Beberapa waktu terakhir, ibu saya selalu membawa oleh-oleh Biskuit Hatari setelah dari hajatan. Seolah-olah ada peraturan tidak tertulis di desa saya di Boyolali, buah tangan tamu hajatan harus ada biskuit ini. Tidak bisa tidak.
Di daerah saya memang ada budaya oleh-oleh hajatan. Semacam goodie bag yang berisi berbagai macam makanan yang dibawa setelah hajatan. Sebelum Biskuit Hatari menjadi primadona, warga desa sempat menjadikan keripik singkong, roti semir, biskuit Roma Kelapa sebagai buah tangan.
Awalnya saya sempat tidak paham sisi menarik biskuit ini hingga mampu menggeser panganan jenis lain sebagai oleh-oleh hajatan. Namun, rasa penasaran saya terjawab saat pertama kali mencicipi biskuit Hatari Tidak berselang lama, saya sudah mencicipi seluruh varian rasanya berkat oleh-oleh ibu.
Biskuit Hatari kaya varian rasa
Varian rasa biskuit Hatari sangat beragam mulai dari biskuit tanpa selai, dengan taburan kelapa dan gula, hingga biskuit yang memiliki selai dengan berbagai macam rasa. Rasa dan teksturnya biskuitnya Indonesia banget, renyah dan varian rasanya tidak kebarat-baratan.
Favorit saya varian Hatari Malkist dan Hatari Twins. Banyak orang juga menyukai rasa Jeruk dan rasa duren. Tidak perlu diperdebatkan rasa mana yang paling enak, ini semua perkara selera saja.
Varian rasa yang beragam itu bisa diperoleh dengan harga yang sangat terjangkau. Perbungkus yang isinya 36 pcs harganya tidak sampai Rp10.000. Benar-benar panganan yang ramah di kantong. Tidak heran penyelenggara hajatan beralih ke biskuit yang satu ini.
Panganan ndeso dan itu kekuatannya
Pangsa pasar biskuit Hatari memang kalangan menengah ke bawah dan masyarakat pedesaan. Segmen ini diperkuat dengan cuplikan iklan biskuit Hatari yang menampilkan masyarakat yang ngemil panganan di pinggir sawah dan setelah melaut. Di sisi lain, kemasan biskuit ini tidak didesain modern, terkesan kuno dengan pilihan warna dan ornamen-ornamennya.
Paangsa pasar yang jelas justru menjadi kekuatan produk ini. Buktinya, biskuit ini kini merajai hajatan-hajatan di Boyolali. Panganan ini bahkan dijadikan oleh-oleh untuk mereka yang merantau ke kota. Biskuit yang diproduksi di bawah PT Asw Food ini memang mulai sulit ditemui di perkotaan.
Tidak hanya di hajatan, banyak rumah-rumah di Boyolali yang menggunakan biskuit Hatari sebagai hidangan untuk tamu. Biskuit ini memang cocok disandingkan dengan teh hangat dan minuman-minuman hangat lainnya. Saat momentum Lebaran, biskuit ini tidak pernah absen menyuguh tamu di rumah-rumah.
Perlahan tapi pasti, biskuit Hatari mulai menggeser pamor Roma Kelapa yang selama ini menjadi favorit warga desa. Pengamatan saya, hampir di berbagai kesempatan biskuit Hatari yang disajikan habis dilahap tamu. Memang seenak itu!
Penulis: Fajar Novianto Alfitroh
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Biskuit Paling Meresahkan di Indomaret
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.