Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

6 Makanan Khas dari Daerah yang Rasanya Berubah ketika Dijual di Jakarta

Tiara Uci oleh Tiara Uci
19 Mei 2024
A A
6 Makanan Khas dari Daerah yang Rasanya Berubah ketika Dijual di Jakarta

6 Makanan Khas dari Daerah yang Rasanya Berubah ketika Dijual di Jakarta (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Meski Jakarta bukan lagi ibu kota negara Indonesia, tapi pesonanya masih ada. Ribuan orang dari daerah merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib. Ada yang menjadi artis, pengusaha, tukang pijat, buruh, hingga pedagang makanan kaki lima. Jakarta adalah miniatur Indonesia, orang dari berbagai macam suku bisa kita temui di Jakarta. Oleh karena itu, makanan di sini pun beragam. Hampir semua makanan khas daerah dari Sabang sampai Merauke bisa kita temukan di Jakarta.

Sayangnya, banyak sekali makanan khas dari daerah lain yang justru berubah rasa ketika dijual di Jakarta. Berikut adalah daftar makanan yang sudah pernah saya makan di daerah asalnya, tapi keluar dari pakem aslinya begitu sampai di Jakarta.

#1 Rawon, makanan khas daerah dari Jawa Timur yang berubah warna kuahnya jadi kuning di Jakarta

Rawon baru saja dinobatkan sebagai salah satu sup terlezat di dunia versi TasteAtlas 2023. Rawon adalah makanan khas dari daerah Jawa Timur. Di Surabaya, rawon sangat populer, ada lebih dari 500 warung yang menjual rawon di Kota Pahlawan. Beberapa di antaranya sangat terkenal, sebut saja rawon setan yang menjadi favorit Megawati Soekarno Putri, rawon Pak Pangat yang disukai Sujiwo Tejo, hingga rawon kalkulator yang viral di media sosial.

Kuah rawon di Surabaya atau di Jawa Timur pada umumnya memiliki rasa yang gurih dan pedas. Kadang ada yang sedikit manis seperti kuah rawon Pak Pangat. Namun semuanya memiliki kesamaan, yaitu kuahnya berwarna hitam karena terbuat dari campuran rempah dan kluwek.

Celakanya, begitu sampai di Jakarta, kuah makanan khas daerah Jawa Timur ini berubah menjadi kuning dengan rasa yang nggak mirip rawon, melainkan lebih mirip semur daging di Surabaya. Bahkan saya pernah makan di warung yang berlokasi di Jakarta Selatan, penjualnya bertanya mau rawon daging atau rawon ayam. Astaga, nggak ada rawon ayam, Rek. Kalau yang berwarna kuning dengan suwiran ayam namanya bukan rawon, tapi soto. Tobatlah kalian penjual rawon di Jakarta, jangan menzalimi rawon kami!

Sekalipun di Surabaya dan Banyuwangi ada rawon pecel (nasi pecel dicampur rawaon), tapi tetap saja kuah rawonnya berwarna hitam. Nggak ada rawon berwarna kuning!

#2 Mendoan Banyumas tak luput dari perubahan

Mendoan adalah camilan dari Banyumas yang terbuat dari tempe yang diberi tepung bumbu, kemudian digoreng setengah matang. Dalam bahasa Jawa Banyumasan, mendo artinya setengah matang. Oleh karena itu, syarat wajib makanan khas daerah Banyumas ini harus digoreng madium rare (setengah matang).

Akan tetapi sangat sulit menemukan mendoan yang benar-benar mendoan di Jakarta. Sebab, mayoritas warung yang mengaku menjual mendoan, tempenya memang diberi bumbu berwarna agak kekuningan, tapi cara menggorengnya sampai kering. Kalau digoreng sampai kering begitu namanya gorengan atau tempe goreng, bukan lagi mendoan.

Baca Juga:

Pindang Tetel: Makanan Khas Pekalongan yang Nggak Masuk Akal tapi Wajib Dijajal

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

#3 Makanan khas daerah Manado, rica-rica, bumbunya jadi sedikit kental di Jakarta

Rica-rica adalah bumbu khas dari Sulawesi Utara yang memiliki rasa gurih dan pedas. Makanan khas ini sangat mudah ditemukan di daerah Manado dan sekitarnya. Rica-rica dimasak dengan ayam, bumbunya memiliki tekstur berminyak dengan warna kemerahan dan selalu ada biji cabai pada bumbunya. Akan tetapi, begitu di Jakarta, rica-rica berubah bentuk dan rasa.

Rica-rica di Jakarta malah dibuat dengan bumbu yang sedikit kental, seperti diberi kanji dengan rasa yang lebih mirip saus padang ketimbang rica-rica. Pernah juga saya melihat restoran di Jakarta yang menjual rica-rica berwarna kuning dan diberi daun kemangi. Aduh, kalau olahan ayam dengan kunyit dan daun kemangi di Manado namanya bukan rica-rica, tapi ayam woku.

#4 Jakarta mengubah segalanya, termasuk pecel lele Lamongan

Pecel lele adalah makanan yang terkenal dari Lamongan. Namun sebenarnya nggak bernama pecel lele melainkan pecek lele. Pecak adalah sebutan untuk sambal yang biasa digunakan untuk menemani olahan ikan. Di Surabaya, atau di Lamongan pada umumnya, jarang sekali ada orang yang menyebut pecel lele, kami biasa mengatakannya lalapan.

Warung yang menjual lalapan lele biasanya juga menjual lauk selain lele seperti tempe, telur, ayam, ikan air tawar, dan pe goreng. Jarang sekali, bahkan hampir mustahil, menemukan warung hanya menjual lalapan lele. Oleh karena itu saat pertama kali ke Jakarta, sekitar 15 tahun lalu, saya cukup syok ketika membeli makan pecel lele, tapi yang datang lalapan sambal dan lele.

Dalam bayangan saya, pecel lele adalah ikan lele yang diberi bumbu pecel. Sebab, di Jawa Timur yang namanya pecel itu bukan sambal cabai dikasih tomat dan terasi, tapi sambal kacang (pecel). Namun seiring waktu, hampir semua orang sekarang menyebut pecel lele.

Dulu, saya nggak pernah melihat ada warung dengan tulisan pecel lele di Surabaya, tapi sekarang malah banyak. Semua ini karena makanan ini merantau ke Jakarta, diberi nama yang keliru, lalu menjadi terkenal dengan sebutan yang membesarkan namanya. Begitulah, Jakarta memang mengubah segalanya, nggak hanya mengubah manusia, tapi juga makanan.

#5 Di Jogja, ayam geprek beneran digeprek. Begitu sampai di Jakarta, ayam geprek dioles sambal saja

Ayam geprek adalah makanan khas yang cukup populer di daerah Jogja. Makanan satu ini terbuat dari ayam goreng tepung yang digoreng, diberi sambal pedas, kemudian digeprek. Biasanya dimakan dengan nasi hangat, atau kalau mau digado juga boleh, terserah kalian. Namun, syarat utama disebut ayam geprek ya kudu digeprek atau dihancurkan.

Di Jakarta, saya beberapa kali menemukan warung ayam geprek yang menjual ayam tepung diberi sambal pedas bawang, tapi nggak digeprek. Duh, kalau seperti itu penyajiannya namanya bukan ayam geprek, tapi ayam goreng McD.

#6 Nasi goreng Surabaya, makanan khas daerah lainnya yang berubah begitu sampai Jakarta

Nasi goreng adalah makanan sejuta umat yang ada di seluruh Indonesia. Saya bisa menemukan penjual nasi goreng di Papua hingga Sumatra. Cara pembuatannya semuanya sama, yang berbeda adalah bumbu dan tampilannya atau warnanya. Ada nasi goreng yang warnanya cokelat karena diberi kecap, ada yang warnanya putih seperti yang umum kita temukan di restoran Cina, dan ada juga yang berwarna merah.

Untuk nasi goreng Surabaya warnanya harus merah. Kami membuat nasi goreng dengan saus tomat yang dicampur dengan bumbu lainnya. Selain itu, rasa nasi goreng Surabaya harus pedas dan gurih, bukan manis. Kalau warga Jakarta mau menjual nasi goreng khas Surabaya boleh saja, tapi warnanya harus merah. Jangan menulis di buku menu nasi goreng Surabaya, begitu diorder yang datang malah sepiring nasi goreng berwarna cokelat, dong. Sebagai warga Surabaya, kami akan kecewa.

Selain keenam makanan khas daerah di atas, saya juga sering melihat penjual papeda di Jakarta yang membuat papeda dari tepung kanji. Padahal yang namanya papeda seharusnya tebuat dari sagu dan biasanya dimakan dengan ikan kuah kuning. Namun, papeda dari kanji nggak hanya terdapat di Jakarta, di Surabaya dan banyak kota lain di Jawa, papeda kanji jamak ditemukan di depan sekolahan dan dijual dengan bentuk mirip sempol.

Itulah daftar makanan khas daerah yang berubah dari kebiasaanya di daerah ketika merantau ke Jakarta. Sebenarnya modifikasi makanan sah-sah saja, tapi akan lebih baik jika makanan khas daerah lain dibiarkan sesuai dengan nama dan rasa aslinya saja untuk menjaga kelestarian makanan tersebut.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sahoun Ayam, Makanan Khas Purwokerto yang Jarang Dilirik Orang karena Nggak Menarik.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Mei 2024 oleh

Tags: ayam geprekayam geprek jogjamakanan khasmakanan khas daerahnasi gorengpecel leleRawonrica-rica manadotempe mendoan
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

Nasi Goreng di Surabaya Salah Konsep Sejak Awal karena Pakai Topping Irisan Telur Rebus

Nasi Goreng di Surabaya Salah Konsep Sejak Awal karena Pakai Topping Irisan Telur Rebus

11 September 2025
3 Rekomendasi Lesehan Sedap di Sekitar UGM dan UNY Terminal Mojok

3 Rekomendasi Lesehan Sedap di Sekitar UGM dan UNY

25 Oktober 2022
Tim Diaduk atau Nggak Diaduk, Ini Perbedaan Bubur Ayam Khas Bandung, Cianjur, dan Jakarta yang Perlu Kamu Tahu! terminal mojok

Perbedaan Bubur Ayam Khas Bandung, Cianjur, dan Jakarta yang Perlu Dipahami Tim Diaduk dan Nggak Diaduk

27 Juli 2021
Lamongan (Unsplash.com)

Lamongan Tak Butuh Diromantisasi, Apalagi Dibandingin Sama Jogja

23 Juni 2022
Kuliner untuk Makan Malam Ini Harusnya Jadi Menu Sarapan (Unsplash)

Kuliner untuk Makan Malam Ini Harusnya Jadi Menu Sarapan

12 Desember 2022
Indomie Seleraku, tapi kalau Indomie Rawon Pedas Mercon, Maaf, Nggak Dulu

Indomie Seleraku, tapi kalau Indomie Rawon Pedas Mercon, Maaf, Nggak Dulu

6 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.