Suasana Stasiun Gondangdia mending daripada stasiun KRL Jabodetabek lain.
Sudah jadi rahasisa umum kalau suasana stasiun KRL Jabodetabek itu bikin muak. Orang lalu-lalang dan berdesakan jadi pemandangan yang biasa. Apalagi di jam-jam sibuk seperti berangkat atau pulang kerja dan akhir pekan. Bisa dipastikan suasana stasiun KRL begitu ruwet hingga tidak sedikit yang menjulukinya “neraka mini” saking tidak menyenangkan.
Nyaris di semua stasiun KRL di area Jabodetabek punya hiruk-pikuk yang mirip. Namun, Stasiun Gondangdia agak berbeda. Stasiun yang terletak di Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat ini menawarkan suasana yang relatif lebih damai.
Stasiun Gondangdia cenderung lebih kalem
Saya merasa Stasiun Gondangdia lebih nyaman, tenang, dan damai dibanding stasiun KRL lain. Bukan berarti di sana tidak ada orang sama sekali ya. Penumpang KRL tetap ada, bahkan kadang padat, tapi entah mengapa suasananya tetap saja kalem.
Saya mencoba memikirkan berbagai faktornya. Alasan paling kuat terletak pada desain stasiun yang unik. Asal tahu saja, rel dan peron Stasiun Gondangdia berada di lantai atas atau setara dengan lantai 2 gedung-gedung sekitarnya. Itu mengapa, pemandangan dari Stasiun Gondangdia cocok sekali untuk melamun atau healing sejenak. Dari sana kalian bisa melihat pusat Kota Jakarta. Pemandangannya akan jauh lebih indah ketika sore hari. Suasana itu didukung dengan peron di Stasiun Gondangdia yang cukup luas, sehingga sirkulasi udara lebih baik dan kepadatan bisa lebih terurai.
Selain pemandangannya yang indah, saya merasa suasana stasiun ini lebih tenang dibanding stasiun lain. Tidak hanya di area peron, antrean gerbang untuk tap in atau tap out tidak begitu padat. Mungkin karena jaraknya yang tidak jauh dari Stasiun Jayakarta dan Stasiun Jakarta Kota ya, penumpang yang menuju Manggarai, Depok, sampai Bogor belum ramai. Sebaliknya, penumpang yang naik KRL tujuan Jakarta Kota, sudah banyak yang turun di tiga stasiun sebelumnya. Entah di Cikini, Manggarai, atau Tebet, yang memang dikenal strategis dan jadi check point untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi tujuan berikutnya.
Suasana sekitar stasiun tidak ruwet
Itulah kenapa, saat sedang mumet karena pekerjaan, sewaktu pulang ke Bogor, peron Stasiun Gondangdia selalu bisa diandalkan menjadi pelarian sementara bagi saya, sebagai tempat untuk melamun. Sambil melihat orang yang berlalu-lalang dan kereta yang bergantian singgah untuk melanjutkan perjalanan. Jadi, lebih betah untuk berlama-lama aja gitu.
Selain punya peron yang vibes-nya damai dan tenang, Stasiun Gondangdia punya titik jemput ojek online beragam, nyaman, dan nggak bikin kalian bingung atau khawatir. Karena ada beberapa titik dan patokan jelas yang sudah diketahui oleh driver ojek online.
Hal menyenangkan lainnya dari Stasiun Gondangdia, banyak pilihan kuliner di sekitar stasiun yang bisa dibeli sekaligus dinikmati di peron sambil menunggu KRL tujuan tiba. Momen tersebut syahdu betul.
Saya pikir, Stasiun Gondangdia sangat layak diapresiasi eksistensinya oleh banyak pengguna KRL. Mereka perlu mengetahui, bahwa ada stasiun yang seperti unsung hero. Namanya tidak sering digaungkan atau di-mention, tapi, punya peranan yang sangat penting: menyenangkan banyak penumpang KRL dengan suasana peron yang damai dan nyaman.
Penulis: Seto Wicaksono
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Aura Miskin Stasiun Pasar Senen Jakarta Sudah Lenyap dan Nggak Kalah dari Stasiun Gambir
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















