Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Desa Mantingan Tengah Pati Nggak Cocok untuk Tempat Menepi Orang Kota, Saking Nggak Ada Apa-Apa di Sana

Rusdi Ngarpan oleh Rusdi Ngarpan
22 Maret 2024
A A
Desa Mantingan Tengah Pati Nggak Cocok untuk Tempat Menepi Orang Kota, Saking Nggak Ada Apa-Apa di Sana Mojok.co

Desa Mantingan Tengah Pati Nggak Cocok untuk Tempat Menepi Orang Kota, Saking Nggak Ada Apa-Apa di Sana (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah bertahun-tahun merantau, akhirnya saya punya kesempatan pulang ke Desa Mantingan Tengah Pati. Desa yang yang terletak 17 km dari ibukota Kabupaten Pati itu menyimpan banyak sekali kenangan. Itu mengapa, ketika pulang, saya selalu sempatkan untuk bersilaturahmi dengan saudara-saudara, ziarah ke makam bapak dan para leluhur. 

Semua tentang Desa Mantingan Tengah sebenarnya sentimental. Awalnya begitu sulit menemukan cela dari tempat kelahiran saya ini. Namun, setelah kunjungan yang terakhir, saya merasa desa ini memang kurang beres.

Sejak pertama kali merantau beberapa tahun silam, Desa Mantingan Tengah sudah berganti sekitar 4 desa. Memang ada perubahan signifikan, desa yang dulu sering sulit air setiap musim kemarau kini sudah tidak lagi. Namun, itu bukan berarti penderitaan-penderitaan tinggal di desa menguap begitu saja. Desa Mantingan Tengah tetap punya hal-hal menyebalkan. 

Sebagai seseorang yang kembali dari perantauan, saya perlu waktu untuk menerima kekurangan-kekurangan desa saya. Apalagi orang yang sama sekali asing dengan desa ini. Saya yakin perlu waktu yang lebih panjang untuk memprosesnya. 

Itu mengapa, saya merasa Desa Mantingan Tengah di Pati ini nggak cocok untuk orang-orang kota yang ingin “menepi”. Tidak ada apa-apa di sana. Bahkan, desa ini tidak memenuhi bare minimum tempat tinggal yang nyaman. 

Fasilitas sekolah yang alakadarnya

Fasilitas pendidikan di desa ini alakadarnya. Desa Mantingan Tengah hanya punya satu SD, saru TK, satu PAUD, dan satu TPQ. Sebenarnya fasilitas itu sudah cukup, tapi desa ini tidak memiliki sekolah dengan jenjang yang lebih tinggi. Untuk tingkat SMP warganya harus  ke Desa Glonggong atau Desa Dukuhmulyo. Dua sekolah itu jaraknya kurang lebih 3 km. Sementara untuk tingkat pendidikan SMA, kebanyakan melanjutkan pendidikan ke Desa Puluhan Tengah. Jaraknya sekitar 2,5 km.

Sekilas, jarak sekolah-sekolah itu terlihat dekat. Namun ingat, jalanan di desa tidak seperti di kota. Mungkin jaraknya nggak sampai 5 km, tapi energi yang dikeluarkan bisa lebih dari itu. Mengingat jalanan di desa nggak sebagus di kota, apalagi jalanan di sekitar Desa Mantingan Tengah. 

Asal tahu saja, jalanan di desa ini memang buruk. Salah satu jalan menuju Desa Mantingan Tengah Pati tidak beraspal, bergelombang, dan rusak parah. Pokoknya jalan itu membuat siapa saja ragu kalau jalan itu menuju sebuah sebuah desa. Kondisinya tambah buruk kalau musim penghujan tiba. Jalan berubah jadi seperti kolam ikan. Benar-benar merepotkan siapa saja yang ingin keluar atau masuk desa ini.  

Baca Juga:

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

4 Hal yang Bikin Orang Kota seperti Saya Kagok Hidup di Desa

Desa Mantingan Tengah Pati ditinggalkan warganya

Saya sering heran dengan orang-orang kota yang ingin hidup di desa. Padahal orang-orang desa berupaya susah payah untuk keluar dari daerahnya karena tidak ada harapan di sana. Itu juga yang terjadi di Desa Mantingan Tengah Pati. 

Kebanyakan penduduk di desa ini, terutama kaum muda seperti saya, memilih tinggal di tempat lain. Alasan ekonomi menjadi salah satu faktor pendorongnya. Sumber ekonomi di desa yang terbatas dinilai tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup yang kian naik. 

Alhasil, Desa Mantingan Tengah kian sepi, terutama sepi penduduk muda. Desa semakin lesu dan nggak menarik untuk ditinggali. Akibatnya, beberapa fasilitas di desa yang dulunya banyak digunakan kini jadi mangkrak. Yang paling menarik perhatian saya adalah fasilitas olahraga desa. Sebenarnya pemerintah desa sudah membangun fasilitas olahraga yang memadai. Ada lapangan sepakbola dan lapangan voli yang kini mangkrak. 

Di atas beberapa hal yang membuat Desa Mantingan Tengah Pati nggak nyaman untuk ditinggali. Kalau sebagai pendatang, apalagi orang kota, saya akan pikir ribuan kali sebelum akhirnya memutuskan slow living di desa. Apalagi desanya seperti Mantingan Tengah ini. 

Penulis: Rusdi Ngarpan
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Bumiaji Kota Batu Memang Nyaman Dijadikan Tempat Tinggal, Asal Bisa Berdamai dengan Sisi Gelapnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Maret 2024 oleh

Tags: DesaDesa Mantingan Tengah Patiorang kotapatislow living
Rusdi Ngarpan

Rusdi Ngarpan

Alumnus Bahasa Inggris UNNES Semarang, tinggal di Rembang.

ArtikelTerkait

Pati Bukan Sarang Penjahat dan Plat K Bukan Berarti Kriminal, Ada Sisi Baik yang Bisa Diapresiasi di Sini

Pati Bukan Sarang Penjahat dan Plat K Bukan Berarti Kriminal, Ada Hal Baik yang Bisa Diapresiasi di Sini

31 Agustus 2024
Agrowisata Jolong II Pati, Tempat yang Tepat untuk "Melambat" Mojok.co

Agrowisata Jolong II Pati, Tempat yang Tepat untuk “Melambat”

8 Januari 2024
Culture Shock Orang Pati yang Minum Es Gempol Pleret di Solo

Culture Shock Orang Pati yang Minum Es Gempol Pleret di Solo

27 Mei 2023
orang desa, anak kuliahan

Bagi Saya, Masyarakat Desa Adalah Potret Indonesia yang Sebenarnya

16 Mei 2020
Dear Warga, Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi ke Mahasiswa KKN, Takutnya Nanti Kecewa Mojok.co

Dear Warga, Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi ke Mahasiswa KKN, Takutnya Nanti Kecewa

25 Agustus 2025
8 Nama Desa di Banyuwangi yang Unik dan Nyeleneh Mojok.co

8 Nama Desa di Banyuwangi yang Unik dan Nyeleneh

22 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.