Nama Wisdom Park UGM pasti sudah banyak diketahui oleh sebagian masyarakat Jogja, khususnya mahasiswa UGM. Taman yang dikelola oleh UGM Residence ini bisa dibilang menjadi tempat favorit bagi masyarakat Jogja yang ingin mencari ruang terbuka hijau yang nyaman.
Saya pun mengakui kalau Wisdom Park ini menjadi taman publik terbaik di Jogja. Maklum, karena saat ini, jumlah taman terbuka hijau di Jogja itu sedikit sekali. Kebanyakan ruang terbuka hijau yang ada di Jogja hanya dikelola oleh RT/RW sebagai fasilitas kampung mereka, pokoknya nggak terlalu publik lah.
Bisa dibilang, orang yang ingin mencari ketenangan hidup, bersantai, ataupun menghabiskan waktu dengan berolahraga ada di sini. Kalau kata orang, Wisdom Park UGM tempatnya orang-orang harmless.
Namun, di balik pesona Wisdom Park yang dianggap harmless itu, ternyata tempat ini juga menyimpan sejumlah masalah yang mengkhawatirkan.
Daftar Isi
Cerita soal teror orang tak dikenal ramai di media sosial
Walaupun Wisdom Park UGM jadi tempat yang nyaman buat sebagian orang, tempat ini juga menjadi sarang orang-orang aneh yang bikin resah. Beberapa orang mengaku sering bertemu dengan orang-orang “aneh” ini yang bikin aktivitas mereka jadi tidak nyaman.
Beberapa waktu lalu ada sebuah cuitan di media sosial X yang membagikan keluh kesah ketika diteror oleh orang tak dikenal saat sedang berada di Wisdom Park. Berdasarkan cuitan yang saya baca, pemilik akun bercerita bahwa kekasihnya saat itu diikuti oleh orang tak dikenal ketika berjalan di area Wisdom Park. Beruntungnya, saat itu ada orang lain yang membantu.
Pengakuan lain juga datang dari salah seorang di komentar Instagram. Katanya, dia diajak kenalan oleh orang asing ketika berada di area danau Wisdom Park UGM hingga merasa tidak nyaman.
Saya juga dapat mengonfirmasi bahwa kejadian seperti ini nyata. Saya pernah bertemu dengan orang yang gelagatnya cukup aneh saat sedang duduk di area selatan taman. Orang tersebut terlihat seperti sedang bersembunyi di bawah kolong jembatan penyeberangan dalam waktu yang cukup lama.
Entah apa maksud dan tujuannya sembunyi di bawah kolong jembatan penyeberangan. Tapi menurut saya, hal itu bikin saya merasa sungkan dan saya jadi sadar bahwa Wisdom Park UGM tidak 100 persen aman dan nyaman bagi semua orang.
Wisdom Park UGM minim penerangan di malam hari
Meskipun jam tutup di Wisdom Park pukul 5 sore, terkadang masih banyak dijumpai beberapa orang yang beraktivitas di sekitar taman hingga pukul setengah 6 sore. Nah, berdasarkan cerita mereka yang kerap stay di Wisdom Park UGM hingga mendekati magrib ini, memang kawasan Wisdom Park terlihat sangat gelap saat menjelang malam.
Sebagai contoh, di area danau. Meskipun terdapat beberapa lampu, tapi cahayanya masih sangat kurang untuk menerangi. Bisa dibilang, Wisdom Park ketika malam hari benar-benar hitam pekat saking gelapnya.
Minim pengawasan
Sebagai area yang cukup luas, saya merasa bahwa pengawasan di Wisdom Park UGM ini kurang. Tidak setiap waktu dapat dijumpai petugas keamanan di area sekitar Wisdom Park. Kalaupun ada, kebanyakan dari petugas itu akan berada di pos keamanan yang ada di pintu gerbang masuk.
Memang ketika jam-jam tertentu, akan ada patroli keamanan dari petugas yang menyisir area taman dengan sepeda. Namun menurut saya, intensitasnya masih perlu diperbanyak demi keamanan dan kenyamanan pengunjung yang datang.
Dari sini, setidaknya kita sadar bahwa di mana pun kita berada, rasa kewaspadaan harus tetap ada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga. Semoga ada perbaikan kualitas dari Wisdom Park UGM sehingga menjadi tempat publik yang lebih nyaman dan menjadi ruang aman bagi semua pihak.
Penulis: Georgius Cokky Galang Sarendra
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Wisdom Park UGM, Oase di Tengah Minimnya Taman Kota di Jogja.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.