Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Surat Terbuka Untuk Takmir Masjid Jelang Berakhirnya Bulan Ramadan

Fatimatuz Zahra oleh Fatimatuz Zahra
4 Juni 2019
A A
takmir masjid

takmir masjid

Share on FacebookShare on Twitter

Salam ta’dhim kepada seluruh takmir dan jajaran pengurus serta semua orang yang bersama-sama berupaya memakmurkan masjid..

Gema takbir segera berkumandang, menandakan hari baru telah datang—menandai pula akhir dari bulan Ramadan.

 

Saya—selaku pengguna masjid yang menikmati fasilitas yang disediakan di sana—mengucapkan banyak terimakasih kepada para takmir masjid yang telah berkomitmen untuk menjada kebersihan tempat serta fasilitas ibadah. Begitu pula saya juga berterimakasih kepada para takmir yang mengabaikan kebersihan karpet, mukena serta kamar mandi sehingga saya bisa belajar sesuatu, apa itu? Ya jelas, untuk tidak kembali dan merekomendasikan kepada teman untuk tidak mengunjungi. Biar saya saja yang ngempet dan jangan lagi yang lain.

Salah satu bagian favorit saya saat jalan-jalan—ya main ke masjidnya. Dengan ekspektasi yang selalu tinggi bahwa masjid adalah tempat ngadem dan berteduh yang gratis dan nyaman—tapi nyatanya nggak jarang saya mendapati masjid yang tidak lebih nyaman dibanding halte bus. Sebut saja inisialnya masjid Istiqlal yang ikonik atau masjid Raya Bandung yang juga tersohor, tidak semegah namanya serta tampak luarnya (kalau di-shoot pake drone) kondisi kebersihannya—menurut saya sudah sampai pada tahap lumayan menyedihkan.

Toilet yang kurang memadai untuk mengimbangi kapasitas masjid dalam menampung jamaah, bahkan serambi masjid Raya Bandung yang sanggup membuat saya berjanji untuk tidak datang lagi. Bagi kawan-kawan yang pernah istirahat atau sekedar berteduh menunggu hujan reda di sana, pasti paham bagaimana kondisi serambi yang digunakan juga oleh para pedagang asongan untuk bersembunyi dari Satpol PP.

Tapi ada juga masjid-masjid yang selalu saya rekomendasikan pada siapapun yang berkunjung, masjid UIN Jakarta, Masjid UNJ dan masjid-masjid atau musala kecil tidak terkenal namun kebersihannya patut diacungi jempol—musala Gasibu Bandung misalnya, atau masjid di pertigaan menuju Warung Kopi Klotok, dan banyak lagi lainnya. Oleh karenanya atas nama jamaah, saya mengucapkan terimakasih pada para takmir.

Tidak hanya itu, menyambut Ramdan biasanya masjid-masjid memiliki program tertentu seperti buka puasa gratis, takjil gratis serta membuka masjid 24 jam untuk i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Saya juga termasuk satu di antara banyak orang yang menikmati takjil dan buka puasa gratis yang disediakan di masjid-masjid—sekali lagi terimakasih takmir. Mungkin untuk program yang satu ini memang cocok untuk dijadikan endemik program saat puasa mengingat bahwa semarak puasa yang paling besar ya memang saat bulan Ramadan—bulan lain mah boro-boro puasa, nggak telat ngampus dan ngantor aja cakep.

Baca Juga:

Bukan karena Rasanya Enak, Biskuit Khong Guan Dibeli karena Bisa Memberi Status Sosial

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

Tapi pak takmir, saya punya satu pertanyaan terpendam dari semua uneg-uneg di atas. Kenapa masjid dibuka 24 jam untuk menampung orang tidur i’tikaf hanya pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan? Saya juga tahu kalau pada hari-hari itu orang akan mengejar malam yang lebih berharga dari seribu bulan—lailatul qadr—tapi apakah kita lupa apa sesungguhnya esensi Ramadan? Bulan untuk melatih diri mengendalikan hawa nafsu. Namanya latihan pasti untuk mempersiapkan sesuatu kan ? Menurut saya, justru “praktik” nyata pasca pelatihan ini ialah sebelas bulan di luar Ramadan, lantas kalau di saat latihan kami semua difasilitasi untuk i’tikaf namun bulan-bulan selanjutnya tidak—lha mau praktiknya gimana? Apa iya kami harus nunggu setahun sekali untuk latihan lagi—dan begitu seterusnya?

Halah, paling kalau nggak Ramadan orang ke masjid cuma numpang tidur. Iya memang—sekedar melepas penat dari perjalanan jauh, numpang berteduh, berdiskusi sejenak dan hal lain yang nampaknya tidak bernilai ibadah. Tapi apa kita semua tidak ingat bagaimana makmurnya masjid pada zaman Rasulullah? Masjid nggak cuma dipake salat dan baca Alquran yang tampak seperti ibadah, tapi juga buat latihan memanah, tempat diskusi bahkan menampung para sufi yang homeless di serambi masjidnya. Supaya apa? Ya supaya masyarakatnya jamaahnya merasa nyaman untuk berlama-lama di masjid,

Lama-lama kalau sudah kerasan tanpa harus diminta pasti akan datang sendiri—ikut merawat karena merasa memiliki. Oleh karena itu, kepada para takmir yang saya ta’dhimi, selepas Ramadan ini tolong jangan ada lagi pengusiran kepada kami yang terlihat tidak beribadah untuk masuk ke masjid. Biarkan kami menjemput suka cita hingga hati kami terpaut dengan sendirinya kepada masjid. Supaya makmurnya masjid tidak hanya karena takjil, tapi karena kerasan.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: Idul FitriLebaranRamadanTakmir Masjid
Fatimatuz Zahra

Fatimatuz Zahra

Sedang belajar tentang manusia dan cara menjadi manusia.

ArtikelTerkait

Lebaran Ketupat di Jawa: Momen Penghiburan untuk Arwah Anak-anak

Lebaran Ketupat di Jawa: Momen Penghiburan untuk Arwah Anak-anak

22 April 2023
Repost Story Hampers Kiriman Sendiri Itu Maksudnya Gimana_ terminal mojok

Mohon Maaf, Repost Story Hampers Kiriman Sendiri Itu Maksudnya Gimana?

13 Mei 2021
Dilema Pedagang Cuanki di Bulan Puasa: Siang Sepi, Maghrib Kalah sama Kolak!

Dilema Pedagang Cuanki di Bulan Puasa: Siang Sepi, Maghrib Kalah sama Kolak!

4 Maret 2025
4 Dosa Penjual Kolak Pisang Saat Bulan Ramadan

4 Dosa Penjual Kolak Pisang Saat Bulan Ramadan

23 Maret 2023
5 Hal Nggak Enak Tinggal di Luar Zona WIB Saat Ramadhan

5 Hal Nggak Enak Tinggal di Luar Zona WIB Saat Ramadan

3 April 2022
halalbihalal

Paradoks Halalbihalal RT yang Mereduksi Keintiman Silaturahmi Warga

8 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.