Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Rendang Sapi Warung Makan Buyung Upik Gejayan Adalah Menu Sahur yang Wajib Dicoba, demi Puasa yang Tetap Bertenaga dan Trengginas

Khoirul Atfifudin oleh Khoirul Atfifudin
17 Maret 2024
A A
Rendang Sapi Warung Makan Buyung Upik Gejayan Adalah Menu Sahur yang Wajib Dicoba, demi Puasa yang Tetap Bertenaga dan Trengginas masakan padang rendang sapi

Rendang Sapi Warung Makan Buyung Upik Gejayan Adalah Menu Sahur yang Wajib Dicoba, demi Puasa yang Tetap Bertenaga dan Trengginas (Dokumentasi pribadi penulis)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya merekomendasikan Warung Makan Buyung Upik Gejayan untuk kalian yang pengin sahur dengan menu masakan Padang, terutama rendang sapi

Seingat saya, saya belum pernah makan masakan padang di jam-jam malam, apalagi sahur. Biasanya kalau makan masakan padang ya saat siang hari (di hari biasa ya maksudnya). Sebab sejauh saya tahu masih sedikit masakan padang yang buka 24 jam. Mereka hanya buka dari pagi sampai sore atau dari pagi sampai jam 9-10 malam. 

Tapi bagaimana kondisi ketika Ramadan? Tentu tidak sedikit yang tertarik menu masakan padang saat sahur, termasuk saya sendiri. Nah sebelum awal Ramadan, saya pun mencoba menanyakan ke beberapa warung masakan padang langganan saya apakah mereka buka saat sahur Ramadan. Tapi mereka menjawab tidak buka, alias hanya buka di jam seperti biasa walau bulan puasa. 

Kemudian saya cek di Google Maps, syukurlah ada salah satu warung makan Padang yang buka sampai sahur. Kebetulan juga dekat dengan kontrakan saya. Tempat itu adalah Rumah Makan Buyung Upik yang lokasi persisnya di Jl. Affandi Blok CC XII No.29, Soropadan, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di depan terpampang tulisan ASLI MASAKAN PADANG. 

Tampak depan Buyung Upik Gejayan (Dokumentasi penulis)

 

Terus terang, sebelum puasa ketika saya melewati Rumah Makan Buyung Upik Gejayan tempat itu nyaris selalu ramai, apalagi di jam-jam makan. Mungkin karena Buyung Upik menjadi salah satu (atau top tier) jenis warung padang yang sudah masyhur di Indonesia. Cabangnya telah tersebar di beberapa titik. Pelanggannya juga terbilang royal dan militan. 

Waktu itu saya lebih awal pergi sahur ke Warung Makan Buyung Upi, karena di area Selokan Mataram sedang ada mati listrik. Daripada ketiduran lalu lupa sahur nanti malah malas untuk menunaikan puasa. Walhasil saya pun berangkat lebih awal. Sesampainya di sana tempat itu belum begitu ramai. Karena memang jamnya kurang pas. 

Rendang sapi sebagai menu andalan

Warung Makan Buyung Upik Gejayan memiliki model prasmanan. Alias pembeli bisa mengambil sesuka hati menu yang diinginkannya lalu kemudian setelah habis baru membayarnya. Saat saya mau mengambil, terus terang saya bingung menu apa saja yang akan menemani sahur saya. Ingin rasanya saya ambil semuanya karena menggoda. Ada ayam bakar, rendang sapi, ayam goreng, ikan, tongkol, dan lain sebagainya.

Baca Juga:

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Pengalaman Mengunjungi Tamansari Jogja, Istana Air di Mana Sejarah Kerajaan Berpadu dengan Kehidupan Sosial Masyarakat

Berhubung bingung, saya pun menanyakan kira-kira menu apa yang menjadi rekomendasi. Mas-mas Padang itu menjawab dengan lugas, rendang sapi. Tanpa berlama-lama saya langsung mengambilnya tentu dengan menu tambahan lain yakni tempe goreng dan sayuran khas padang. 

Kebetulan saya sudah lama tidak makan rendang sapi, makanan yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia. Biasanya saya hanya berkutat pada menu ayam, telur, dan indomie saja. Nah secara sensasi rasa, rendang sapi di Warung Makan Buyung Upik tidak mengecewakan. Bumbu dan rempah-rempahnya sangat meresap, dan ini yang penting, dagingnya empuk ketika digigit. Kalau untuk menu yang lain saya kira standar khas Padang, begitu juga teh angetnya.  

Pun semua menu itu hanya merogoh uang sebesar Rp24.000. Harga yang relatif tidak terlalu mahal untuk ukuran rendang sapi dan tambahan menu lainnya. Dari semua itu saya juga mendapat kesimpulan bahwa menjajal rendang sapi dari masakan Padang di kala sahur Ramadan ternyata tidak mengecewakan. 

Ayam bakar Warung Makan Buyung Upik Gejayan yang menggoda

Selain rendang sapi menu lain yang menjadi rekomendasi di Warung Makan Buyung Upik Gejayan adalah ayam bakar. Memang sekilas saya lihat ayam bakar kala itu cukup menggairahkan. Dengan tampilannya yang tidak begitu hitam alias tidak gosong dan rempah-rempah yang meresap, sepertinya akan saya coba untuk ke depannya ketika makan di situ lagi. 

Praktisnya, saya merekomendasikan Warung Makan Buyung Upik Gejayan untuk kalian yang pengin sahur dengan menu masakan Padang. Kabarnya warung ini sudah beroperasi dari 15 tahun yang lalu. Pun tempat ini juga luas untuk ukuran warung makan. Ditambah lagi harganya yang terjangkau untuk UMR Jogja. Kalau sedang tidak sempet untuk pergi ke sana, warung ini sudah difasilitasi dengan delivery melalui aplikasi online. Selamat mencoba.

Penulis: Khoirul Atfifudin
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Selain Rendang, Inilah Kasta Menu Warung Padang dari yang Enak Sampai Enak Banget

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Maret 2024 oleh

Tags: GejayanJogjamasakan padangrendang sapitempat sahurwarung makan buyung upik
Khoirul Atfifudin

Khoirul Atfifudin

Sedang memiliki ketertarikan pada musik dan dunia tulis-menulis.

ArtikelTerkait

4 Alasan Orang Jogja Malas ke Malioboro

4 Alasan Orang Jogja Malas ke Malioboro

11 November 2024
Denah Pedagang Pasar Beringharjo: Lantai 1 Gedung Barat terminal mojok.co

Denah Pedagang Pasar Beringharjo: Lantai 1 Gedung Barat

23 Januari 2022
Ilustrasi Ayam Bakar Artomoro, Makanan Viral Terbaik Milik Jogja (Unsplash)

Ayam Bakar Artomoro, Makanan Viral Terbaik Milik Jogja

3 Agustus 2025
Membayangkan Sewon Bantul Tanpa ISI Jogja, Cuma Jadi Daerah Antah-berantah Mojok.co

Membayangkan Sewon Bantul Tanpa ISI Jogja, Cuma Jadi Daerah Antah-berantah

19 Mei 2025
Coffee Shop Jogja Merusak Anak Muda Desa (Unsplash)

Benarkah Coffee Shop Jogja Adalah Sumber Ketimpangan Sosial Sekaligus Perusak Anak Muda Desa?

7 Maret 2024
4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja Terminal Mojok.co

4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja

19 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Promo Pelanggan Baru Melimpah, Pelanggan Lama Cuma Jadi Figuran

Promo Pelanggan Baru Melimpah, Pelanggan Lama Cuma Jadi Figuran

9 Desember 2025
Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

9 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

9 Desember 2025
Lontong Kupang Tidak Cocok untuk Lidah Saya yang Terlampau Agraris

Lontong Kupang Tidak Cocok untuk Lidah Saya yang Terlampau Agraris

10 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah
  • Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur
  • Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua
  • Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban
  • Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri
  • Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.