• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Home Artikel

Betapa Sulitnya Mengajarkan Konsep Keberadaan Allah ke Balita Usia Dua Tahun

Shiva Vinneza oleh Shiva Vinneza
11 Agustus 2020
0
A A
Betapa Sulitnya Mengajarkan Konsep Keberadaan Allah ke Balita Usia Dua Tahun MOJOK.CO

Betapa Sulitnya Mengajarkan Konsep Keberadaan Allah ke Balita Usia Dua Tahun MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Saya tersentak ketika anak tetangga saya yang berusia 2,5 tahun merespons perkataan neneknya. “Hei, sini makan dulu, kalo nggak makan nanti diculik ondel-ondel, lho!” Kata neneknya menakuti. “Tenang aja, kan ada Tuhan Yesus yang nanti tolong,” jawab si balita. Wah, masih balita sudah paham konsep Allah.

Tetangga saya beragama Kristen. Mereka punya balita usia 2,5 tahun yang sudah cukup lancar berbicara. Dialog di atas membuat saya tersadar, bahwa anak saya Arsy, yang seusia dengan anak tetangga saya, belum mengenal konsep Allah.

Saya menceritakan kejadian tersebut ke suami saya dan meminta pendapatnya tentang cara memperkenalkan Allah ke Arsy. Ujung-ujungnya, dia bingung juga karena memang sulit.

“Kalau mereka sih, gampang, Pa. Foto Tuhan-nya bisa dipajang di dinding kamar. Kelihatan sama mata. Tinggal bilang ke anak, itu Tuhan kita. KepadaNya kita berdoa karena Tuhan akan menolong kita kapan saja. Lah, kalo kita,” kata saya pada suami.


Islam, menurut saya memang minim akan simbol visual yang bisa dipahami anak-anak. Jangankan lukisan Allah, lukisan baginda Nabi Muhammad SAW pun tak ada. Jadi, agak sulit mengajarkannya ke balita.

Berbeda dengan perayaan Natal yang kental dengan visualisasi Santa Claus. Ketika Lebaran, kita tidak mengenal karakter yang bisa dikenali mata. Simbol visual yang biasa dipakai orang ya hanya ketupat. Anak-anak akan lebih mudah mengenali Santa Claus, apalagi dia bawa hadiah untuk anak-anak yang sudah bersikap baik.

Saat Lebaran, memang ada sih, tradisi berbagi uang untuk anak-anak. Saya sendiri sering menerima uang Lebaran ini dari Om dan Tante. Tapi memang feel-nya berbeda, jika yang diberikan berupa uang bukan hadiah yang dibungkus dengan kotak kado cantik.

Perayaan Natal juga identik dengan kegiatan menghias pohon natal di rumah. Aneka lampu kerlap-kerlip, bola warna-warni, dan hiasan lainnya menjadi magnet bagi anggota keluarga untuk terlibat bersama dalam proyek menghias pohon natal. Anak-anak pun pasti senang mengerjakannya.

Sedangkan Idul Fitri, lebih terasa nyaman ketika kita sudah lebih dewasa. Misalnya tradisi mudik ke kampung halaman, memasak opor di kampung, dan makan kue nastar yang otentik, adalah hal menyenangkan untuk kita yang sudah agak dewasa. Namun kegiatan-kegiatan itu, bukan magnet bagi balita, kecuali ada banyak sanak saudara yang seumuran mereka sehingga mereka bisa bermain bersama.

Sebenarnya, ada saja sih, visualisasi bernuansa Islami yang bisa kita gunakan untuk mengkomunikasikan Islam ke anak-anak, misalnya kartun Nussa & Rarra. Dari situ, kita bisa jelaskan konsep Allah sampai cara berpakaian menurut Islam. Misalnya, seperti memakai jilbab untuk perempuan yang tervisualisasikan oleh Rarra. Sehingga, anak saya tidak perlu canggung pakai jilbab.

Memang butuh lebih banyak materi visual sejenis ini agar anak-anak bisa lebih dekat dengan Islam sejak dini. Agar mereka memandang Islam sebagai agama yang menyenangkan dan penuh kreatifitas. Saya percaya visualisasi itu memudahkan proses komunikasi, terlebih untuk balita. Visualisasi membantu anak mengenal bentuk, warna, dan mengingatnya di kepala mereka.

Hingga tulisan ini saya unggah, saya dan suami belum menemukan cara terbaik untuk memperkenalkan Allah kepada putri kecil kami, Arsy. Kami mengajarkan Arsy untuk berdoa sebelum menjalankan beberapa kegiatan. Arsy kini sudah hafal doa sebelum makan, doa sebelum tidur, dan akan terus diajarkan doa-doa lainnya.

Tapi saya yakin, anak saya belum bisa mengucapkan hal yang sama seperti yang diucapkan oleh anak tetangga saya. Barangkali, memang tidak di umur dua tahunan seorang anak bisa paham konsep keberadaan Allah dan mengapa kita menyembah Allah. Saya dulu juga butuh waktu.

Saya tidak ingin terlalu memaksa Arsy. Saya pun tidak berani membandingkannya dengan bocah-bocah hafiz yang sering muncul di layar kaca. Usia 2 tahun, sudah khatam Al-Quran, usia 3 tahun, sudah hafal 30 juz. Saya mengalir saja selama ini. Dan saya hanya bisa mengusahakannya secara perlahan.

Nah, kalau Anda punya saran metode parenting Islami yang baik untuk memperkenalkan konsep Allah kepada balita, silakan bagikan di kolom komentar. Insyaallah bisa jadi bahan belajar banyak orang.

BACA JUGA Rasulullah Iseng Ngeprank? Afwan Akh @Hawaariyyun, Nabi Muhammad Bukan Atta Halilintar atau tulisan lainnya di Terminal Mojok.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.


Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2020 oleh

Tags: balitakonsep allahkonsep tuhanLebarannatal
Shiva Vinneza

Shiva Vinneza

Public Relations yang lagi latihan menulis.

Artikel Lainnya

Investasi Bodong THR Anak Adalah Guyonan yang Paling Memuakkan Terminal Mojok.co

Investasi Bodong THR Anak Adalah Guyonan yang Paling Memuakkan

10 Mei 2022
7 Drakor tentang Keluarga yang Cocok Ditonton Saat Lebaran Terminal Mojok.co

7 Drakor tentang Keluarga yang Cocok Ditonton Saat Lebaran

30 April 2022
5 Kebiasaan Orang Indonesia tiap Habis Nerima THR mojok.co

5 Kebiasaan Orang Indonesia tiap Habis Nerima THR

28 April 2022
4 Hal yang Perlu Disiapkan bagi yang Mudik Pakai Sepeda Motor Terminal Mojok.co

4 Hal yang Perlu Disiapkan bagi yang Mudik Pakai Sepeda Motor

28 April 2022
5 Tanda Lebaran Sudah Dekat di Cikarang Terminal Mojok

5 Tanda Lebaran Sudah Dekat di Cikarang

26 April 2022
4 Rekomendasi Toko Kue Lebaran di Shopee Terminal Mojok.co

4 Rekomendasi Toko Kue Lebaran di Shopee

19 April 2022
Pos Selanjutnya
scanlation one piece chapter 1011 attack On Titan Lebih Baik dari 'One Piece'? Mabuk, Bos?

One Piece, Manga Terbaik di Dunia, Adalah Tempat Terbaik Belajar Diskriminasi

Terpopuler Sepekan

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

24 Juni 2022
Warmindo di Pekalongan (Unsplash.com)

Beberapa Warmindo di Pekalongan Bukan Tempat yang Menyenangkan

19 Juni 2022
Saya Orang Desa yang Memilih Pakai Jasa WO daripada Sistem Rewang untuk Pesta Pernikahan Terminal Mojok

Saya Orang Desa yang Memilih Pakai Jasa WO daripada Sistem Rewang untuk Pesta Pernikahan

15 Juni 2022
Lawang Sewu Semarang (Unsplash.com)

5 Fakta Keliru Terkait Semarang yang Telanjur Dipercaya Banyak Orang

21 Juni 2022
Betapa Sulitnya Mengajarkan Konsep Keberadaan Allah ke Balita Usia Dua Tahun MOJOK.CO

Betapa Sulitnya Mengajarkan Konsep Keberadaan Allah ke Balita Usia Dua Tahun

11 Agustus 2020
Lookism: Webtun yang Menyajikan Sisi Gelap Korea Selatan dengan Gamblang

Lookism: Webtun yang Menyajikan Sisi Gelap Korea Selatan dengan Gamblang

18 Juni 2022
4 Oleh-oleh Khas Solo yang Sebaiknya Jangan Dibeli

Kota Solo, Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap

24 Juni 2022

Dari MOJOK

  • Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno
    by Jarot Sarwosambodo on 26 Juni 2022
  • 9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah
    by Shinta Sigit Agustina on 26 Juni 2022
  • Minggu Bersama di Tepikota, Menikmati Kuliner Jawa Timur di Jogja
    by Amalia Fathonaty on 25 Juni 2022
  • 5 Alasan Ganti Oli Mesin Perlu Dilakukan Berkala
    by Hammam Izzuddin on 25 Juni 2022
  • Takluk dari PSIS Semarang, PSS Sleman Harus Menang di Laga Terakhir Grup A Piala Presiden
    by Hammam Izzuddin on 24 Juni 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GzeZNzywPSE&t=45s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In