Hidup di zaman yang serba canggih sekarang ini memang sangat membantu manusia menjalankan kegiatan sehari-harinya, tak terkecuali komunikasi. Beda dengan dulu, sekarang sudah ada grup WhatsApp yang membantu manusia agar bisa berkomunikasi dengan orang banyak tanpa harus bertatap muka. Akan tetapi grup WhatsApp yang mulanya dijadikan sarana untuk memudahkan komunikasi jadi digunakan untuk hal-hal nggak penting yang akhirnya terkesan berlebihan.
Banyak orang di luar sana yang membuat grup WhatsApp tapi nggak tahu tujuannya. Akhir-akhir ini grup WA memang sering digunakan beberapa orang untuk mengklasifikasikan golongan/gengnya, bukan untuk tujuan utama tadi, sebagai sarana informasi. Makanya tak jarang kalau satu orang bisa memiliki beberapa grup WA, sebut saja grup WA kantor, alumni sekolah, keluarga, dll. Kalau semuanya aktif sih nggak masalah, tapi kalau nggak aktif buat apaan? Dikoleksi?
Kali ini, saya ingin mengungkapkan unek-unek mengenai dua grup WhatsApp yang sebenernya nggak penting-penting amat dan cenderung nyebelin. Mendingan nggak usah join, sih.
Bikin grup WhatsApp keluarga buat apa?
Grup WA pertama yang menurut saya nggak penting-penting amat adalah grup keluarga. Bukan karena saya nggak sayang keluarga lho, ya, tapi kalau intensitas ketemunya antar anggota keluarga lumayan sering, ngapain bikin grup WA keluarga? Kecuali kalau grup untuk keluarga besar yang tempat tinggalnya memang mencar-mencar, baru deh masuk akal.
Lantaran intensitas bertemu antar anggota keluarga cenderung sering, grup WhatsApp keluarga ini jadi sepi dan nampak sia-sia. Ya emangnya mau bahas apa lagi? Kalaupun memang ada pembahasan, mending diomongin langsung, kan?
Baca halaman selanjutnya: Kemunculan member yang nyebelin…