Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Masuk Bareng, Kalau Lulus Juga Harus Bareng: Cita-Cita yang Sangat Mulia

Muhammad Ikhdat Sakti Arief oleh Muhammad Ikhdat Sakti Arief
3 Juni 2019
A A
lulus

lulus

Share on FacebookShare on Twitter

Waktu masih berseragam putih abu-abu—kelas tiga lebih tepatnya—kita mulai jenuh dengan sekolah. Dengan entengnya kita bilang, “Bosan sekolah, belajar mulu. Pengen cepat-cepat lulus dan kuliah”. Tentu saja perkataan seperti itu keluar karena kita mempunyai referensi yang menyenangkan tentang perkuliahan.

Kita melihat di sinetron-sinetron yang menampilkan anak perkuliahan yang sepertinya begitu bebas. Tidak ada aturan yang mengekang seperti di masa sekolah. Anak kuliahan terlihat seperti bisa datang kapan saja di kampus tanpa terikat oleh waktu. Kalau kalian berpikir bahwa perkuliahan adalah seperti itu, kalian tidak sepenuhnya salah. Tapi saya bisa pastikan, kuliah itu tak semenyenangkan yang kalian bayangkan.

Sinetron atau FTV memberikan gambaran yang asyik tentang perkuliahan. Tentu saja agar bisa menjadi hiburan yang disukai oleh penonton. Karena sungguh sangat tidak menarik kalau FTV atau sinetron menayangkan kehidupan mahasiswa yang sesungguhnya. Sepanjang sinetron hanya akan menampilkan seorang mahasiswa yang uring-uringan mengerjakan tugas kampus—nggak ada waktu buat senang-senang. Kalau saya mendengar ada yang bilang “bosan sekolah pengen cepat kuliah”, bawaannya pengen ngetawain.

Ketika masuk kuliah, kita jadi punya teman-teman baru. Lagi-lagi kita harus beradaptasi dengan situasi. Kalau sudah saling kenal dan mulai akrab, biasanya obrolan bisa lebih santai. Kita merasa punya ikatan yang lebih dengan teman-teman baru yang kita punya. Di saat-saat seperti ini lah kita bilang “kita masuk bareng, lulus juga harus bareng yhaaa~”. Keinginan yang sangat sederhana dan mulia. Saya juga dulu waktu awal masuk kuliah seperti itu—kami ingin menunjukan bahwa kami angkatan yang kompak.

Kita biasanya bercita-cita ingin lulus dengan waktu yang cepat. Maksimal 4 tahun kuliah sudah bisa wisuda. Bahkan ada orang yang begitu optimis akan lulus dengan waktu tiga setengah tahun.

Belakangan saya tahu kalau keinginan kami yang sederhana itu ternyata terlalu naif. Menuntut ilmu di sekolah dan di perkuliahan sangat berbeda. Kalau di sekolah kita diberi target untuk menempuh pendidikan selama tiga tahun. Kita mempunyai jenjang waktu yang sama. Besar kemungkinan kita akan lulus dengan waktu yang sama. Dan hampir dipastikan kita  akan lulus dengan waktu yang bersamaan. Jangan takut untuk tidak naik kelas karena selalu ada jalan untuk itu.

Nggak naik kelas itu sesuatu yang mustahil. Kalau misalnya kamu sekolah di SMA Vormir dan tidak naik kelas—jangan khawatir—kamu bisa mengurus surat pindah ke SMA Wakanda. Dan tentu saja dengan status sudah naik kelas—sangat mudah.

Kondisi seperti itu sangat bertentangan dengan sistem perkuliahan. Kalau kuliah, nggak ada yang namanya kamu harus lulus dalam kurun waktu tertentu—semua terserah sama kamu. Kamu bisa saja lulus dengan cepat dalam kurun waktu tiga tahun misalnya dan kamu juga bisa lulus dalam kurun waktu yang tidak ditentukan alias selama yang kamu butuhkan. Walaupun tentu saja ada kampus-kampus yang mewajibkan mahasiswanya untuk lulus minimal dalam waktu tujuh tahun. Kalau lebih dari itu auto-kena DO alias dikeluarkan dari kampus.

Baca Juga:

Checklist Mahasiswa Semester Akhir: Siapkan Semua Berkas Ini kalau Mau Lulus

6 Kesalahan Fresh Graduate yang Kerap Dilakukan karena Tidak Diajarkan Waktu Kuliah

Kita harus menyadari bahwa setiap orang itu mempunyai karakter dan prioritas yang berbeda-beda. Dan semua itu biasanya nampak ketika kita masuk kuliah. Memang benar kuliah itu tidak ada paksaan—kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau, tapi resiko yah ditanggung sendiri. Ada orang yang fokus di kuliah toh, tapi ada juga yang lebih fokus ke organisasi atau kegiatan non-akademik. Semua itu menururt saya sah-sah saja selama tujuannya baik—berharap nanti lulus dalam keadaan sudah siap menghadapi hidup yang sesungguhnya.

Beda halnya kalau kamu pergi ke kampus misalnya tapi di dalam kelas hanya main handphone doang, tiap hari hanya titip absen, tugas nggak dikerjakan. Bukan karena kamu punya kegiatan yang lebih penting, tapi karena kamu malas. Yang kamu lakukan di kampus hanya sebatas itu tapi masih berani mengaku sebagai anak muda harapan bangsa. Lawak betul!

Kalau kuliahmu terbengkalai karena hal seperti itu, berarti memang kamunya saja yang nggak becus. Ingat, jangan banyak tingkah kalau masih dibiayain sama orangtua—tahu dirilah. Orangtuamu banting tulang buat bayarin kuliahmu, kamunya malah malas-malasan.

Selain karena kita sudah mempunyai prioritas yang berbeda, lulus dari kampus itu tidak semudah lulus dari SMA. Kalau di SMA kamu masih bisa dapat bocoran soal ujian, jangan harap bisa melakukannya di kampus. Yah walaupun ada yang menawarkan jasa pembuatan skripsi dan tentu saja harganya tidak murah. Belum tentu juga kamu bisa lulus dalam mempresentasikan skripsi buatan orang lain.

Jadi sekali lagi saya bilang, kalau niat kalian kuliah cuma buat senang-senang—jangan terlalu berharap. Kuliah bukan tempat buat senang-senang dan saya jamin tidak semenyenangkan bayangan kalian. Cita-cita kalian yang ingin lulus secara bersamaan sungguh mulia. Tapi ketahuilah, hal tersebut sangatlah naif.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: Kapan KuliahLulus KuliahMasa SMAPersahabatan
Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Nama saya Ikhdat, seorang pengangguran (semoga cepat dapat kerja) pecinta senja, penikmat kopi (biar dibilang anak indie) yang suka nulis.

ArtikelTerkait

Pengalaman Nggak Enak Saat Kerja Jadi Marbot Masjid terminal mojok.co

Stereotip Keliru yang Sering Ditempelkan ke Anak Rohis

13 Mei 2020
Pernikahan Teman Adalah Kado Perpisahan Bagi Hubungan Persahabatan

Pernikahan Teman Adalah Kado Perpisahan Bagi Hubungan Persahabatan

31 Desember 2019
Menjadi Pengangguran Setelah Lulus Kuliah Adalah Fase Hidup Paling Menyebalkan terminal mojok

Menjadi Pengangguran Setelah Lulus Kuliah Adalah Fase Hidup Paling Menyebalkan

16 Juni 2021
Nama Panggilan Nyeleneh Itu Bukan Ejekan, tapi Simbol Keakraban terminal mojok.co

Apakah Kita Sudah Benar dalam Berteman?

19 Juli 2019
sudah lulus mau ngapain

Apa Saya Goblok Karena Belum Tahu Kalau Nanti Sudah Lulus Mau Ngapain?

2 Maret 2020
jurusan madesu, lulus kuliah

Gimana sih Rasanya Kuliah dan Lulus dari Jurusan yang Katanya “Madesu”?

19 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.