Stasiun Sidareja Cilacap, stasiun mungil yang punya manfaat besar bagi warga sekitar.
Setelah menikah dengan istri saya dua tahun lalu, segala sesuatu terkait Sidareja masuk ke kehidupan saya. Maklum, rumah istri saya berdekatan dengan perbatasan Sidareja dan Karangpucung. Setiap Lebaran kami pasti ke sana, kecamatan kecil ini sudah seperti rumah kedua.
Itu mengapa saya sudah tidak asing lagi dengan lekuk jalanan Sidareja dan fasilitas publik di sana. Salah satu fasilitas publik yang menarik perhatian saya adalah Stasiun Sidareja. Stasiun itu kecil saja, mungkin yang paling mungil dari stasiun-stasiun yang pernah saya kunjung. Melansir berbagai sumber, Stasiun Sidareja hanya mampu menampung 300-500 penumpang setiap harinya. Walau mungil, stasiun ini sangat berharga bagi warga Sidareja dan sekitarnya seperti Patimuan dan Kedungreja yang hendak keluar kota.
Gerbang ke kota-kota lain
Warga Sidareja dan sekitarnya yang ingin ke luar kota cukup menuju Jalan Raya Karangpucung-Sidareja, di mana Stasiun Sidareja berada. Mereka tidak perlu jauh-jauh ke Stasiun Cilacap yang terlak lebih dari 50 km atau kurang lebih 1 jam perjalanan ke arah selatan.
Keberadaan stasiun lawas itu jelas membantu mobilitas warga sekitar. Apalagi kereta yang berhenti di stasiun ini bisa membawa ke kota-kota besar di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta.
Tidak melulu kereta ekonomi, kelas kereta yang berhenti di Stasiun Sidareja beragam. Ingin menuju Jakarta tanpa merogoh kantong, bisa naik kelas ekonomi KA Serayu. Bagi yang mau ke Bandung atau Surabaya dengan kereta kelas ekonomi premium, ada KA Mutiara Selatan. Dan, untuk yang mau ke Bandung atau Purwokerto dengan kereta kelas eksekutif dan bisnis, bisa naik KA Baturaden Ekspres.
Stasiun Sidareja Cilacap sepi, tapi tidak ditinggalkan
Saya sempat menganggap sepele stasiun yang satu ini. Setiap saya lewat, stasiun ini tampak sepi seperti tidak ada aktivitas sama sekali. Mungkin karena dalam bayangan saya stasiun itu harus riuh seperti Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Surabaya Pasar Turi ya.
Usut punya usut, Stasiun Sidareja ternyata cukup ramai di saat-saat tertentu. Misal, saat ada kereta api transit, khususnya kereta api kelas ekonomi seperti KA Serayu. Baru tuh tampak manusa lalu-lalang di stasiun.
Salutnya terhadap stasiun yang satu ini, walau tidak begitu ramai, fasilitasnya tetap terjaga dan diperbarui. Fasilitas yang ada memang tidak memang, tapi dapat dikatakan cukup untuk ukuran stasiun mungil. Misal, tempat parkirnya mencukupi, toilet bersih, tempat duduk yang cukup.
Sedikit informasi, Stasiun Sidareja memang terletak di Kabupaten Cilacap. Namun, pengelolaannya masuk ke dalam Daerah Operasi (DAOP) V Purwokerto. Jadi mungkin kita bisa mengapresiasi pengelola yang tetap menjaga stasiun kecil ini tetap ada dan fasilitasnya tidak tertinggal dari stasiun-stasiun besar lain.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Stasiun Purworejo Sudah Betul Jadi Cagar Budaya Saja, Tidak Perlu Diaktifkan Kembali
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.