Di tempat-tempat umum seperti bioskop, berbagai aturan tertulis dapat dengan mudah ditemukan. Aturan-aturan tertulis itu bertujuan mengatur penonton agar tercipta suasana nyaman. Di bioskop suasana yang nyaman jelas diperlukan supaya pengalaman menonton film bisa optimal.
Sayangnya, masih banyak orang yang memaknai aturan itu sebatas yang tertulis saja. Banyak orang nggak sadar bahwa aturan-aturan tidak tertulis sebenarnya juga perlu diperhatikan. Seperti kita ketahui, bioskop adalah tempat umum yang kenyamanannya perlu diupayakan bersama, entah melalui aturan secara tertulis maupun yang tidak tertulis. Nah, di bawah ini beberapa aturan tidak tertulis di bioskop yang sering dilupakan oleh pengunjungnya:
Daftar Isi
#1 Tolong kaki dikondisikan!
Di bioskop memang ada aturan tertulis penonton tidak boleh menaikkan kaki ke atas kursi penonton lain. Namun, tidak ada aturan tertulis soal penonton yang nggak boleh menendang kursi yang ada di depannya. Kalau cuma sekali ditendang, okelah, kita masih bisa berpikir positif. Mungkin, si pelaku sedang memperbaiki posisi duduknya. Tapi, kalau kejadian ini sampai berkali-kali? Penonton yang nggak bisa mengatur kakinya benar-benar bikin jengkel.
Bukannya sumbu pendek. Nyatanya konsentrasi bisa terganggu kalau kursi ditendang-tendang mulu sepanjang menonton. Selain merusak fokus, tendangan di kursi bisa bikin pusing kalau pas kepala kita sedang bersandar.
#2 Tutupi HP kalau mau balas pesan
Di bioskop memang sudah ada aturan supaya penonton mengaktifkan mode silent ponsel selama menonton. Sejauh pengamatan saya, memang saat ini sangat jarang ponsel berdering ketika di bioskop. Hanya saja, saya masih sering terganggu oleh orang-orang yang mengaktifkan layar ponsel yang terang benderang itu.
Kalau memang harus mengaktifkan layar ponsel, entah demi keperluan melihat jam atau membalas pesan, mbok ya dilakukan dengan penuh pengertian. Jangan sampai cahaya dari layar HP tidak mengganggu penonton yang lain. Caranya bisa dengan dimasukkan ke dalam tas atau ditutupi dengan satu tangan yang lain.
#3 Datang tepat waktu ke bioskop
Bioskop memang bukan kereta api yang akan segera menutup pintu gerbong ketika sudah saatnya berangkat. Bioskop bukan pula sekolah yang akan menghukummu lari keliling lapangan saat datang terlambat. Meski demikian, bukan berarti kamu bebas datang jam berapa saja.
Iya sih, di aturan tertulis bioskop tidak ada larangan untuk datang terlambat. Namun ini bukan berarti kalian boleh datang seenaknya. Saat seseorang datang terlambat, suasana di dalam gedung bioskop pasti sudah gelap. Alhasil, butuh cahaya senter untuk bisa menemukan nomor kursi. Kalau kebetulan kursinya di pinggir sih masih mending. Nah, kalau kursinya di tengah? Apa nggak mikir gimana perasaan penonton lain yang melihat bayang-bayang kepalamu di layar bioskop?
#4 Tetap tenang, tahan komentar
Demi apapun, orang yang suka komentar sepanjang pemutaran film adalah jenis manusia yang harus dilarang oleh bioskop setanah air. Dia kira bioskop itu panggung Kontes Dangdut Indonesia (KDI) kali ya? Dikit-dikit komentar, dikit-dikit komentar.
Memang, kadang kala saat menonton film, kita bisa dibuat gemas dengan alur cerita yang disuguhkan. Entah ingin mengkritik, entah ingin memuji. Namun, please deh, ditahan dulu. Nanti setelah keluar gedung, kalian boleh kok komentar sesuka hati dan membahasnya sampai berbusa-busa.
#5 Bawa bocil ke bioskop boleh, asal…
Beberapa film yang ditayangkan di bioskop memang aman untuk ditonton bersama dengan anak kecil. Namun, bukan berarti kita bisa membawa anak-anak ke bioskop tanpa ada persiapan sebelumnya. Persiapan yang dimaksud bukan sekadar makanan dan minuman saja biar mereka anteng, ya. Tapi, yang tidak kalah penting yaitu memberi pemahaman tentang apa yang tidak boleh mereka lakukan selama film diputar. Jangan lari-lari, jangan berisik,dan hal-hal lain yang sekiranya mengganggu penonton lain.
Oh ya, kalau mereka belum pernah ke bioskop sebelumnya, ada baiknya ceritakan dulu bagaimana kondisi saat di bioskop nanti. Takutnya, ketika lampu dimatikan si bocil malah nangis ketakutan. Kasihan mereka juga, kan?
Pada akhirnya, berbagi layar bersama dengan puluhan bahkan ratusan penonton lain memang perlu adanya rasa saling menghargai. Semata, demi tercipta kenyamanan untuk bersama. Masa iya aturan tidak tertulis di bioskop yang sebagian besar basic manner ini harus dicetak dulu di banner biar penonton sadar?
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.