lainnya. Inilah kesalahan yang sering tidak disadari oleh para pengunjung, termasuk saya.
Fyi, buat yang baru pertama kali akan berkunjung, di sepanjang lorong pintu masuk Jatim Park 1 kalian akan melewati berbagai museum. Ada museum rumah adat, sejarah, batik, benda antik, dll. Nah, kadang kita terlena untuk berfoto-foto di sini, terutama di museum rumah adat. Sebab rumahnya terasa sangat hidup. Bahkan kita boleh menaiki rumahnya sehingga membuat kita tertarik untuk berlama-lama.Â
Belum lagi di luar sebelum pintu masuk juga ada museum tubuh. Areanya cukup luas, di dalamnya pun ada permainan interaktif sehingga kadang kita akan lupa untuk segera keluar. Maka dari itu, tips dari saya, foto-foto di museum-museum ini boleh tapi jangan terlalu lama, ya!
Semangat antre! Memang panjang, tapi hanya sebentar
Kesalahan saya saat awal berwisata ke Jatim Park 1 adalah saya malas antre lama sehingga tak bisa mencoba semua wahana. Padahal wahana yang antreannya lama berarti sangat seru. Kalau tidak ada yang antre berarti wahana tersebut biasa saja.
Nah, ketika saya datang ke sana untuk kedua kalinya, saya bersyukur karena ada teman yang mendorong saya untuk sabar mengantre. Ternyata antrean yang panjang itu tak butuh waktu sampai 20 menit untuk sampai pada giliran kita. Sebab, sekali jalan bisa 4 sampai 6 orang dan setiap 2 menit sudah masuk antrean berikutnya.
Salah satu antrean yang selalu terlihat panjang adalah Rumah Hantu dan Gold Mining Coaster. Jika kalian melihat antrean kedua wahana Jatim Park 1 ini, saya yakin kalian ogah untuk mengantre, sebab memang sangat panjang. Tapi ketahuilah, Gaes, antrian sepanjang itu sebenarnya tidak sampai 20 menit untuk sampai pada giliran kita.
Makanya, yuk semangat mengantre supaya tidak menyesal setelah pulang!
Belanja oleh-olehnya di Lawang saja, lebih murah meriah
Tentu saja liburan tanpa membawa buah tangan saat pulang akan terasa kurang. Makanya tips terakhir dari saya terkait pemilihan lokasi untuk berbelanja oleh-oleh. Di Jatim Park 1 sebenarnya ada pusat oleh-oleh di sepanjang jalan keluar. Oleh-olehnya beragam, mulai dari pakaian, makanan, kerajinan, hingga alat dapur ada di sini. Tapi menurut saya belanjanya bisa ditunda dulu.
Alasannya begini. Berbelanja di tempat wisata langsung bukanlah hal tepat. Sebab akan membuat dompet kita cepat sekarat, apalagi kalau kalian bawa uang saku pas-pasan.
Saran saya, sebelum pulang, mampir dulu ke pusat oleh-oleh Lawang, tak sampai 1 jam perjalanan dari Jatim Park 1. Di sini oleh-olehnya jauh lebih beragam, bahkan ada sayuran hingga lauk-pauk. Selain itu, harganya juga jauh lebih murah. Saya sudah bandingkan sendiri.Â
Itu saja tips dari saya buat kalian yang ingin berwisata ke Jatim Park 1. Saya berharap selain membuat kalian puas, tips ini juga bisa membuat kalian hemat selama berada di sana.Â
Penulis: Abdur Rohman
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Tempat Wisata Overrated di Kota Batu. Apanya yang Spesial, sih?
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















