Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

First Class Sebagai Citra Diri Orang Kaya

Indah Setiani oleh Indah Setiani
13 Februari 2020
A A
First Class Sebagai Citra Diri Orang Kaya
Share on FacebookShare on Twitter

Media sosial memang media yang tercipta untuk pamer, yang efek sampingnya adalah penyakit hati. Saya beruntung setahun belakangan menggunakan hape “kulu-kulu” yang cuma bisa digunakan untuk telepon, sms, WhatsApp, dan sedikit Googling, meski lebih dari tiga kali Googling hapenya langsung error. Tapi efeknya adalah saya menjadi tukang status aktif di WhatsApp story.

Menjadi tukang status aktif di WhatsApp memang cukup menyenangkan. Selain memantik obrolan-obrolan penuh gibah juga bisa mengatur siapa yang bisa melihat status kita tanpa ada keterangan semisal “close friend”. Akan tetapi, update status berbanding lurus dengan kekepoan status WhatsApp di list contact saya. Meski beberapa saya hide karena merasa tidak perlu mengetahui kehidupan pribadinya.

Salah satu status WhatsApp teman saya yang cukup show off menurut saya dan membangkitkan gairah untuk gibah. Meski saya paham sekali bahwa teman saya mungkin sedang manas-manasin orang. Pasalnya, memang teman saya ini cukup banyak masalah dengan orang. (Hehehe, loveyou, beb!) Begini status WhatsApp-nya:

“Selama cuma masih bisa pamer di status naik mobil doang mah (gambar jempol terbalik). Udah pernah belum naik first class? (gambar ketawa menangis) kalo pamer sok horang kaya jangan tanggung-tanggung (gambar meletin lidah).”

Uwu… sebagai yang nggak pamer dan belum pernah naik first class sekaligus nggak punya mobil, entah mengapa saya langsung semangat bergibah dengan teman yang lain, bukan yang bersangkutan. Setelah ditimbang-timbang saya memilih salah satu teman saya yang “kemungkinan” pernah naik first class, pengin tahu pengalamannya kayak gimana. Melalui WhatsApp, saya meminta waktunya untuk “wawancara” kecil, meski awalnya blio menolak.

Teman yang saya “wawancarai” adalah seorang teman pernah kerja bareng, yang pernah membuat rasa dengki saya bermuncratan. Suatu ketika pada sebuah kunjungan, si bos memperkenalkan dia sebagai anak dari salah satu orang yang cukup terkenal di lingkungan itu. Sebagai orang yang bekerja lewat koneksi, tetiba saya berasa nggak ada apa-apanya.

Sebut saja namanya Kak Tas, saya menghormatinya sebagai kakak yang baik dan tidak sombong. Kira-kira begini “wawancara” kecilnya :

Saya: Kak Tas sering naik pesawat yang First Class, nggak?

Baca Juga:

Hiburan Orang Boyolali Itu Sederhana, Cukup Menyaksikan Pesawat di Sekitaran Bandara Adi Soemarmo Tanpa Pernah Menaikinya

3 Maskapai LCC Paling Bagus di Indonesia Versi Penumpang

Kak Tas: Pernah, tapi nggak sering.

Saya: Kenapa nggak sering?

Kak Tas: Mahal, lagian gue kan masih muda bukan jompo yang duduk berapa jam aja nggak kuat. Kita kerja duduk depan laptop berjam-jam biasa aja, kan?

Saya: Tapi kok nggak pernah foto trus di-upload di IG?

Kak Tas: Yailah naik first class aja foto, malu sama Sandra Dewi punya Jet pribadi nggak pamer.

Saya: Tapi kan lo nggak maen sama Sandra Dewi, jadi doi nggak mungkin ketawain.

Kak Tas: Tapi temen-temen yang artis temenan sama Sandra Dewi.

Saya: Kan temen lo, Kak, bukan elo.

Kak Tas: Ya kalau gue upload, kasian ntar lo yang miskin jadi punya penyakit hati.

Saya: Kak, jari-jari lo minta diilangin ya?

Kak Tas: Hahaha, tuh gitu aja lo emosi gimana liat foto gue?

Saya: Tauk amat. Kak naik first class enak, nggak?

Kak Tas: Ya enaklah, nyaman, nggak repot kan mahal.

Saya: Mahal, berarti emang buat orang kaya, ya?

Kak Tas: Emang orang kaya itu kayak apa?

Saya: Yang bisa naik first class kayak elo.

Kak Tas: Oh gitu definisi kaya lo, temen gue ada yang sering jalan-jalan naik first class tapi yang kaya Sugar Daddy-nya. See?

Saya: Cari Suggar Daddy macam begitu di mana, Kak? Biar diajak naik first class.

Kak Tas: Haduh! Nggak usah nanti kamu sombong, Nak. Naik car online aja berasa punya sopir pribadi sampe di Instastory

Saya: Wah, minta diilangin paksa ini orang.

Kira-kira begitulah “wawancara” kekanakan nggak berfaedah saya pada seorang yang pernah merasakan bagaimana rasanya fasilitas first class. Memang menyenangkan menggunakan kelas nomor satu terutama untuk perjalanan internasional yang memakan waktu cukup lama. Pasalnya bisa punya kesempatan mendapat services baik mulai dari tidak perlu mengantre untuk check in, menunggu di lounge yang nyaman, ketika perjalanan dilayani dengan apik oleh pramugari, menikmati makanan dari chef, bisa selonjoran, dan ada hiburan dengan layar yang besar.

Menikmati penerbangan first class memang merogoh kocek yang cukup besar hingga menembus angka dua digit. Oleh karena itu, kesempatan ini hanya bisa dinikmati segelintir orang. Dan secara nggak langsung menunjukkan citra seseorang bahwa ia orang kaya. Toh, kita hidup di alam kapitalisme yang memberikan kita sekat-sekat kelas berdasarkan seberapa banyak yang kita punya. Kita membecinya mati-matian tapi secara tidak sadar sangat menikmati.

Nggak ada yang salah memang bagi mereka yang menghadiahkan diri dengan kemewahan. Toh mereka memang mampu dan sekalian memberikan diri hadiah untuk kerja keras. Ingat! Orang kaya mah bebas. Hanya saja memang bikin iri, dengki, busuk hati.

Eh tapi, eh tapi, tenang saja semua orang akan menikmati first class. Nggak percaya? Contohnya, dulu saja naik pesawat adalah sesuatu yang mewah dan tidak bisa semua orang nikmati. Sekarang? Siapa aja bisa naik pesawat. Nggak ada special-nya lagi dengan orang naik pesawat. Jadi, bersabarlah semua akan first class pada watunya. Tapi ya gitu, bisa-bisa first class udah naik kelas jadi gold class. Muehehehe.

BACA JUGA Sudah Kaya tapi Tetap Minta Bantuan Miskin: Ya Gitu Kalo Orang Punya Mental Miskin atau tulisan Indah Setiani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Februari 2020 oleh

Tags: first classorang kayapamerpesawat
Indah Setiani

Indah Setiani

Pengangguran yang butuh dana liburan ke Tibet.

ArtikelTerkait

stasiun citayam kereta api penataran blitar mojok

Seandainya Kereta Api Punya Fasilitas Bagasi Ekstra seperti Pesawat

28 Desember 2020
Standar Orang Kaya di Mata Anak Kelahiran '80-an dan '90-an terminal mojok.co

Standar Orang Kaya di Mata Anak Kelahiran ’80-an dan ’90-an

23 November 2020
Kursi Pesawat Dekat Jendela Nggak Selalu Nyaman, Banyak Juga Kekurangannya  Mojok.co

Kursi Pesawat Dekat Jendela Nggak Selalu Nyaman, Banyak Juga Kekurangannya 

30 Mei 2024
6 Alasan Orang Kaya Bayar Pakai Kartu Kredit meski Bergelimang Duit

6 Alasan Orang Kaya Bayar Pakai Kartu Kredit padahal Bergelimang Duit

5 Agustus 2024
5 Hal yang Sering Dipamerkan PNS di Media Sosial (Shutterstock.com)

5 Hal yang Sering Dipamerkan PNS di Media Sosial

7 Maret 2022
Kebiasaan Penumpang Pesawat yang Menjengkelkan, Jangan Lakukan kalau Nggak Mau Dibenci Penumpang Lain Mojok.co

Kebiasaan Penumpang Pesawat yang Menjengkelkan, Jangan Lakukan kalau Nggak Mau Dibenci Penumpang Lain

22 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.