Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Pengalaman Kawan Saya Mengajar Siswa SMP yang Belum Bisa Baca: Bukannya Dapat Hadiah, Malah Mengundang Masalah

Handri Setiadi oleh Handri Setiadi
9 Agustus 2024
A A
Pengalaman Kawan Saya Mengajar Siswa SMP yang Belum Bisa Baca: Bukannya Dapat Hadiah, Malah Mengundang Masalah

Pengalaman Kawan Saya Mengajar Siswa SMP yang Belum Bisa Baca: Bukannya Dapat Hadiah, Malah Mengundang Masalah (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Lini masa media sosial kita masih dipenuhi perdebatan siapa yang salah terkait kasus siswa SMP tidak bisa baca. Satu kasus mencuat, kasus lain pun bermunculan. Pihak sekolah, orang tua, menteri, kurikulum, silakan pilih pihak mana yang akan kalian dukung. Mau jadi pihak yang memilih untuk nonton saja, juga tak apa-apa.

Tapi tulisan saya bukan tentang keberpihakan. Tulisan saya ini ingin membahas realitas lapangan. Hal-hal nyata yang dihadapi. Saya tidak ingin membahas siapa yang salah ataupun penyebabnya. Realitas ini, bisa kalian jadikan pegangan untuk menentukan pihak mana yang kalian akan dukung.

Ini adalah pengalaman kawan saya dalam mengajari siswa SMP yang masih belum bisa membaca.

Bagi saya, lika liku kawan saya dalam mengatasi anak SMP yang belum bisa membaca ini tergolong unik. Untuk sekadar informasi, kawan saya ini berprofesi sebagai guru SD. Jadi di daerahnya ia memang terkenal terampil mengajarkan calistung kepada anak-anak. Hingga sudah seperti biasa jika terdapat orang tua yang menitipkan anaknya kepada kawan saya.

Sebetulnya hal yang wajar ketika orang tua tersebut ingin agar anaknya dapat membaca. Tapi masalahnya anaknya itu siswa SMP tingkat lanjut dan kebetulan memiliki sifat malas yang begitu akut. Karena kawan saya ini memiliki sifat tidak enakan, akhirnya mau tidak mau ia menerima kesepakatan dengan orang tua tersebut.

Bukannya mendapatkan pujian karena telah berupaya untuk mengajarkan membaca, kawan saya malah mendapatkan pengalaman yang tidak mengenakkan.

Selain mengajar, juga harus menyimpan aib rapat-rapat

Dari cerita yang dituturkan oleh kawan saya, setelah orang tua menitipkan anaknya agar bisa membaca, orang tua tersebut berpesan agar menyimpan hal ini supaya tidak diketahui orang lain. Maksudnya orang tua ingin supaya informasi mengenai buta huruf anaknya ini disimpan rapat-rapat supaya tidak menjadi buah bibir orang-orang di sekitarnya. Ya siswa SMP tidak bisa membaca, sudah jelas kek mana nyinyiran orang-orang.

Belum apa-apa, orang tua tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa dia merupakan tipe orang tua yang menyebalkan. Menurut pengakuan dari kawan saya yang dititipkan anak tersebut, disuruh untuk menutup aib ini begitu menyebalkan. Karena siapa juga yang mau untuk menyebarkan informasi yang bahkan tidak ada manfaatnya itu, begitu kurang lebih kesalnya.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Difitnah menyebarkan aib siswa SMP tersebut

Plot twist-nya, ternyata informasi mengenai siswa SMP yang belum bisa membaca tersebut akhirnya menyebar. Bukan karena kawan saya yang mengumbar-ngumbarkannya, melainkan informasi tersebut tersebar akibat dari ketidaksengajaan. Ketika kawan saya ditanya oleh orang tuanya akan pergi ke mana, secara tidak sengaja kawan saya memberitahukan untuk pergi mengajar membaca anak SMP tadi. Eh, ibunya kawan saya malah menyebarkan informasi ini begitu saja sehingga menjadi bahan omongan ibu-ibu di daerahnya.

Akibat dari ketidaksengajaan tersebut, alhasil kawan saya harus menerima fitnah dari orang tua siswa SMP yang belum bisa baca. Padahal sudah mengeluarkan tenaga untuk bersusah payah mengajari anak remaja membaca, ini malah kena tuduhan yang tidak-tidak.

Niat baik yang tidak berujung baik

Niat baik kawan saya yang ingin membantu orang tua tetangganya supaya anaknya dapat membaca di jenjang SMP, malah berujung tidak baik. Tidak ada bayaran sebagaimana yang telah disepakati di awal. Susah payah membujuk anaknya yang malas untuk belajar membaca tersebut malah tidak dihargai hanya karena orang-orang tahu anaknya belum bisa membaca. Padahal bukan kawan saya juga yang menyebarkan.

Pelajaran berharga dari kisah kawan saya ini, selain ternyata masih banyak siswa SMP yang nyatanya belum bisa membaca, niat baik untuk membantu orang selalu tidak berujung baik. Hingga akhir ini, kawan saya dicap sebagai penyebar fitnah akibat serangan balik dari orang tua siswa SMP tadi. Bukannya dapat hadiah atas imbalan mengajar membaca, yang ada malah nasib buruk yang mengundang masalah. Haduh.

Apa pun kesimpulan kalian, perlu diingat saya tidak sedang membahas siapa yang salah dan siapa yang patutnya bertanggung jawab. Tapi, inilah realitas yang dihadapi para guru di keseharian. Guru kerap harus bertanggung jawab atas apa-apa yang bahkan bukan urusan mereka. Jadi, ya, begitulah.

Penulis: Handri Setiadi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Anak Haram itu Bernama Calistung (Membaca, Menulis, dan Berhitung)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Agustus 2024 oleh

Tags: guruLiterasiorang tua muridSekolahsiswa smp
Handri Setiadi

Handri Setiadi

Kadang guru, kadang suka baca buku, anggap saja teman baikmu.

ArtikelTerkait

belajar dari rumah wfh orang tua anak mojok.co wabah corona Sebetulnya Kuliah di Sekolah Kedinasan Bukanlah Hal yang Patut Dibanggakan

Bisa Belajar dari Rumah selama Masa Pandemi Itu Privilese Lho

29 April 2020
PTM sekolah tatap muka mojok

Mengapa sih Kita Tergila-gila Sekali dengan Sekolah Tatap Muka?

21 September 2021
anak guru pernyataan guru di kelas bikin kaget deg-degan siswa guru jail mojok.co

Nostalgia 3 Pernyataan Guru di Kelas yang Paling Bikin Deg-degan

21 Mei 2020
Sekolah Tanpa Jurusan dan Gugatan pada Sistem Pendidikan Terminal Mojok

Sekolah Tanpa Jurusan dan Gugatan pada Sistem Pendidikan 

2 Juli 2022
Guru-guru Itu Tahu kalau Siswanya Menyontek, Udah Nggak Usah Pura-pura Polos Gitu

Guru-guru Itu Tahu kalau Siswanya Menyontek, Udah Nggak Usah Pura-pura Polos Gitu

4 Oktober 2021
guru cewek ngeluh ngajar siswa cowok murid cowok puber kasar porno jorok mojok

Derita Guru Cewek di SMK, Susah Bener Ngajar Murid Laki yang Sedang Puber

9 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet Mojok.co

AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet

11 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi
  • UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan
  • Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.