Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Sekolah Swasta di Daerah Pinggiran Nggak Jauh Beda sama Sekolah Negeri, Siswa Sedikit, Fasilitas Pelit, Bayaran Juga Sulit

Arzha Ali Rahmat oleh Arzha Ali Rahmat
27 Juli 2024
A A
Orang Tua Lebih Memilih Sekolah Swasta meskipun Biayanya Mahal karena Memang Sebagus Itu, Sekolah Negeri Perlu Ngaca sekolah swasta gratis

Orang Tua Lebih Memilih Sekolah Swasta meskipun Biayanya Mahal karena Memang Sebagus Itu, Sekolah Negeri Perlu Ngaca

Share on FacebookShare on Twitter

Sekolah swasta lebih bagus ketimbang sekolah negeri itu cuma berlaku di kota besar. Di pinggiran mah, ada murid aja udah bersyukur

Udah jadi rahasia umum kalau kualitas sekolah negeri di Indonesia itu mengecewakan. Guru dibayar di bawah standar, fasilitas yang nggak terawat, sampai korupsi yang di luar nalar kayaknya jadi hal umum ada di sekolah. Terutama di sekolah negeri sebab ya, mau gimana lagi, hal ini kerap ditemukan di sekolah negeri.

Nah, karena kebusukan-kebusukan itu, akhirnya banyak orang tua yang milih buat nyekolahin anaknya di sekolah swasta. Pikiran mereka, sekolah swasta itu kualitasnya jauh di atas sekolah negeri. Mikirnya oposisi biner gitu lah.

Tapi kayaknya itu cuma berlaku di kota atau kabupaten yang maju, deh. Di desa atau daerah pinggiran, sekolah swasta kualitasnya nggak jauh beda sama sekolah negeri. Bahkan bisa lebih buruk.

Sekolah swasta di daerah pinggiran itu beda banget sama yang di kota besar

Sebagai orang yang bersekolah SMP dan SMA di daerah pinggiran, saya nggak relate sama pendapat sekolah swasta lebih bagus dari sekolah negeri. Bahkan di daerah saya sekolah negeri masih jadi primadona, kok.

Nggak cuma itu, sekolah-sekolah swasta yang ada di daerah pinggiran malah sering dianggap sebagai sekolah yang jelek. Orang yang mau masuk swasta itu tergolong sedikit, kalau ada pun biasanya jadi jalan terakhir saat nggak keterima di sekolah negeri.

Di daerah pinggiran sekolahnya nggak bisa segede, sehebat, dan semaksimal di kota besar. Banyak sekolah swasta di pinggiran yang gurunya sedikit, muridnya sedikit, sampai bangunannya kecil.

Kalau mau survive mereka juga sering pake gimik buat menarik calon siswa. Misal, ada sekolah swasta yang punya gimik sekolah olahraga. Katanya siswa lulusan sana sering tembus sampai olimpiade nasional. Ada juga yang pake gimik masuknya gratis, iya masuknya doang. Tapi pas udah sekolah bayarannya seabreg.

Baca Juga:

4 Hal yang Bikin Orang Kota seperti Saya Kagok Hidup di Desa

Selain Gaji Kecil, Inilah 4 Sisi Gelap Menjadi Guru Sekolah Swasta yang Jarang Terekspos

Tentunya hal ini jauh berbeda dari sekolah swasta di kota yang kesannya eksklusif, mewah, siswanya pintar-pintar, dan fasilitasnya berkualitas. Jangankan punya kualitas yang top notch, di pinggiran banyak yang kekurangan siswa, kok.

Orang pinggiran nggak punya pilihan lain

Beda dengan kalian yang hidup di kota. Yang ke mana-mana serba enak, jalan nggak rusak, dan pilihan sekolah bejibun. Orang desa mah nggak punya banyak pilihan.

Seenggaknya, mereka yang tinggal di daerah pinggiran cuma punya tiga pilihan. Pertama, sekolah di sekolah negeri, masuk ke sekolah swasta, atau cari sekolah yang bagus tapi jauh di luar daerah.

Pilihan pertama, masuk ke sekolah negeri yang kita semua tahu kualitasnya gimana. Tapi ya mendingan daripada harus masuk swasta yang kadang udah mahal, fasilitasnya juga jelek, dan nggak sebagus sekolah negeri.

Pilihan kedua, kalau nggak bisa masuk ke negeri, ya harus masuk swasta. Tapi juga nggak segampang itu. Sekolah swasta biasanya sensitif soal duit, bayaran kurang dikit aja nggak boleh UAS bahkan nggak boleh masuk sekolah kayak yang dialami adik saya. Udah gitu sekolah swasta di pinggiran kualitasnya juga busuk, jadi ya sebenarnya ini bukan pilihan terbaik.

Pilihan terakhir ya harus merantau. Itupun kalau ada biaya dan keberanian. Kalau bisa ya sekalian merantau ke daerah lain dan masuk di sekolah yang bagus. Tapi risikonya juga banyak. Mulai dari biaya membengkak buat kos dan uang jajan, anak yang nggak bisa diawasi, sampai hal-hal lain yang bikin khawatir.

Putus sekolah jadi tak terhindarkan

Pokoknya serba salah, karena hal itu juga banyak orang desa atau orang di daerah pinggiran yang akhirnya ogah nyekolahin anak mereka. Di daerah saya banyak anak-anak yang berhenti sekolah di jenjang SMP karena ketiga pilihan yang sama-sama membelit tersebut.

Hal ini juga jadi bukti kalau pendidikan di negeri ini sama sekali nggak ada merata-meratanya. Kalau tinggalnya di kota sih enak seenggaknya kualitas pendidikan agak bagus dan akses juga gampang.

Lah kalau tinggalnya di kecamatan pinggiran atau kabupaten miskin? Sekolah negeri kualitasnya nggak sebagus itu. Mau masuk sekolah swasta juga sama jeleknya. Kalau kayak gini gimana caranya menggapai Indonesia Emas 2045, yang ada malah jadi Indonesia Cemas 2045.

Penulis: Arzha Ali Rahmat
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Orang Tua Lebih Memilih Sekolah Swasta meskipun Biayanya Mahal karena Memang Sebagus Itu, Sekolah Negeri Perlu Ngaca

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Juli 2024 oleh

Tags: daerah pinggiranDesakualitassekolah negerisekolah swasta
Arzha Ali Rahmat

Arzha Ali Rahmat

ArtikelTerkait

Motor NMAX dan PCX Memang Nggak Cocok untuk Orang Desa, Mau Ngapain di Jalan Sekecil Itu?

Motor NMAX dan PCX Memang Nggak Cocok untuk Orang Desa, Mau Ngapain di Jalan Sekecil Itu?

13 Januari 2024
Starterpack Dikatakan Orang Sombong oleh Masyarakat Desa di Daerah Saya terminal mojok.co

Starterpack Dikatakan Orang Sombong oleh Masyarakat Desa di Daerah Saya

19 Januari 2021
pepatah lama, Orang Paling Kaya di Desa Saya Adalah yang Paling Tidak Banyak Gaya

Orang Paling Kaya di Desa Saya Adalah yang Paling Tidak Banyak Gaya

25 Maret 2020
Fenomena Sekolah Kekurangan Murid, Apa yang Salah dari Sistem Pendidikan Kita Terminal Mojok

Fenomena Sekolah Kekurangan Murid, Apa yang Salah dari Sistem Pendidikan Kita?

30 Juli 2022
Hidup di Desa Nggak Seindah Bayangan, Banyak Iuran yang Harus Dibayarkan kalau Nggak Mau Jadi Bahan Omongan

Hidup di Desa Nggak Seindah Bayangan, Banyak Iuran yang Harus Dibayarkan kalau Nggak Mau Jadi Bahan Omongan

15 Oktober 2025
Serba Salah Pakai Jasa Katering di Desa, Dianggap Banyak Duit, Sok Mewah, dan Sok Eksklusif  

Serba Salah Pakai Jasa Katering di Desa, Dianggap Banyak Duit, Sok Mewah, dan Sok Eksklusif  

13 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.