Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Tembalang Atas, Daerah di Semarang yang Aktif Mengikuti Kalender Akademik: UNDIP Libur, Tembalang Ikutan “Libur”!

I Gusti Ayu Nyoman Septiari oleh I Gusti Ayu Nyoman Septiari
7 Maret 2024
A A
Tembalang Atas, Daerah di Semarang yang Aktif Mengikuti Kalender Akademik: UNDIP Libur, Tembalang Ikutan "Libur"!

Tembalang Atas, Daerah di Semarang yang Aktif Mengikuti Kalender Akademik: UNDIP Libur, Tembalang Ikutan "Libur"! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tembalang merupakan salah satu kecamatan di Kota Semarang yang banyak dihuni oleh mahasiswa. Kalau dilihat dari topografinya, Tembalang dapat dibagi menjadi dua bagian, Tembalang Atas dan Tembalang Bawah, sama seperti Semarang Atas dan Semarang Bawah. Kali ini, saya akan membahas tentang Tembalang bagian atas yang di dalamnya terdapat dua kampus berdekatan, yaitu Universitas Diponegoro (Undip) dan Politeknik Negeri Semarang (Polines).

Jika Anda pengamat @undipmenfess di aplikasi Twitter, Anda pasti tahu kalau base kampus yang satu ini selalu ramai dengan kelakuan mahasiswanya. Topik yang paling sering muncul di base itu adalah kemacetan dan kepadatan sekitar area kampus. Terlebih lagi, saat ini semakin banyak mahasiswa yang membawa kendaraan pribadi.

Tapi, beda cerita ketika masa liburan mahasiswa. Tembalang Atas malah terlihat seperti “kota mati”. Awalnya saya hanya melihat kondisi Tembalang yang sepi lewat base kampus, tapi akhirnya Desember hingga Januari kemarin saya merasakan bagaimana sunyinya Tembalang Atas ketika ditinggal mahasiswanya.

Berkendara jadi lancar dan mulus

Seperti yang saya sebutkan tadi, semakin banyak mahasiswa yang membawa kendaraan pribadi. Apalagi setiap tahunnya, Undip selalu menambah kuota mahasiswa. Alhasil kepadatan dan kemacetan di Tembalang Atas tidak ada habisnya.

Berbeda seperti hari biasanya, saat libur semester tiba, jalanan yang biasanya padat merayap jadi lancar untuk dilalui. Bahkan naik motor dari Patung Kuda (Patung Diponegoro) sampai Undip yang biasanya saya tempuh lebih dari lima menit, bisa ditempuh kurang dari lima menit.

Selain jarak tempuh, saya juga merasakan bahwa jalanan menjadi lebih tenang. Tidak ada klakson, tidak ada pengendara yang mengebut, dan jarang ada pengendara yang menyeberang tiba-tiba. Perempatan keramat, yaitu Perempatan Beton Gondang dapat dilalui dengan lancar, tanpa ada klakson dari pengendara lain atau disalip dari belakang oleh pengendara tidak sabaran.

Mahasiswa libur, burjo juga libur

Ini hal yang paling menyiksa saat Tembalang Atas ditinggal mahasiswanya, yaitu banyak tempat makan yang tutup. Salah satunya, burjo. Atau warmindo, whatever you choose.

Burjo yang tidak hanya menjual Indomie dan bubur kacang hijau memang sangat menjamur di Tembalang Atas. Target pasar mereka tentu saja mahasiswa yang malas masak, butuh tempat untuk rapat atau kerja kelompok, hingga mahasiswa semester akhir yang setia dengan skripsinya.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

Sedihnya, burjo-burjo ini kebanyakan tutup saat libur semester. Katanya sih karena banyak mahasiswa yang memilih untuk pulang kampung, sehingga pembeli juga menjadi sedikit. Bukan hanya burjo yang tutup, beberapa warteg dan percetakan di belakang kampus pun ikut tutup. Mungkin sama seperti mahasiswanya yang pulang kampung, pemilik burjo, warteg, dan percetakan juga ikut pulang kampung saat libur semester.

Tembalang Atas begitu sunyi saat malam

Menurut saya, titik kumpulnya mahasiswa Tembalang Atas itu di Bundaran Undip, terutama saat malam hari. Letaknya sangat strategis, tepat di depan gerbang utama Undip dan minimarket 24 jam. Selain Bundaran Undip, tentunya daerah lain juga ramai oleh mahasiswa.

Lagi-lagi, kepulangan mahasiswa ke kampung halaman masing-masing membuat jalanan Tembalang menjadi sepi, terutama saat malam hari. Sebenarnya salah satu faktor Tembalang Atas ramai 24 jam adalah adanya burjo yang buka selama 24 jam. Namun, ketika burjo-burjo tutup dan mahasiswa pulang saat libur semester, malam pun jadi sepi.

Hal itu sempat membuat saya takut untuk keluar malam-malam, terlebih lagi udara malam saat libur semester lebih dingin dari biasanya. Entah karena musim yang memang sudah berganti atau kepadatan yang sudah berkurang.

Tembalang Atas memang serasa daerah tak pernah mati saat mahasiswa ramai mengisi. Tapi ketika mahasiswa pada pulang, barulah terlihat wajah asli Tembalang. Dan jujur saja, saya tak tahu lebih suka yang mana.

Penulis: I Gusti Ayu Nyoman Septiari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jangan Berkendara di Tembalang kalau Nggak Kuat Mental

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Maret 2024 oleh

Tags: Semarangtembalang atasundipUNDIP Semarang
I Gusti Ayu Nyoman Septiari

I Gusti Ayu Nyoman Septiari

Mahasiswa semester akhir yang sedang demot dengan skripsi.

ArtikelTerkait

Stasiun Glenmore Banyuwangi Menyingkap Kenangan dan Potensi yang Terlupakan (Dokumen pribadi penulis)

Stasiun Glenmore Banyuwangi: Menyingkap Kenangan dan Potensi yang Terlupakan

9 Juni 2023
4 Hal yang Bikin Saya Kangen Semarang dan Ingin Kembali ke Sana

4 Hal yang Bikin Saya Kangen Semarang dan Ingin Kembali ke Sana

29 April 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Pasar Semawis, Secuil Keindahan di Tengah Kacaunya Semarang Mojok.co

Pasar Semawis, Secuil Keindahan di Tengah Semarang yang Semakin Kacau

22 April 2024
Jalan Semarang-Demak, Jalan Paling Bikin Emosi di Jawa Tengah

Jalan Semarang-Demak, Jalan Paling Bikin Emosi di Jawa Tengah

15 September 2023
4 Hal yang Biasa di Semarang tapi Nggak Lumrah di Blora

4 Hal yang Biasa di Semarang tapi Nggak Lumrah di Blora

12 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.