Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Sebagai Mahasiswa Bidikmisi, Kami Emang Nggak Pantas Punya HP Iphone

EmArif oleh EmArif
18 Maret 2020
A A
Jual Pulsa Adalah Bisnis Sampingan Terbaik Dekade Ini terminal mojok.co

Jual Pulsa Adalah Bisnis Sampingan Terbaik Dekade Ini terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Mengenaskan. Begitulah kata yang tepat untuk menggambarkan smartphone Nokia 2 saya. Beberapa sisi sudah penyok dengan screen guard yang seperti patahan-patahan lempeng di bawah laut. Namun bukan Nokia namanya kalau tidak tahan banting. Meski beberapa kali jatuh sampai tercebur ke kolam pemandian air panas macam durability test-nya Om Jerry Rig Everything, hape tersebut masih berfungsi dengan baik.

Soal fisik, Nokia memang tiada duanya. Namun sama halnya suit, gajah pasti akan kalah lawan semut dan sekuat-kuatnya Nokia pasti kalah dengan merek-merek baru dari Tiongkok yang apabila jatuh auto-masuk penginapan tukang servisan, entah layar pecah atau bahkan matot, mati total. Maka dari itu, karena udah nggak tahan sama lemotnya Nokia 2 yang menyebabkan saya yang notabenenya loyalis Nokia harus hijrah.

Dengan modal hape Nokia 2 saya dan sisa uang di rekening bidikmisi, akhirnya saya post foto hape tersebut di grup-grup jual-beli hape. Dan seperti yang saya perkirakan sebelumnya, tidak ada respons yang masuk di minggu pertama. Saya sempat pesimis. Namun, bukan lelaki sejati namanya kalau tak memiliki kesabaran tingkat tinggi dalam menunggu si doi yang tidak merasa ditunggu.

Pada akhirnya penantian saya membuahkan hasil. Ada seseorang yang rela menukar hapenya, Iphone 5s, dengan hape saya plus 100.000 rupiah, sisa uang di rekening bidikmisi saya. Terbilang murah untuk ukuran tipe Iphone seperti itu. Saya pun menukar tambah hape saya dengan Iphone 5s itu. Dan taraaa!!! Saya punya hape sultan baru.

Sebagai bagian dari manusia-manusia +62 yang memiliki daya ke-kepo-an yang tinggi, kawan-kawan saya cepat menyadari kalau saya punya hape ‘baru’. Kalimat pertama yang muncul tak jauh dari, “Kapan ini syukuran?”

Sebentar. Untuk masalah ini, saya mau bilang sesuatu ke kalian, kawan-kawan saya dan manusia-manusia sejenisnya. Gini ya, nggak setiap orang yang barangnya baru, entah hape, sepatu, laptop, atau sekadar daleman baru, pasti punya uang banyak. Bisa saja mereka, termasuk saya, membelinya karena tuntutan keadaan. So, jangan memaksa untuk minta dijajanin, ya. CAMKAN ITU!!11!1!

Dan yang paling menyebalkannya lagi adalah ketika ada yang dengan entengnya bilang, “Ih, kamu kan bidikmisi, kok hp-nya iphone?” What the nj*ng! Ya kalau hapeku Iphone 11 Max Pro yang harganya bisa buat hidup di Surabaya setahun, itu sih agak mashook. Lak ini Iphone 5s bambank, yang harganya aja nggak cukup buat beli Nike Air Jordan asli, yang paling murah sekalipun.

Apa emang muka kami, para penerima subsidi pendidikan dari pajak yang emak-bapak kalian bayarkan, nggak pantes buat sekadar pegang barang-barang berlogo apel kecokot itu, ya? Apa kaum seperti kami di mata kalian hanya pantas pegang hape berlayar monokrom dengan nada dering tilut-tilut itu atau mentok cuma pada smartphone sekelas Xiaomi aja, ya?

Baca Juga:

Android Bikin Saya Jadi Minoritas dan Dikucilkan, tapi Saya Bersyukur Bebas Utang dengan Tidak Memaksakan Diri Membeli iPhone

Mahasiswa KIP Kuliah Boleh Punya iPhone, Asal Enggak Dipamerin atau Ketahuan Aja!

Memang, sekilas melihat logo perusahaan milik mendiang Steve Jobs itu maka yang pertama muncul di benak adalah barang mewah dengan harga selangit. Saya akui itu. Aksesoris pendukung ori-nya pun tak kalah mahal dengan produk utamanya. “Smartphone tentu saja tambah pintar tapi makin sulit digunakan. Mereka sungguh kompleks. Butuh waktu untuk melakukan hal mendasar. Kami tak ingin melakukan hal seperti itu. Yang kami lakukan adalah membuat produk terobosan yang jauh lebih pintar dari perangkat lain yang pernah ada dan super mudah dipakai. Inilah iPhone.” Ujar Steve Jobs saat berpidato di hari kelahiran hape bernama Iphone itu.

Iphone 5s saya pun bisa dibilang hape mewah, tepatnya 7 tahun yang lalu. Dengan bandrol 12 jutaan, Iphone 5s 64gb menyabet label hape termahal pada kuarter ke 3 tahun 2013, di saat saya pertama kali punya hape sendiri. Itu pun Nokia tipe 2626 yang tebalnya lebih dari dua Iphone 5s yang ditumpuk dan (pastinya) yang layarnya nggak bisa disentuh. Mungkin pernyataan akan kawan-kawan lebih relevan JIKALAU, sekali lagi JIKALAU, saya membeli Iphone 5s ini di tahun tersebut dari modal jual sawah di belakang rumah milik bapak dengan risiko di-kick dari Kartu Keluarga.

Dan mirisnya lagi, mereka yang melontarkan pernyataan itu harga hapenya lebih mahal dari saya. Meski rata-rata hape mereka punya adalah merek buatan Tiongkok, tapi harganya kisaran 2 jutaan atau lebih. Dan ini yang paling penting, mereka juga mahasiswa bidikmisi. Sama seperti saya. Hiya hiya hiya.

BACA JUGA Dilema Pecinta iPhone Pengidap Trypophobia atau tulisan EmArif lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Maret 2020 oleh

Tags: bidikmisiiphone
EmArif

EmArif

Mahasiswa. Tertarik pada sastra, sepak bola, dan wanita. Bisa diganggu di @emarifsama via Instagram dan Twitter.

ArtikelTerkait

iPhone Kini Cuma Jadi Sumber Penderitaan bagi Penggunanya (Pixabay) android

iPhone Kini Bukan Lagi Penentu Status Sosial, tapi Sumber Penderitaan bagi Para Penggunanya

10 September 2024
Mahasiswa KIP Kuliah Boleh Beli iPhone, Asal Nggak Ketahuan (Unsplash)

Mahasiswa KIP Kuliah Boleh Punya iPhone, Asal Enggak Dipamerin atau Ketahuan Aja!

22 September 2025
8 Fitur iPhone yang Jarang Diketahui. Pengguna iPhone Jangan Katrok, Maksimalkan Fitur Ini! Mojok.co

8 Fitur iPhone yang Jarang Diketahui. Pengguna iPhone Jangan Katrok, Maksimalkan Fitur Ini!

26 November 2023
Samsung M23 5G, Hape Seimbang ‘Ramah Lingkungan’

Samsung Sudah Jelas Jadi Smartphone Rakyat, iPhone Silakan Minggir!

20 Mei 2023
4 Rekomendasi iPhone Seken Paling Layak Dibeli Tahun Ini

4 Rekomendasi iPhone Seken Paling Layak Dibeli Tahun Ini

26 Februari 2022
Tiap Tahun, Selalu Ada Orang Kaya Dapat KIP Kuliah, Ini yang Ngurus Nggak Becus atau Emang Orang Miskin Nggak Boleh Kuliah? beasiswa KIP

Tiap Tahun, Selalu Ada Orang Kaya Dapat KIP Kuliah, Ini yang Ngurus Nggak Becus atau Emang Orang Miskin Nggak Boleh Kuliah?

23 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga Mojok

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

11 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.