Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Puncak Sosok, Sebaik-baiknya Tempat Healing di Jogja

Raihan Muhammad oleh Raihan Muhammad
12 April 2025
A A
Puncak Sosok, Sebaik-baiknya Tempat Healing di Jogja

Puncak Sosok, Sebaik-baiknya Tempat Healing di Jogja (Erlyndita Setyawardani via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau merasa capek dengan hiruk pikuk Jogja, sempatkan melipir sejenak ke Puncak Sosok. Di sana kita bisa jeda sejenak.

Jogja memang kota yang menyenangkan, tapi kadang juga menyebalkan. Macet di mana-mana, tempat-tempat populer makin ramai, dan suasana tenang yang dulu mudah ditemukan sekarang harus dicari dengan usaha lebih. Kadang, untuk sekadar menarik napas panjang tanpa klakson dan kerumunan di Jogja, kita harus pergi agak jauh.

Untungnya, masih ada tempat seperti Puncak Sosok di Dusun Jambon, Kalurahan Bawuran, Kapanewon Pleret, Bantul. Lokasinya sekitar 15–20 kilometer dari pusat Kota Jogja, atau sekitar 45 menit perjalanan kalau tidak terlalu banyak berhenti foto-foto sepanjang jalan. Di sana, di atas bukit dengan ketinggian 210 mdpl, Jogja terlihat seperti kecil, tenang, dan jauh dari keribetan yang biasa kita hadapi tiap hari.

Puncak Sosok bukan tempat yang dibangun untuk ramai-ramai. Ia tumbuh dari lahan tandus yang disulap oleh warga jadi tempat untuk berhenti sejenak, menikmati alam, dan kalau sedang beruntung, ditemani alunan live music udara terbuka. Tempat ini cocok buat siapa saja yang ingin meredakan kepala penuh atau sekadar ingin menyaksikan matahari turun tanpa disela notifikasi grup kerja.

Puncak Sosok: dari lahan gersang jadi tempat healing favorit

Puncak Sosok bukan tempat yang tiba-tiba ada lalu viral di TikTok. Ia lahir dari inisiatif warga yang melihat potensi, bukan sekadar lahan kosong. Dulu, tempat ini hanyalah tanah kering kerontang, nyaris tak berguna. Air sulit, tanah berbatu, bahkan untuk ditanami pun warga menyerah. Tapi justru dari situ sebuah ide muncul. Kalau nggak bisa jadi lahan tani, kenapa nggak jadi tempat menenangkan diri?

Mengutip Radar Jogja, sejak 2017, warga Dusun Jambon beramai-ramai membuka akses jalan, membangun fasilitas sederhana seperti parkiran, musala, gazebo, dan warung. Setahun kemudian, panggung hiburan mulai dibangun. Bukan buat joget TikTok, tapi buat live music, pertunjukan seni, dan kadang juga ajang warga unjuk bakat.

Bayangkan, dari tempat nongkrong biasa di malam hari, Puncak Sosok sekarang bisa menyerap lebih dari 200 warga sekitar buat kerja—dari penjaga parkir sampai pemilik warung. Yang bikin salut, pengelolaan tempat ini nggak dikuasai investor gede yang tiba-tiba datang bawa nama “eco-tourism” padahal ujung-ujungnya ngebor lahan. Puncak Sosok tetap milik warga.

Lahan yang digunakan pun sebagian besar adalah tanah kas desa, sebagian lagi tanah Sultan Ground dan milik pribadi warga. Pendapatan warga yang dulunya buruh tani sekarang bisa sampai UMR. Healing dapat, dampak sosial pun nyata.

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Senja, musik, dan jagung bakar: trio ampuh penyelamat hari

Waktu terbaik mengunjungi Puncak Sosok adalah sore hingga malam hari. Bukan karena siangnya panas atau banyak nyamuk, tapi karena dari sini senja bisa terlihat begitu syahdu. Matahari turun pelan-pelan di antara siluet kota dan perbukitan, sambil sesekali diiringi suara gitar dari panggung kecil yang ada di tengah area. Kalau beruntung, pengunjung bisa ikut nyanyi bareng atau malah maju sendiri—asal nggak malu-maluin, ya.

Suasana makin lengkap dengan aroma jagung bakar yang mulai mengepul. Di warung-warung kecil yang dikelola warga, pengunjung bisa pesan makanan sederhana: pisang goreng, kopi panas, mie rebus, atau sate angkringan. Harganya? Masih manusiawi. Bahkan, tusuk bakso seribuan pun masih eksis di sini, seolah ingin menegaskan bahwa healing nggak harus mahal.

Makanannya mungkin sederhana, tapi suasananya? Mewah! Bukan karena fasilitasnya, tapi karena rasa damai yang susah dicari di tempat lain.

Di malam hari, gemerlap lampu Kota Jogja jadi bonus tambahan. Dari ketinggian Puncak Sosok, semuanya terlihat seperti kumpulan kunang-kunang digital. Kadang ada pentas tari, kadang juga sendratari, semua dibalut udara segar khas pegunungan.

Di tempat ini, waktu seolah berjalan lambat. Cukup lambat untuk membuat kita sadar bahwa mungkin yang kita butuhkan bukan liburan jauh-jauh, melainkan tempat seperti Puncak Sosok.

Jogja yang ramai dan Sosok yang sunyi

Bukan rahasia lagi kalau Jogja berubah. Dalam satu dekade terakhir, kota ini tumbuh cepat, kadang terlalu cepat. Bangunan menjulang, kendaraan mengular, dan tempat-tempat yang dulu lengang kini penuh antrean dan spot selfie. Di tengah riuhnya pertumbuhan itu, Puncak Sosok hadir sebagai pengingat bahwa yang kita cari kadang bukan tempat yang baru, tapi suasana yang lama—yang pelan, yang teduh, yang tidak terburu-buru.

Di atas bukit itu, kita tidak sekadar melihat pemandangan, tapi juga merenungi jarak. Jarak antara kita dan kota. Jarak antara kita dan diri sendiri yang mulai lelah berpura-pura kuat. Suara musik mengalun pelan, makanan hangat tersedia, tapi yang paling penting: tidak ada tuntutan untuk jadi siapa-siapa. Kamu boleh datang sendiri, berdua, atau ramai-ramai, dan tetap merasa utuh.

Puncak Sosok mungkin bukan tempat wisata paling heboh di Jogja. Tapi justru karena itu ia menjadi ruang alternatif untuk kita yang kadang ingin menyepi tanpa perlu menjauh terlalu jauh. Untuk kita yang butuh sedikit sunyi agar bisa mendengar lagi suara-suara penting dari dalam diri. Dan Jogja, diam-diam, tetap menyediakan tempat seperti itu. Tinggal kita yang perlu sadar dan mau mampir.

Jogja tak pernah benar-benar kehilangan daya tariknya, hanya saja kadang kita butuh sudut yang lebih tenang untuk kembali jatuh cinta padanya. Di tengah gegap gempita pembangunan dan euforia pariwisata yang makin riuh, Puncak Sosok hadir seperti jeda yang lembut—bukan untuk melawan perubahan, tapi untuk menjaga kewarasan. Karena Jogja yang kita rindukan mungkin bukan soal tempatnya, tapi tentang cara ia membuat kita merasa pulang, meski sekadar duduk diam memandangi senja dari atas bukit. Ayo wisata ke Puncak Sosok!

Penulis: Raihan Muhammad
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 10 Tempat Wisata Gratis yang Sebaiknya Dikunjungi di Jogja.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 April 2025 oleh

Tags: BantulJogjaKabupaten BantulPuncak Sosoktempat wisata jogjawisata bantulwisata jogja
Raihan Muhammad

Raihan Muhammad

Manusia biasa yang senantiasa menjadi pemulung ilmu dan pengepul pengetahuan.

ArtikelTerkait

Meskipun Upah di Jogja Murah, Saya (Terpaksa) Kuat untuk Bertahan

Meskipun Upah di Jogja Murah, Saya (Terpaksa) Kuat untuk Bertahan

30 November 2022
Denah Pedagang Pasar Beringharjo: Lantai 2 dan 3 terminal mojok.co

Denah Pedagang Pasar Beringharjo: Lantai 2 dan 3

2 Februari 2022
Hujan di Jogja Memang Romantis, kecuali bagi Penduduk Bantaran Kali Gajahwong Jogja yang Berkawan (Kelewat) Akrab dengan Banjir

Kali Gajah Wong: Bakal Ambrol di Beberapa Titik, Penyelamat Kota Jogja dari Ancaman Bencana Banjir Ini Kondisinya Semakin Merana

10 Februari 2024
Indomaret Yudonegaran Jogja Cabang Paling “Sultan”, Berada di Kompleks Tempat Tinggal Keluarga Kerajaan Mojok.co

Indomaret Yudonegaran Jogja Cabang Paling “Sultan”, Berada di Kompleks Tempat Tinggal Keluarga Kerajaan

25 April 2024
Daftar Dosa yang Kita Lakukan Saat Main GTA San Andreas TERMINAL mojok.co GTA MOD GTA 5 cheat

Ketika Game GTA: San Andreas Dibuat dalam Versi Yogyakarta

11 Juli 2020
Pengalaman Pertama Naik Bus Ekonomi 14 Jam: Murah sih, tapi Banyak Huru-hara, Sopir Nggak Ramah!

Pengalaman Pertama Naik Bus Ekonomi 14 Jam: Murah sih, tapi Banyak Huru-hara, Sopir Nggak Ramah!

17 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.