Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Mahasiswa Magang ke Luar Negeri Hanya Mengutamakan Gengsi, Bukan Pengalaman Kerja

Femas Anggit Wahyu Nugroho oleh Femas Anggit Wahyu Nugroho
17 April 2024
A A
Mahasiswa Magang ke Luar Negeri Hanya Mengutamakan Gengsi, Bukan Pengalaman Kerja Mojok.co

Mahasiswa Magang ke Luar Negeri Hanya Mengutamakan Gengsi, Bukan Pengalaman Kerja (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mahasiswa magang kerja ke luar negeri mengejar gengsi, bukan pengalamannya. 

Beberapa waktu lalu saya mendapat kiriman lewat WhatsApp (WA) dari salah seorang kawan. Teman saya ini memang senang berdiskusi perihal dunia pendidikan dengan saya. Sebagai seorang mahasiswa PGSD yang kelak bergelut di dunia pendidikan, kami memang kerap saling bertukar informasi.

Dia mengirimkan berita tentang indikasi perdagangan orang berkedok magang di Jerman. Modus yang digunakan oleh pelaku, program magang di Jerman itu merupakan bagian dari MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Mahasiswa yang mengikuti program ini diiming-imingi mendapat pengakuan sejumlah 20 SKS. Selain itu, mahasiswa juga diiming-imingi gaji puluhan juta.

Kenyataannya jauh dari apa yang dijanjikan. Di Jerman tenaga mereka justru dieksploitasi. Gaji yang mahasiswa dapatkan tidak seperti apa yang disosialisasikan. Kasus ini membuat saya heran tingkat akut. Apalagi terdapat 33 kampus yang kebobolan program magang bodong ini. 

Membaca tulisan itu saya hanya bisa terheran-heran. Bagaimana mungkin modus seperti ini bisa menimbulkan begitu banyak korban. Apakah magang di luar negeri memang sebegitu menyilaukan sehingga orang-orang tergiur? 

Magang luar negeri hanya “memberi makan” gengsi

Menurut saya, kasus ini mahasiswa magang di Jerman ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita. Jangan-jangan kita memiliki gengsi yang tinggi. Kita terlalu mendewa-dewakan bahwa kalau sudah ke luar negeri itu sudah pasti wah. Kita memiliki pandangan bahwa luar negeri itu sudah pasti lebih bagus.

Bobolnya 33 kampus yang memberi ruang untuk program ini adalah salah satu tanda bahwa gengsi luar negeri ini memang ada. Biar kiprahnya terlihat go internasional, program magang seperti ini diberi ruang begitu saja tanpa ditinjau secara mendalam. Padahal, seharusnya, magang lintas negara seperti ini ada regulasi yang jelas dan sangat ketat.

Pihak kementerian saya rasa juga perlu meninjau ulang kebijakannya mengenai MBKM terlebih mengenai regulasinya. Harus lebih jelas untuk program magang itu kriterianya yang bagaimana. Paling penting, perketat dalam melakukan verifikasi pihak ketiga. Hal ini untuk mencegah oknum-oknum program magang bodong seperti ini yang menyalahgunakan program MBKM

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal yang Cuma Ada di Kampus Indonesia, Kampus Turki Nggak Punya

Mahasiswa magang kerja itu bagus, tapi…

Magang kerja memang bagus untuk mahasiswa. Melalui magang, mahasiswa berkesempatan menerapkan pengetahuan yang didapatkannya di kampus. Selain itu, magang bisa menjadi sarana menambah relasi di kampus. 

Itu semua idealnya ya. Kenyataannya masih jauh dari kata ideal. Hal ini terutama ketika tidak ada monitoring yang ketat. Misalnya tentang besaran uang saku atau pekerjaan yang dilakukan. Bayangkan saja ekspektasinya tambah skill dan pengalaman eh ternyata pas magang cuma nganggur, membuat kopi, dan nggak tahu mau ngerjain apa. Kalau sudah begitu, menambah pengalaman apanya?

Mahasiswa magang perlu lebih selektif

Selain itu, permasalahan magang juga ada pada mahasiswanya sendiri. Orientasi mahasiswa kadang salah arah. Hal ini terjadi pada mereka yang ikut magang cuma agar bisa nambah slot pengalaman di CV. Kalau nggak untuk memenuhi CV, banyak mahasiswa ikut magang hanya demi mendapat sertifikat. Mahasiswa yang semacam ini pada akhirnya nggak benar-benar peduli pelaksanaan magang benar-benar bisa menambah keahlian atau tidak.

Pemilihan program magang untuk mahasiswa ini memang harus selektif. Diperlukan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan mahasiswa, dunia industri, perencanaan yang relevan, juga regulasi dan monitoring yang ketat pada pelaksanaannya. Hal ini supaya program magang benar-benar menjadi sarana mendapatkan keahlian tambahan bagi mahasiswa.

Mau dibawa ke mana arah pendidikan kita?

Masifnya magang kerja bagi mahasiswa terlebih setelah ada kasus perdagangan orang ini seharusnya bisa menjadi bahan refleksi bersama. Mau dibawa ke mana sih arah pendidikan kita sebenarnya? Apa pendidikan kita cuma mengikuti mekanisme pasar untuk mencetak tenaga siap pakai? Atau pendidikan kita memiliki tujuan mulia untuk menjadikan manusia seutuhnya?

Sudah semestinya kita selalu kritis terhadap hal apa pun apalagi menyangkut dunia pendidikan. Jangan sampai pendidikan itu justru dikelola dengan mekanisme pasar atau bisnis. Kalau pendidikan dijadikan bisnis, ya alamat sudah kehancuran sebuah bangsa itu dimulai.

Oleh karena itu, mari kita kembalikan makna pendidikan yang seutuhnya. Pendidikan jangan hanya dimaknai sebagai persiapan masuk dunia kerja. Pendidikan haruslah memerdekakan dan memenuhi hak asasi manusia, bukan malah menjadi sebuah komoditas yang diperjualbelikan.

Penulis: Femas Anggit Wahyu Nugroho
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Ironi Fresh Graduate Saat Lebaran: Gaji Masih di Bawah UMR, tapi Sudah Tidak Kebagian THR

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 April 2024 oleh

Tags: Kampusluar negerimagang kerjamagang luar negerimahassiwa magangMBKM
Femas Anggit Wahyu Nugroho

Femas Anggit Wahyu Nugroho

Hamba Allah yang ditetapkan tinggal di bumi sejak 2003 dan suka nasi goreng.

ArtikelTerkait

3 Penderitaan Mahasiswa Jurusan Psikologi yang Jarang Diungkapkan

3 Penderitaan Mahasiswa Jurusan Psikologi yang Jarang Diungkapkan

14 Mei 2024
4 Alasan Nggak Enaknya Jadi Mahasiswa UIN Jember terminal mojok.co

4 Alasan Nggak Enaknya Jadi Mahasiswa UIN Jember

30 September 2021
Parkir Sembarangan di Kampus Bisa Masuk Akun Medsos Khusus, Menghibur dan Bikin Kapok Mojok.co

Parkir Sembarangan di Kampus Saya Bisa Masuk Akun Medsos Khusus, Menghibur dan Bikin Kapok

23 November 2023
Dear Bapak Ibu Dosen, Jangan Menilai Mahasiswa dari Keaktifan Bertanya setelah Presentasi. Mahasiswa Zaman Sekarang Pintar Membodohi, lho

Dear Bapak Ibu Dosen, Jangan Menilai Mahasiswa dari Keaktifan Bertanya setelah Presentasi. Mahasiswa Zaman Sekarang Pintar Membodohi, lho

22 Oktober 2023
Tidak Ada yang Lebih Tabah dari Mahasiswa yang Tinggal di Bantul, Kuliah di Sleman, dan Motoran  Mojok.co

Tidak Ada yang Lebih Tabah dari Mahasiswa yang Tinggal di Bantul, Kuliah di Sleman, dan Motoran 

1 Juni 2024
jangan beli mobil mobil korea hyundai datsun kia mojok

Apa sih Fungsi Stiker Kampus di Kaca Mobil?

16 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.