Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Tips Menyembunyikan Identitas Sebagai Seorang Wibu

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
23 Februari 2020
A A
Tips Menyembunyikan Identitas Sebagai Seorang Wibu
Share on FacebookShare on Twitter

Ketika di tongkrongan, selalu saja ada menyambar berbagai topik yang dinyatakan seru seperti sepakbola dan Pevita. Obrolan tersebut selalu mengalir dan tak akan pernah padam. Misalkan tentang Pevita, dimulai dari kalimat, “Jam segini Pevita lagi apa?” Pasti akan bermuara pada sebuah ujung yang diakhiri dengan kontemplasi bahwa sesungguhnya Pevita juga manusia biasa. Kebetulan saja doi tidak akan pernah diraih oleh kaum pengangguran seperti kami jika bukan dalam kisah FTV yang serba indah seperti perwujudan utopianya Karl Marx.

Ada obrolan yang diwajibkan, tentu ada yang diharamkan. Atau bahasa halusnya dihindari karena dicap menjijikkan. Yakni obrolan tentang dunia jejepangan yang mengarah kepada hal militan seperti ultrasnya dalam sepakbola. Bedanya, acapkali terminologi ini mengalir kepada hal-hal hina seperti mencintai, mengagumi, dan memberikan seutuhnya jiwa dan raga kepada makhluk dua dimensi. Apa sih salahnya? Selagi makhluk itu bisa membuat nyaman, kan? Toh zaman sekarang setan saja digombalin demi konten. Bedanya, kalau Wibu kan untuk dirinya sendiri, tidak merugikan orang lain.

Di sini tidak ada yang akan menjabarkan istilah Wibu yang merupakan serapan dari kata weeaboo maupun sejarahnya karena bisa dicari sendiri di Google. Atau di mana pun itu, sesuka kalian. Di sini juga tidak ada pembelaan berlebih bagi kaum yang di-stereotipe-kan sebagai kasta tersendiri. Jika kasta cupu adalah terendah, maka Wibu berada di bawah kasta tersebut. Bukan bermaksud menyelamatkan kaum sesama, tapi menjadi Wibu merupakan sebuah fitrah. Dan seperti apa yang dikatakan oleh Plato bahwa fitrah sifatnya bawaan. Jadi, ya, bisa disimpulkan sendiri.

Toh melawan dan mengubah stigma di otak orang lain adalah tindakan sia-sia. Biarlah kebanyakan orang mengira bahwa Wibu termasuk dalam kaum terbelakang, terpencil, dan tertinggal. Namun, masih ada segenap upaya untuk tetap bisa masuk dalam tongkrongan dengan cara yang Wibu sekali tanpa menganggu, merusuhi, dan mengubah tabiat dasar sebuah perkumpulan. Dan beberapa adalah kiat-kiat yang mungkin belum sempurna dan masih bersifat prototype, tapi laik untuk dicoba.

Pertama, untuk masuk ke dalam paguyuban yang doyan ngobrolin sejarah dan mengandalkan Historia sebagai kitabnya, disarankan sekeras mungkin untuk membaca manga Vinland Saga. Selipkan istilah-istilah anak senja jika di perkumpulan itu kebanyakan minum kopi, seperti ini: “Mari kawan, kita berwisata ke masa lalu dan membahas tentang abad ke-4 yang pelik dan rumit, yakni kedigdayaan Inggris yang sebenarnya sudah berkali-kali dijajah.” Dengan awalan seperti itu, maka banyak di antara mereka akan melihat ke arahmu. Stigma Wibu perlahan luntur, tapi jika masih ada yang melihatmu dengan sebelah mata seperti lagu Efek Rumah Kaca, maka lanjutkan argumenmu.

Baca manga Vinland Saga dengan cermat, jika perlu, dicatat. Kemudian ceritakan dengan gamblang dan yakin bahwa selepas keruntuhan Kekaisaran Romawi, migrasi besar-besaran dari suku-suku Jermanik dan Slavik yang hadir ke wilayah tersebut. Mereka perlahan menguasai wilayah-wilayah “kosong” dan lambat laun membuat sebuah kerajaan yang manunggal. Salah satunya adalah Anglos-Saxons yang menduduki Britania. Dan dari Vinland Saga pula kita dapat bahwa Angles-Saxon hadir ketika Celtic Britons jauh lebih lama menempati Britannia dan hadirnya mereka, maka turut serta pula budaya dan linguistik secara masif.

Kisah Vinland Saga setidaknya pada bagian awal terpatri masa-masa setelah masuknya Angles-Saxon yang telah memiliki 7 kerajaan yang kerap dibahas ialah Mercia dan Wessex. Dimulai dari invasi besar-besaran melalui periode suku-suku Skandinavia yang melakukan pelayaran, ekplorasi, merompak, berdagang, dan membangun koloni. Salah satunya ialah penaklukan Norman terhadap Kerajaan England yang kala itu telah bersatu dan memutus rantai kekuasaan Anglo-Saxon atas tahta kerajaan England. Sedangkan Norman adalah merupakan suku-suku yang mendiami wilayah utara Perancis hasil hubungan bangsa Viking dan suku-suku Franks dan Gallo-Roman.

Setelah menyampaikan itu semua, pura-puralah memasang wajah merenung dan meminum segelas kopi agar terkesan indie sekali. Ingat wajah Waifu-mu di rumah yang menunggu kesalamatan dirimu atas segala kesalahan yang telah diucapkan. Jika ada yang menyangkal, terima saja. Jika ada yang menanyakan sumber, katakan bahwa sumbernya dari sebuah sebuah buku, alih-alih komik. Sebuah buku yang sangat tebal terbitan Denmark, padahal komik Vinland Saga yang bertipe shounen. Namun, pada hakikatnya, kisah yang ditawarkan sangat menyentuh hati terlepas kebenaran sejarah dan timeline kejadian yang meliputi adalah kebenaran atau dibuat-buat agar menarik.

Baca Juga:

Blok M Tak Hanya Pusat Nongkrong, tapi Juga Tempat Sakral para Wibu dan Rumah bagi Ennichisai

3 Fakultas Paling Wibu di UGM

Kedua, untuk masuk dalam perkumpulan yang menyukai cerita-cerita misteri, jangan sekali pun membahas topik Danur-nya Mbak Prili yang menyentuh jutaan penonton. Atau KKN di Desa Penari yang hype-nya mulai turun, malah filmnya baru akan muncul. Yang ada, jika membahas itu, mereka akan tertawa karena topik itu sudah biasa. Angkatlah sebuah pembicaraan yang benar-benar tidak pernah dipikirkan oleh manusia-manusia di dalam perkumpulan itu tidak meruntuhkan mental Wibu-mu yang mendarah daging. Salah satunya yang menarik dan tidak mencoreng ke-wibu-an dirimu yang menahun itu adalah tema Trepanation.

Trepanation adalah semacam proses membuat sebuah lubang pada tengkorak manusia. Hal ini berguna untuk mengobati rasa pusing dan sebuah kewajiban kita berterimakasih kepada Paramex karena hadir untuk meredakan sakit kepala. Sebelum mengajukan sebuah teori luar biasa ini, sempatkan dulu membaca manga Homunculus agar menjadi Wibu yang berbakti kepada kultur pop jejepangan. Dalam manga ini, seseorang yang melakukan proses trepanation dapat melihat hal-hal aneh di luar nalar seperti hantu dan keanehan-keanehan yang merupakan “jalan pintas” membuka indera keenam tanpa bantuan Sholeh Pati.

Pokoknya jangan sekalipun keluar dari mulutmu yang bau bawang itu bahwa membuka indera keenam tidak penting. Bahasan indera keenam di perkumpulan pemuja misteri ini bak membahas Raftel bagi kaum pemuja One Piece. Memang membosankan sebagaimana Komunitas Pengabdi Naruto melihat postingan tentang Hokage-Hokage di Konoha yang disamakan dengan presiden-presiden di Indonesia. Namun mau bagaimana lagi, toh di mana perkumpulan itu dipijak, maka obrolan dijunjung.

Ketiga, untuk masuk dalam kaum pemuja musik sebagai tema pembahasan utamanya, Wibu pecinta loli yang rambutnya warna-warni juga bisa masuk dalam lingkar tersebut. Karya Harold Sakuishi yang berjudul Beck bisa menjadi salah satu rujukan. Manga ini memang tidak menyajikan kebutuhan Wibu akut seperti dirimu yang haus akan issekai-issekai-an atau yang berbau ecchi. Manga ini menjanjikan sensasi yang berbeda, terlebih pengetahuan akan musikmu akan bertambah, apalagi seputar pop punk yang diusung oleh Sakuishi.

Di balik semua itu, sebelum jagad internet masuk, musik sangatlah berpangku tangan pada industri itu sendiri. Dan di dalam Beck, dijabarkan dengan penuh kehati-hatian bahwa industri tidak selamanya buruk, tapi seringnya patut dipisuhi. Melalui kisah yang dihaturkan Yukio “Koyuki” Tanaka selaku tokoh utama dengan manis, masuklah dan berperanlah selayaknya pengalaman yang terjadi oleh Koyoki, seperti pengalaman yang kamu lalui bersama dengan band imajinasimu.

Dan itulah beberapa tips yang bisa dipakai dan tidak dianjurkan bagi para Wibu yang tidak memiliki pemikiran terbuka. Apalagi para Wibu yang menganggap waifu-nya adalah pusat jagad raya. Jangan mau dikatakan Wibu yang udik kecuali jika dirimu nyaman menikmati kesendirian bersama bayangan memiliki maid seperti Rem dan sembari dipukul manja dengan kata-kata, “Baka! Baka! Baka!”

BACA JUGA Apa Benar Wibu Itu Bau Bawang? atau tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Februari 2020 oleh

Tags: mangawibu
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Ketika Pidi Baiq Beralih Profesi Jadi Mangaka

Ketika Pidi Baiq Beralih Profesi Jadi Mangaka

21 Maret 2020
Perihal Wibu dan Alasan Perempuan Jarang Bisa Menikmati Anime (Unsplash)

Perihal Wibu dan Alasan Perempuan Jarang Bisa Menikmati Anime

11 Desember 2022
Mudahnya Melupakan Karya Medioker dan Perkara One Piece vs Naruto yang Belum Usai No Debat! One Piece Lebih Baik daripada Naruto

Mudahnya Melupakan Karya Medioker dan Perkara One Piece vs Naruto yang Belum Usai

6 Mei 2020
alasan one piece sering break sekarang sering break chapter baru mojok.co

Yang Suka Mengeluh One Piece Sering Break Adalah Pembaca Nggak Tahu Diri!

27 Agustus 2020
Detektif Conan dan Cita-Cita Anak 90-an Pengin Jadi Detektif

Detektif Conan dan Cita-Cita Anak 90-an Pengin Jadi Detektif

6 November 2019
one piece

One Piece Bukan Sekadar Komik, Dia Maha Karya!

23 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.