Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Belajar Sadar Diri Saat Keberadaan Kita Sudah Tak Dikehendaki di Coffee Shop

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
3 Maret 2020
A A
Belajar Sadar Diri Saat Keberadaan Kita Sudah Tak Dikehendaki di Coffee Shop
Share on FacebookShare on Twitter

Di zaman ini keberadaan coffee shop bukan hanya sebagai tempat minum kopi semata, tapi orang-orang kini menggunakannya sebagai tempat pertemuan, tempat bekerja, atau sekadar tempat nongkrong. Meski kesannya menguras uang yang ada, tapi nyatanya mempertahankan gengsi akan gaya hidup di zaman ini jauh lebih penting dari apa pun. Jika sebenarnya bujet kita hanya kuat beli kopi sachet-an, tapi karena tuntutan kehidupan yang begitu keras, kita harus ikut-ikutan memesan segelas kopi di coffee shop yang harganya juah lebih mahal berlipat-lipat.

Untuk menyiasati hal ini, ada beberapa orang yang suka memesan sedikit minuman tapi menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengobrol. Bukan kenapa-napa sih sebenarnya, tapi kadang kalau bertemu dengan orang yang punya motto hidup, “Memesan menu semurah-murahnya dan menghabiskan waktu selama-lamanya”, nyatanya ini cukup ngeselin juga buat pemilik kedainya. Terlebih banyak orang bebal yang tetap nggak mau pulang meski kedainya sudah mau tutup.

Saya pernah membaca postingan di medsos tentang keluhan seseorang karyawan yang bekerja di sebuah coffee shop. Dia bercerita bahwa ternyata ada banyak orang bermuka tebal yang tak mau pergi meski sudah dikode berkali-kali. Kadang yang suka jadi masalah itu saat jam-jam ramai dan banyak pengunjung yang kehabisan tempat duduk. Meski minuman yang dipesan sudah habis, tapi orang-orang ini tetap sibuk mengobrol.

Untuk beberapa coffee shop atau restoran gitu, katanya ada yang menerapkan sistem target. Sehingga mau tak mau para karyawan dituntut untuk menggaet pembeli. Tapi kalau pembelinya cuma beli sedikit dan menghabiskan waktu berlama-lama kayak gini, kan susah ya. Bukan berarti menyepelekan orang yang beli sedikit ini loh ya, tapi kadang juga harus ada balance jugalah antara produk yang dibeli dan durasi yang dihabiskan di tempat itu. Kalau beberapa restoran di pusat perbelanjaan, biasanya juga menerapkan pajak sekitar 1 % untuk yang makan di tempat kan, ya.

Meski begitu banyak juga orang yang pro dengan tindakan semacam ini. Biasanya mereka menerapkan dalih, ”Toh, aku bayar pakai uang ini, yah terserah dong. Kok main usir-usir aja?!!!”

Oke, saya paham dengan teori pembeli adalah raja. Tapi nggak harus merepotkan pekerjaan orang lain juga kan ya. Mereka harusnya sadar, yang mereka bayar itu hanya makanan atau minumannya saja. Semua itu tidak termasuk membayar waktu si karyawannya juga. Saat menjelang kedai tutup, tentu mereka juga ingin cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya dan lekas pulang ke rumah untuk istirahat. Mereka manusia juga, Woi! Memangnya mereka hidupnya hanya dihabiskan di coffee shop doang apa?

Menjadi karyawan di tempat seperti itu tuh kadang serba susah juga sih yah. Sama atasan suruh ngusir orang, tapi kalau mau ngusir orang kok ya gimana. Di kasih kode nggak peka, kalau ngomong langsung bisa berujung adu mulut, bahkan bisa sampai adu jotos kalau orangnya nggak terima. Hmmm…

Mending kita sama-sama koreksi dan introspeksi diri. Jika memang kehadiran kita sudah tak berfaedah lagi, harusnya kita sadar diri dan beranjak pergi. Toh, para karyawan ini kadang juga santun kok dalam memberikan kita kode-kode pengusiran. Hanya saja ada jenis orang yang kalau nggak disenggol atau diajak ngomong langsung, tetap nggak peka.

Baca Juga:

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

Unek-unek Barista yang Tidak Tersampaikan ke Pelanggan Kafe yang Kurang Peka

Jika kita sudah selesai makan tapi kita masih sibuk mengobrol, lalu datang si karyawan yang mengambil piring dan gelas yang sudah kosong di meja. Ini sudah jelas mereka secara tidak langsung pengin ngomong, “Nih, makanan kalian sudah habis, ngapain lagi di sini, pergi sana!”

Lalu jika kita nggak peka juga, meja yang kita gunakan tadi lantas dilap oleh si karyawan tersebut. Sebenarnya mereka pengen bilang ke kita, “Nih, meja sudah aku bersihin, ini tandanya meja ini akan digunakan untuk pengunjung selanjutnya.”

Jika mengelap meja juga tak menyentuh kepekaan hati kita, maka akan ada karyawan yang nyapu lantai. Ini titik di mana mereka pengen bilang, “Nih, lantai sudah aku sapu. Semoga kalian juga ikut tersapu keluar dan pergi dari tempat ini.”

Jika menyapu tak juga mempan membuat pergi, maka kita harusnya sadar diri saat pemilik kedai memutarkan lagu “Kamu Harus Pulang” milik Slank. Masa kamu nggak sadar juga saat Kaka mulai nyanyi, “Kamu harus cepat pulang jangan terlambat sampai di rumah. Kamu harus cepat pulang walau sedang menikmati malam ini…”

Terakhir mungkin saking dongkolnya, si pemilik kedai sampai mematikan lampu. Lalu diajak berantem aja ini orang kalau nggak sadar-sadar.

Apa pun itu, kebahagian kita harusnya tidak boleh menari di atas penderitaan orang lain. Jika memang waktunya sudah mau tutup, yah pulanglah, besok lagi numpang wifi gratisnya. Jika keadaan kedai tengah ramai, makan kita sudah kelar, yah berikan tempat bagi mereka yang nggak dapat tempat duduk. Semoga kita bukan termasuk di dalam jamaah orang-orang menyebalkan dan bermuka tebal kayak gini, ya. Hidup susah tak apa, asal jangan nyusahin hidup orang lain.

BACA JUGA Kiat Sukses Membangun Kedai Kopi Milenial ala Kawan Saya atau tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Oktober 2021 oleh

Tags: Coffee ShopKedai Kopi
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

mengerjakan skripsi kuliah sidang skripsi Kiat Merampungkan Skripsi dari Kisah Pewayangan Bambang Ekalaya MOJOK.CO

Mengerjakan Skripsi di Coffee Shop Itu 100 Persen Gaya-gayaan, Nol Persen Ngerjain Beneran

30 Mei 2021
Nggak Ada yang Gratis di Coffee Shop sekalipun Hanya Air Putih

Nggak Ada yang Gratis di Coffee Shop sekalipun Hanya Air Putih

19 November 2023
Realita Kedai Kopi Jogja Persaingan Blok Utara vs Blok Selatan MOJOK.CO

Kedai Kopi Jogja: Persaingan Blok Utara vs Blok Selatan

22 Agustus 2020
kopi malang

Selamat Datang di Malang, Kota Sejuta Kedai Kopi

31 Juli 2019
kasta

Apa Benar Kopi Dapat Menentukan Kasta Seseorang?

25 September 2019
4 Rekomendasi Coffee Shop di Jogja yang Baristanya Ramah Abis terminal mojok

4 Coffee Shop Jogja yang Tetap Buka Saat Lebaran

22 April 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.