Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Hal-hal yang Biasa di Jember, tapi Nggak Lumrah di Sumenep Madura

Zubairi oleh Zubairi
15 Oktober 2024
A A
Hal-hal yang Biasa di Jember, tapi Nggak Lumrah di Sumenep Madura mojok

Hal-hal yang Biasa di Jember, tapi Nggak Lumrah di Sumenep Madura (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Saat saya berkunjung ke Jember, saya mengamati pola kehidupan orang-orang di sana. Ternyata banyak sekali perbedaannya dengan orang Sumenep Madura. Perbedaan-perbedaan itu semakin terasa ketika keluarga yang tinggal di Jember mampir ke Sumenep. Saya mendengar banyak cerita yang mengejutkan, bagi saya ya.  

Sejauh pengetahuan saya, ada banyak hal yang biasa saja di Jember, tapi nggak lumrah di Sumenep Madura. Tiga hal di bawah ini hanya beberapa di antaranya:

#1 Memproses tembakau jauh lebih rumit 

Menurut saya, menanam tembakau di Jember lebih rumit daripada di Sumenep. Di Jember, setelah panen, petani perlu memasukan tembakau ke oven (pengasapan). Perlu juga ditusuk dengan irisan bambu terlebih dahulu. Satu irisan bambu muat untuk 4-6 daun. 

Setelah melewati proses itu, daun tembakau kemudian dijemur biar kering. Proses ini bisa menghabiskan waktu 10-15 hari. Setelahnya baru dipisahkan. Daun yang keringnya bagus dijadikan satu dengan. Sementara yang gagangnya belum matang juga dikelompokkan menjadi satu. 

Proses seperti itu tidak dilakukan di Sumenep. Daun tembakau tidak perlu ditusuk-tusuk. Daun cukup dijejerkan, ditempel, atau disandarkan dari daun ke daun. Petani cukup menunggu 2 hari 2 malam hingga daun matang. 

Setelah dioven hingga daun menguning, daun tembakau kemudian dirajang, lalu ditaruh di gedek. Setelahnya dijemur cukup 2-3 hari. Ketika kering, daun digulung lalu dibungkus ke dalam tikar. Siap ditimbang dan petani akan menerima uang.

Kakek saya yang berasal dari Jambuan, Jember mengakui, proses oven hingga penjemuran tembakau di Sumenep jauh lebih gampang daripada di Jember. Bayangkan saja, kakek saya sudah memproses tembakau yang ditanam pada Mei lalu, hingga kini (Oktober) masih belum merasakan hasilnya. 

Sementara petani di Sumenep yang menanam pada Mei lalu, mayoritas sudah merasakan hasilnya pada bulan Oktober ini. Bahkan, ada juga yang hasil dari menanam itu sudah menipis.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

#2 Waktu tahlilan di Jember setelah Maghrib

Hal kedua, yang biasa di Jember tapi tak lazim di perkampungan saya di Sumenep adalah waktu tahlilan. Di Sumenep tahlilan biasa dilakukan setelah Isyak. Beberapa keluarga saya yang berasal dari Jember kaget mengetahui hal ini. 

Katanya, di Jember, tahlilan orang meninggal lumrah dilaksanakan setelah Maghrib. Lalu kakek saya mempertegas. Andai kata da 2 keluarga yang menggelar tahlilan orang meninggal dan rumahnya berdekatan, maka salah satu tahlilan dilaksanakan setelah Ashar. Sementara tahlilan lainnya digelar setelah maghrib. 

Berbeda dengan kampung saya. Kalau hal seperti itu terjadi. Salah satu tahlilan akan digelar setelah magrib. Sementara tahlilan satunya setelah Isyak. 

#3 Ongkos pasang wifi yang murah

Satu hal lain yang sangat terasa perbedaannya adalah ongkos pasang wifi di Jember jauh lebih murah daripada di Sumenep. Di Jember, ongkos pemasangan WiFi di bawah Rp 300 ribu. Bahkan, kata kakak sepupu saya, ada yang ongkosnya cuma Rp150.000. 

Di Sumenep, khususnya di desa saya di pelosok Kecamatan Pasongsongan beda jauh! Ongkos pemasangan WiFi di sini dari Rp400 ribu hingga Rp500 ribu. Ketika saudara besar saya di Jember mengetahui hal, mereka kaget bukan main. 

Di atas 3 hal yang biasa wajar saja di Jember, tapi ternyata tidak lumrah di Sumenep. Nah, kalau kebetulan sampean orang Sumenep Madura maupun warga Jember selesai membaca ini, jika punya pengalaman lain yang membedakan antar kedua kabupaten di Jawa Timur ini, bisalah ditambah apalagi yang biasa di Jember tapi tak lazim di Sumenep.

Penulis: Zubairi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Universitas Trunojoyo Madura Banyak Mahasiswa Abadi Gara-Gara Dosen Sering Ngilang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Oktober 2024 oleh

Tags: jembermadurasumenepsumenep madura
Zubairi

Zubairi

Pemuda asli Sumenep, Madura yang biasa makan nasi jagung dan gengan kelor.

ArtikelTerkait

Melatih Kesabaran di Jalan Kalimantan Jember

Melatih Kesabaran di Jalan Kalimantan Jember

5 Juni 2023
Bukan Orang Madura, Jembatan Suramadu Lebih Layak Dijadikan Kambing Hitam Atas Kemarahan Orang Surabaya

Bukan Orang Madura, Jembatan Suramadu Lebih Layak Dijadikan Kambing Hitam Atas Kemarahan Orang Surabaya

8 Oktober 2024
Bakso Kabut Jember, Kuliner Lezat dan Unik yang Kalah Saing dengan Bakso-bakso Lain Mojok.co

Bakso Kabut Jember, Kuliner Lezat dan Unik yang Kalah Saing dengan Bakso-bakso Lain

19 Januari 2024
3 Kampus di Bangkalan Madura yang Kualitasnya Nggak Kaleng-kaleng, Solusi bagi yang Sakit Hati Karena Ditolak UTM

3 Kampus di Bangkalan Madura yang Kualitasnya Nggak Kaleng-kaleng, Solusi bagi yang Sakit Hati karena Ditolak UTM

13 Mei 2025
Sawah Hilang, Data Bertambah: Trik Sulap LP2B Ala Jember

Sawah Hilang, Data Bertambah: Trik Sulap LP2B Ala Jember

18 September 2025
6 Syarat yang Harus Dipenuhi Madura sebelum Bermimpi Menjadi Provinsi Sendiri

6 Syarat yang Harus Dipenuhi Madura sebelum Bermimpi Menjadi Provinsi Sendiri

10 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.