Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

5 Alasan Jogging di Simpang Lima Semarang Kini Terasa Menyiksa

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
6 April 2025
A A
5 Alasan Jogging di Simpang Lima Semarang Kini Terasa Menyiksa

5 Alasan Jogging di Simpang Lima Semarang Kini Terasa Menyiksa (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Simpang Lima Semarang memang telah banyak berubah. Dulunya tersohor dengan imej ciblek alias “cilikan betah melek”, sekarang menjadi ruang publik yang dicintai warga Semarang. Dari lapangan berhiaskan tenda remang-remang, beralih dimeriahkan dengan kegiatan positif masyarakat, termasuk jogging.

Sayangnya, acara jogging mengitari Simpang Lima tak lagi terasa menyenangkan. Berlari membakar kalori di alun-alun itu serasa mendaftar sebagai kontestan acara Ninja Warrior. Bukannya berhasil menempa kaki dan sistem pernapasan yang semakin kuat, jogging di Simpang Lima Semarang saat ini justru sukses mengasah keahlian misuh para warganya.

#1 Dulu lari-lari sambil menghirup udara segar, sekarang sembari batuk seperti korban kebakaran

Simpang Lima adalah pusat kota. Tak heran, volume kendaraan yang lalu lalang di sekitaran sana cukup padat. Akibatnya, polusi dari kendaraan bermotor yang bercampur dengan debu dan asap rokok mampu menciptakan asupan racun bagi para pelari.

Paru-paru yang seharusnya mendapat asupan oksigen segar malah dipaksa menyaring partikel berbahaya. Ironisnya, ancaman ini berbanding terbalik dengan nilai luhur eksistensi Simpang Lima Semarang sebagai paru-paru kota. Kalau dulu selepas jogging badan terasa bugar, sekarang pulang dengan membawa sakit tenggorokan. Masa iya harus lari sambil mengenakan masker N95?

#2 Tegel jebol di sana-sini, risiko cedera kaki mengintai pelari

Permukaan tegel yang retak dengan lubang-lubang menganga yang siap memangsa kaki pelari menjadi pemandangan sehari-hari. Setiap langkah seakan menuntut perhitungan matang guna menghindari cedera pergelangan kaki atau tersandung. Seandainya mata kaki memang dapat digunakan untuk melihat, kebrutalan ini mungkin tak jadi masalah.

Lucunya, kerusakan yang terbilang cukup parah tersebut terkesan kurang serius ditangani. Paling-paling hanya ditambal ala kadarnya atau dibiarkan begitu saja. Mungkin, pemerintah setempat mempunyai niat mulia yang baik di balik kemirisan ini, yakni menyediakan uji ketahanan kaki cuma-cuma. Siapa tahu, nanti bakat atlet parkour akan tumbuh dengan sendirinya.

#3 Invasi sepeda listrik di Simpang Lima Semarang, bikin penggiat jogging panik

Diakui atau tidak, kehadiran sepeda listrik di trotoar Simpang Lima telah menciptakan bahaya baru bagi pelari amatir. Berbeda dengan sepeda konvensional yang masih bisa dideteksi dari suara kayuhan, sepeda listrik muncul tiba-tiba layaknya hantu tanpa peringatan. Jelas, hal ini bersimpangan dengan fungsi asli trotoar.

Ditambah lagi, banyak pengendara yang tidak menghormati hak pejalan kaki. Sebaliknya, mereka bersikap seolah trotoar adalah jalur cepat mereka. Dibandingkan area ideal menyalurkan aktivitas jogging, sepertinya Simpang Lima Semarang lebih cocok disebut arena sirkuit mini para pengendara sepeda listrik. Lagi pula, sebenarnya apa faedah berkeliling lapangan dengan sepeda listrik tanpa tujuan? Kalau mau olahraga, mengayuh sepeda statis di sisi lain lapangan jauh lebih berguna.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

#4 Siulan nakal para pengendara motor yang lewat membuat penat

Bagi pelari perempuan, Simpang Lima Semarang kini menjadi ajang uji kesabaran menghadapi pelecehan verbal. Siulan, komentar tidak senonoh, hingga teriakan mengganggu dari pengendara yang melintas telah menjadi risiko tak terelakkan. Perilaku ini tidak hanya mengganggu konsentrasi berlari, tapi juga menciptakan rasa tidak nyaman dan tidak aman. Padahal ruang publik seharusnya menjadi tempat yang nyaman bagi semua kalangan tanpa diskriminasi gender.

#5 Banyaknya sepeda hias yang parkir sekenanya di trotoar Simpang Lima Semarang

Meski tujuannya sebagai daya tarik wisata, keberadaan sepeda hias warna-warni yang diparkir sembarangan di trotoar Simpang Lima Semarang justru menyempitkan ruang gerak pejalan kaki dan pelari. Penataan sepeda-sepeda ini sering kali memakan lebih dari separuh lebar trotoar. Sedihnya, kawasan yang semestinya menjadi ruang publik untuk aktivitas sehat, kini berubah menjadi lahan parkir.

Pemkot seyogyanya perlu mengevaluasi kembali kebijakan ini. Bukan tidak mungkin cara pemindahan sepeda hias yang serampangan turut menyumbang kerusakan tegel di seputar Simpang Lima. Lagi-lagi, para pelari diharuskan mengalah di sini.

Fenomena di Simpang Lima Semarang ini mencerminkan kegagalan tata kota dalam melindungi ruang publik. Pembangunan kota semestinya memprioritaskan kesehatan warga, bukan kepentingan komersial sesaat. Jangan sampai zona tempat dulu melepas penat, kini berubah menjadi sumber stres baru orang yang mencari sehat.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Membayangkan Betapa Malang Warga Semarang Seandainya Simpang Lima Tidak Pernah Ada.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 April 2025 oleh

Tags: joggingkota semarangSemarangsimpang lima semarang
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

3 Kafe di Semarang yang Punya Banyak Pohon, Rasakan Sensasi Ngopi di Tengah Hutan!

3 Kafe di Semarang yang Punya Banyak Pohon, Rasakan Sensasi Ngopi di Tengah Hutan!

13 April 2023
Pejalan Kaki "Dilarang" di Kota Semarang Mojok.co

Pejalan Kaki “Dilarang” di Kota Semarang

5 Mei 2024
Pasar Semawis, Secuil Keindahan di Tengah Kacaunya Semarang Mojok.co

Pasar Semawis, Secuil Keindahan di Tengah Semarang yang Semakin Kacau

22 April 2024
5 Hal Menjengkelkan di Semarang yang Bikin Orang Luar Kota Gigit Jari

5 Hal Menjengkelkan di Semarang yang Bikin Orang Luar Kota Gigit Jari

14 November 2025
Nasi Ayam Bu Nyoto Semarang, Kuliner Pinggir Jalan yang Jadi Incaran Pemburu Sarapan Terminal Mojok

Nasi Ayam Bu Nyoto Semarang, Kuliner Pinggir Jalan yang Jadi Incaran Pemburu Sarapan

2 Mei 2022
Pucang Gading, Perbatasan Semarang dan Demak yang Nggak Nyaman Ditinggali

Pucang Gading, Perbatasan Semarang dan Demak yang Nggak Nyaman Ditinggali

7 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.