Jalan Benteng Pancasila Mojokerto tidak begitu panjang, tapi di sanalah pusat kebahagiaan warga.
Apa saja destinasi paling ikonik di Kota Mojokerto? Kalau kalian menjawab Kecamatan Pacet, itu nggak salah. Panorama alam di sana memang pantas menjadi primadona wisatawan. Kalau kalian menjawab candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit, itu juga nggak salah. Candi-candi itu kerap dijadikan destinasi study tour oleh sekolah-sekolah.
Akan tetapi, kalau kalian pikir Kota Onde-Onde ini hanya punya dua tempat ikonik itu, saya sebagai warga asli merasa perlu untuk memperkenalkan ulang Mojokerto. Kota yang terletak 50 km dari Surabaya itu memang salah satu daerah termungil se-Indonesia, tapi banyak sekali destinasi ikonik yang ada di sana. Salah satunya, Jalan Benteng Pancasila.
Daftar Isi
Jalan Benteng Pancasila Mojokerto surga bagi muda-mudi
Di tengah-tengah kota, tepatnya di Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, terdapat sebuah jalan yang panjangnya tidak sampai 2 kilometer. Jalan bernama Jalan Benteng Pancasila ini merupakan pusat kebahagiaan bagi warga Mojokerto dari berbagai kalangan. Banyak sekali hiburan di sana, mulai dari yang terjangkau hingga yang cukup menguras kantong.
Kalau kalian muda-mudi yang gemar ngopi, di jalan ini berjejer kafe dengan beragam konsep dan harga. Dijamin tidak akan menguras kantong kalian yang cekak itu kalau bisa memilih tempat sesuai dengan kemampuan. Selain kafe, masih banyak tempat nongkrong lain yang bisa dikunjungi di sana.
Menjamurnya berbagai tempat nongkrong di Jalan Benteng Pancasila Mojokerto bukan tanpa alasan. Lokasinya memang strategis dengan trotoar yang cukup lebar, cocok untuk jualan kaki lima seperti angkringan hingga warung kopi lesehan. Suasananya begitu tepat untuk dikombinasikan dengan dengan jalur lintasan kereta api dan hamparan persawahan yang ada di sekitarnya.
Jalan Benteng Pancasila terdengar seperti terletak di pelosok ya, tapi jangan salah jalan ini sebenarnya berada di tengah-tengah kota lho. Selain pemandangan jalur kereta api dan persawahan, Jalan Benteng Pancasila bersandingan dengan banyak sekali gedung-gedung tinggi dan megah. Ada mal, hotel, supermarket, kantor pemerintahan, dan gedung-gedung lainnya yang mendukung eksistensi tempat nongkrong dengan gaya metropolitan.
Pusat tempat belanja berbagai kebutuhan
Ketika akhir pekan maupun akhir bulan, Jalan Benteng Pancasila ini cukup ramai pengunjungnya. Maklum saja, selain lokasinya di tengah-tengah kota, jalan ini terkenal sebagai jawaban atas keinginan warga Mojokerto terkait pusat belanja. Asal tahu saja, sebelum hadirnya tempat-tempat belanja di Jalan Benteng Pancasila, warga Mojokerto harus ke Surabaya untuk belanja. Ketika Lebaran tiba, warga biasanya berbondong-bondong ke Kota Pahlawan untuk sekadar membeli pakaian, sandal, maupun sepatu baru.
Setelah pusat belanja di Jalan Benteng Pancasila hadir, warga tidak perlu lagi repot-repot ke Surabaya. Warga bisa belanja dengan harga miring ataupun harga kelas borjuis di jalan ini. Saya pribadi cukup bersyukur hidup di Mojokerto. Meski termasuk daerah paling mungil se-Indonesia, di sini ada Sunrise Mall, Pasar Benteng Pancasila, Pasar Joko Sambang, dan beberapa toko modern lainnya.
Jalan Benteng Pancasila pusatnya kuliner
Kalau berkunjung ke Kota Mojokerto dan mau mencari beragam kuliner, kalian bisa langsung kunjungi Jalan Benteng Pancasila. Jalan ini bisa dibilang pusatnya kuliner di Mojokerto. Jangan khawatir dompet akan kempis, harga makanan yang dijajakan sangatlah terjangkau. Setiap saya bosan makan tahu tempe di rumah, tanpa pikir panjang saya langsung ke jalan ini. Di sana terdapat banyak sekali pedagang kaki lima yang menjajakan makanan enak dengan harga terjangkau.
Kalau kalian ingin makan dengan harga yang lebih mahal, di sana terdapat beberapa restoran fast food, rumah makan, dan kafe-kafe yang bisa jadi pilihan. Kalau ingin menjajal kulineran di Sunrise Mall juga boleh, asal siap dengan harga dan pajak restoran yang tinggi ya.
Sayang, masih macet dan banyak pengamen nakal
Di antara berbagai keunggulan yang ditawarkan, Jalan Benteng Pancasila Mojokerto masih punya kekurangan. Ada dua yang membuat jalan ini menjengkelkan yakni macet dan pengamen nakal. Nah, kalau dua hal itu dikombinasikan seperti saat malam minggu, benar-benar mengurangi kenyamanan menghabiskan waktu di jalan ini.
Menurut saya lebar Jalan Benteng Pancasila terlalu sempit untuk dijadikan dua arah. Akibatnya, macet tidak terhindarkan saat waktu-waktu puncak seperti saat malam minggu dan libur panjang. Sudah jalannya sempit, kemacetan di jalan ini diperburuk dengan parkiran yang kurang manusiawi. Sebenarnya di sepanjang jalan sudah terdapat tempat parkir yang resmi. Namun, entah kenapa sampai hari ini masih ada beberapa orang yang mengkorupsi luas jalan untuk lahan parkir motor maupun mobil.
Pengamen di Jalan Benteng Pancasila juga cukup banyak. Saya pribadi sebenarnya nggak begitu mempermasalahkannya karena beberapa dari mereka mencari nafkah dengan serius menghibur pengunjung. Hanya saja, kadang ada beberapa pengamen yang nakal. Sudah ngamennya nggak serius dan suaranya nggak nyaman di kuping, mereka kerap memaksa pengunjung untuk memberikan uang. Ketimbang menuai keributan, para pengunjung di sana termasuk saya akhirnya ngasih uang secara terpaksa.
Nah, di atas kondisi Jalan Benteng Pancasila tempat healing andalan warga Mojokerto. Kalau kalian mampir Mojokerto, sekali-kali cobalah sensasi nongkrong di jalan ini. Namun ingat, perlu kesabaran ekstra kalau mampir saat malam minggu ya.
Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Perempatan Jetis Mojokerto, Jalan Utama Penghubung Antardesa yang Mengenaskan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.