Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Cak, Cik, Cok: Cara Sederhana Arek Surabaya Membedakan Level Umpatan dari Bunyi Vokal

Rahadi Siswoyo oleh Rahadi Siswoyo
13 September 2024
A A
Cak, Cik, Cok: Cara Sederhana Arek Surabaya Membedakan Level Umpatan dari Bunyi Vokal

Cak, Cik, Cok: Cara Sederhana Arek Surabaya Membedakan Level Umpatan dari Bunyi Vokal (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Selain terkenal dengan julukan Kota Pahlawan, Surabaya juga terkenal dengan umpatan yang cukup mendunia. Betul, jancok. Kenapa saya bilang mendunia? Karena selain sudah dikenal oleh hampir seluruh rakyat Indonesia, kata tersebut cukup sering menjadi pilihan untuk diajarkan kepada orang asing ketika sedang berusaha mengenal Indonesia. Entah hanya sebagai lelucon, atau memang enak saja untuk diucap dan didengarkan. Meskipun, secara makna, kata tersebut lebih sering dikonotasikan sebagai umpatan ketimbang candaan.

Ngomongin tentang umpatan, Surabaya memang terkenal dengan logatnya yang keras dan to the point. Bahkan sering kali diiringi oleh umpatan-umpatan khas, seperti “cok” misalnya. Bagi orang luar, mungkin ungkapan tersebut terdengar kasar atau galak. Tapi buat arek Surabaya, umpatan adalah bagian dari bahasa sehari-hari yang sering digunakan untuk bercanda atau mengungkapkan emosi secara ekspresif.

Menariknya, cara orang Surabaya membedakan umpatan itu bisa dilihat dari bunyi vokal yang dipakai, lho. Saya sendiri baru menyadarinya akhir-akhir ini.

Cak, Cik, Cok: Bunyi yang menentukan intensitas umpatan

Bagi orang Surabaya, umpatan bisa dibedakan dari penggunaan bunyi vokal di dalamnya. Ada yang ringan, ada yang sedang, dan ada yang tergolong kasar. Tiga vokal utama yang sering digunakan adalah cak, cik, dan cok. Umpatan ini sering muncul dalam obrolan sehari-hari, baik saat bercanda, kesal, atau sekadar ekspresi spontan.

“Cak”, umpatan yang berada di level paling bawah

Selain bermakna sapaan yang berarti “mas” dalam bahasa Suroboyoan, bunyi atau kata tersebut juga dapat dimaknai sebagai umpatan. Meskipun, dalam level umpatan, kata atau bunyi tersebut merupakan umpatan level paling bawah. Hal tersebut disebabkan adanya makna positif dari kata tersebut, yakni sapaan. Pengguna atau penutur umpatan ini juga didominasi oleh anak-anak sekolah dasar dan para wanita di Surabaya karena masih dianggap cukup sopan sebagai umpatan.

Penggunaan umpatan “cak” sering ditemukan pada situasi santai atau untuk menunjukkan rasa heran. Contoh yang sering saya temukan, yakni “He, kok ngunu se cak?” yang berarti “Kok gitu, sih?”. Contoh tersebut menunjukkan bahwa “cak” tidak berfungsi sebagai sapaan, melainkan hanya sebagai variasi atau umpatan. Umpatan tersebut tidak dianggap ofensif, dan lebih sering jadi bagian dari keakraban.

“Cik” biasanya digunakan kalangan dewasa di Surabaya

Umpatan dengan bunyi “cik” berada di level menengah. Biasanya digunakan ketika orang sedang merasa lebih kesal tapi belum sampai marah besar. Misalnya, ketika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi atau saat merasa terganggu. Biasanya umpatan ini ditemui pada tuturan, “Cik, mangkel aku karo arek iku”, yang berarti “Duh, kesel banget aku sama anak itu”. 

Umpatan ini punya nada yang lebih serius dibanding “cak,” tapi masih dalam batas yang nggak terlalu kasar. Pengguna atau penutur umpatan ini juga masih didominasi oleh kalangan wanita dan anak-anak, meskipun tak jarang umpatan ini juga digunakan oleh kalangan dewasa di Surabaya.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

“Cok” mungkin terdengar kasar di luar Surabaya, tapi umpatan ini masih bisa dianggap wajar di Kota Pahlawan

Nah, kalau sudah masuk ke “cok,” artinya umpatan ini ada di level yang paling tinggi. Biasanya diucapkan dengan nada keras, menunjukkan kemarahan atau ketidaksabaran. Ini umpatan yang serius, seringkali digunakan saat seseorang benar-benar marah atau kesal.

Di luar Surabaya, bunyi “cok” mungkin terdengar sangat kasar, tapi buat arek Suroboyo, umpatan ini masih bisa dianggap wajar, tergantung konteksnya. Hal tersebut dapat saja terjadi karena adanya pemakluman atau kreativitas bahasa. Dalam beberapa kasus, umpatan “cok” kerap kali diubah atau diplesetkan menjadi “cuk”, “coeg”, dan sebagainya.

Tradisi lisan dan kreativitas bahasa umpatan orang Surabaya

Umpatan dalam bahasa Suroboyoan adalah bagian dari tradisi lisan yang sudah lama ada. Uniknya, bahasa ini selalu berkembang dan berubah mengikuti zaman. Penggunaan umpatan seperti “cak,” “cik,” dan “cok” adalah bukti bagaimana orang Surabaya menggunakan kreativitas mereka dalam berbahasa. Umpatan nggak sekadar kata kasar, tapi juga alat untuk menunjukkan tingkat emosi dengan lebih hidup dan autentik.

Lebih dari itu, umpatan ini menunjukkan betapa kaya dan dinamisnya bahasa lisan di Indonesia, terutama di Surabaya. Walaupun terkadang terdengar kasar bagi orang luar, bagi warga lokal, kata-kata ini adalah bagian dari identitas mereka. Arek Suroboyo terkenal dengan sikapnya yang blak-blakan, nggak suka basa-basi, tapi juga sangat loyal dan punya solidaritas tinggi terhadap teman.

Melalui umpatan-umpatan ini, mereka justru bisa menunjukkan keakraban dan hubungan yang kuat dengan sesama. Nggak heran kalau umpatan “cak”, “cik”, terutama “cok” yang terdengar galak, malah bisa bikin tawa meledak saat digunakan dengan tepat di situasi yang tepat. 

Jadi, kalian lebih milih “cak”, “cik”, apa “cok”?

Penulis: Rahadi Siswoyo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bahasa Surabaya yang Perlu Diketahui biar Ngobrolmu Makin Ngegas.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 September 2024 oleh

Tags: Bahasa SurabayajancokSurabayasuroboyoanumpatan
Rahadi Siswoyo

Rahadi Siswoyo

Gemar menghibur teman tongkrongan.

ArtikelTerkait

4 Tipe Orang yang Nggak Cocok Liburan ke Surabaya Mojok.co bandung

Culture Shock Warga Bandung ketika Menjadi Arek Suroboyo: Motoran Pake Sarung? Nasi Goreng Merah?

27 Juni 2025
Semarang Unggul Jauh dari Surabaya dari sisi BRT (Unsplash)

Cek Fakta! Klaim Surabaya Lebih Unggul dari Semarang Soal BRT Itu Nggak Masuk Akal

25 Juli 2023
4 Jenis Nasi Goreng yang Laris di Surabaya, Bukan Nasi Goreng Biasa!

4 Jenis Nasi Goreng yang Laris di Surabaya, Bukan Nasi Goreng Biasa!

12 Mei 2023
Perbedaan Warung Madura di Jakarta dan Surabaya yang Nggak Banyak Orang Menyadarinya Mojok.co

Perbedaan Warung Madura di Jakarta dan Surabaya yang Nggak Banyak Orang Menyadarinya

5 Mei 2025
Sakinah Supermarket Penguasa Surabaya Timur, Alfamart dan Indomaret Nggak Ada Apa-apanya Mojok.co

Sakinah Supermarket Penguasa Surabaya Timur, Alfamart dan Indomaret Nggak Ada Apa-apanya

24 April 2024
Pengalaman Berkunjung ke TPU Keputih Surabaya Tengah Malam Berujung Kena Mental dan Takut Beneran

Pengalaman Berkunjung ke TPU Keputih Surabaya Tengah Malam Berujung Kena Mental dan Takut Beneran

20 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.