Setelah melihat kurangnya geliat pasar merespons Yamaha Lexi yang bermesin 125 cc, pabrikan masih mencoba peruntungan dengan jenama Lexi. Bedanya, kali ini Yamaha lebih membesarkan kapasitas mesin yang sebelumnya cuman 125 cc sekarang jadi 155 cc. Dan sah, Yamaha Lexi bukan lagi motor matik tanggung dari keluarga matik penyandang marga Maxi.
Yamaha menamainya dengan Lexi LX 155. Lebih terdengar gahar, bukan?
Lexi LX 155 tepat keluar pada 12 Januari 2024 kemarin. Masih anget dan ada detail pembeda dari generasi pendahulu, meski garis bodi yang terlihat hampir sama. Jika Anda melihat sekilas pasti paham bahwa ini adalah Yamaha Lexi.
Pembeda Yamaha Lexi 155 dengan Lexi generasi sebelumnya
Secara garis besar, visual Yamaha Lexi memang hampir mirip. Namun jika melihatnya lebih dekat, Anda akan mendapati desain lampu depan baru yang sporty berciri agak tumpul di tiap sisi dengan blue lense berbentuk V-Lines. Bentuknya memang nggak setegas model headlamp Lexi terdahulu. Selain itu, untuk lampu sein depan sudah nggak lagi menyatu dengan headlamp. Kini terpisah oleh sekat bodi.
Sementara lampu stop tetap mirip-mirip, Anda hanya akan tahu bedanya saat menyala. Yups, ke semua jenis lampu yang dipakai Lexi LX 155 sudah menggunakan tipe LED kecuali sein.
Dan di generasi ini Lexi LX 155 dijual dengan 3 tipe pilihan. Ada connected/ABS, S Version, dan Standar. Kesemuanya mempunyai fitur yang serupa. Ada speedometer full digital plus tambahan Y-connect, handlebar switch control sebelah kiri desain baru untuk memudahkan saat ingin merubah informasi dan pengaturan di speedometer. Terus ada fitur keyless yang cuman ada di tipe ABS, dan S Version sih, kalau tipe standart masih kunci konvensional biasa.
Untuk fitur lain seperti motor matik pada umumnya. Nggak beda jauh, kayak port USB misal. Oh iya, Yamaha Lexi LX 155 juga ada long seat dan dipadu sub-tank suspension yang diklaim bisa menambah kenyamanan berkendara baik sendiri maupun boncengan saat melewati berbagai kontur jalan.
Lebih lagi, Lexi juga memperkenalkan Maxi Flat Footboard yang bikin mudah akses kaki saat berkendara. Memang bukan hal istimewa sih.
Untuk sektor mesin, Yamaha melakukan perubahan. Sekarang, bercokol mesin SOHC tipe square dengan kapasitas 155 cc. sudah begitu, Yamaha menambahkan teknologi VVA yang bikin tenaganya semakin besar untuk ukuran motor matik.
Lexi LX 155 dibagi dalam 3 tipe dan beragam pilihan warna, untuk tipe connected/ABS cuman ada warna Magma Black, kalau tipe S Version ada Elixir Dark Silver, Magma Black, Matte Red. Dan tipe terendah di dominasi warna glossy, Metallic Black, Metallic Grey, Metallic Red.
Kekurangan yang membuat motor ini berbahaya
Mendapat kebaruan, tak serta merta membuat Yamaha Lexi LX 155 jadi motor matic yang sempurna. Mungkin dari sisi mesin dan performa, motor matik ini tak ada celah. Ya gimana ya, mesin 155 cc VVA plus berpendingin model radiator dengan rasio kompresi 11,6:1 membuatnya enak diajak ngebut atau pun selap-selip di kemacetan.
Namun di sisi lain, ada hal minor. Bagi saya, terutama klaim soal flat footboard alias legroom yang memudahkan kaki saat berkendara tapi ya nggak sefungsional itu. Memang lega kalau cuman untuk kaki. Tapi kalau mau membawa barang ya agak susah. Ruangnya kurang lega apalagi untuk membawa galon, gas elpiji dan, kardus misal. Boks bagasi Lexi LX 155 juga nggak luas-luas amat.
Dan hal lain yang cukup mengganggu adalah rem belakang dari Yamaha Lexi LX 155 masih model tromol alias drum brake. Ya bayangin aja, motor dengan kapasitas 155 cc dan sudah dilengkapi teknologi VVA hanya dibekali rem tromol. Nggak bahaya, po?
Dari berbagai sisi, penggunaan rem tromol tetap saja kurang. Pengereman jadi kurang maksimal, prestige-nya nggak dapat padahal ini matik dari keluarga Maxi. Halo, mosok motor mahal, mesin beringas masih pakai rem tromol sih malu ah sama pabrikan sebelah lah.
Penulis: Budi
Editor: Yamadipati Seno
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.