Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Pernikahan Teman Adalah Kado Perpisahan Bagi Hubungan Persahabatan

Alhaditsatur Rofiqoh oleh Alhaditsatur Rofiqoh
31 Desember 2019
A A
Pernikahan Teman Adalah Kado Perpisahan Bagi Hubungan Persahabatan

Pernikahan Teman Adalah Kado Perpisahan Bagi Hubungan Persahabatan

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini saya membaca sebuah tulisan yang menyatakan bahwa hubungan persahabatan yang bertahan selama 7 tahun adalah hubungan persahabatan yang sudah tidak perlu diragukan lagi kesetiakawanannya dan akan terjalin selamanya.

Membaca itu, saya sedikit keheranan karena apa yang saya rasakan tidak lah demikian. Lagipula, ada beberapa hal yang ganjil dalam tulisan itu. Pertama, dari mana asalnya angka 7 itu? Apa ukuran kesetiakawanan harus menunggu 7 tahun dulu? Lalu bagaimana dengan teman-teman perempuan yang baru saya kenal yang semuanya baik sekali terhadap saya? Dan terakhir, bagaimana dengan pertemanan yang sudah berlangsung lebih dari 7 tahun tapi jadi renggang karena…

…salah satu dari kami menikah?

Sebagai perempuan yang punya banyak teman perempuan, saya paham betul bahwa permasalahan yang bisa merenggangkan persahabatan kami bukan hanya perkara gosip, rebutan barang, pacar, atau teman makan teman. Pernikahan bisa menjadi salah satu penyebabnya.

Hal ini saya alami ketika teman dekat saya, yang sudah lamaaaa sekali berteman dengan saya, tiba-tiba membuat status WhatsApp yang cukup menyinggung saya. Dia bilang, teman-teman yang dahulu sangat dekat dengannya kini serasa seperti orang asing setelah dia menikah. Bahkan sudah seperti orang yang tidak mengenali dia karena tidak pernah lagi menghubunginya.

Saya yang merasa tersindir (karena saya selalu merasa teman dekatnya tentu saja) langsung mengomentari status itu. Saya bilang kalau saya bukan orang yang suka memutuskan hubungan persahabatan seperti itu.

Saya sebenarnya agak bete kok bisa-bisanya dia menyindir saya dalam status, meskipun sebenarnya sih saya nggak tahu postingan itu emang ditujukan untuk saya atau bukan—maksud saya, apakah dia juga masih menganggap saya sebagai salah satu teman dekatnya?

Ternyata memang benar, saya salah satu orang yang dimaksud dalam postingannya. Dia pun cerita kepada saya kalau dia kecewa karena kami dulu sangat akrab tapi sekarang jadi biasa saja.

Baca Juga:

Sisi Gelap Pernikahan di Desa, Sudah Gadaikan Sawah Demi Biaya Hajatan, Masih Aja Jadi Omongan Tetangga

Marriage is Scary Nyata, Anak Muda Sekarang Memang Takut pada Pernikahan

Menghadapi kondisi seperti ini, saya jadi bingung. Pertama, saya tidak pernah bermaksud menjadi teman yang melupakan temannya karena saya sendiri tidak suka dilupakan oleh teman saya. Dan kedua, saya merasa kami tidak satu frekuensi lagi karena dia sudah menikah, sementara saya masih kuliah.

Saya pikir, apakah saya akan nyambung kalau dia cerita tentang masalah pernikahan dan mengurus anak? Atau apakah dia juga akan mengerti kalau saya cerita tentang saya yang sedang bucin di kampus, sibuk demo, capek ngerjain tugas dan males masuk kelas?

Lagian, masa sih saya tega-teganya sambat tentang kehidupan perkuliahan saya, ketika saya sendiri tidak tahu apakah dia sedang ada masalah di pernikahannya. Masa saya malah nambah-nambah masalah di hidupnya dia?

Faktanya, begitulah yang terjadi. Hubungan kami memang menjadi renggang, tidak seperti ketika dia masih lajang. Dan ini diperparah dengan intensitas pertemuan kami yang semakin terbatas—karena tentu saja dia tidak bisa seenaknya pergi-pergi bersama kami seperti ketika dia masih belum menikah.

Ya bisa saja sih kami intens berhubungan di sosial media. Tapi, saya sendiri tidak terlalu suka hidup terlalu lama di sosial media. Saya punya banyak hal yang ingin saya lakukan di dunia nyata.

Dan hubungan renggang ini menjadi semakin renggang dan renggang lagi ketika dia melihat saya baik-baik saja dengan teman-teman perempuan saya yang lain yang sama-sama belum menikah. Dia merasa dilupakan karena tidak lagi menjadi orang yang saya hubungi ketika saya ingin curhat atau sambat. Di titik inilah dia merasa tidak lagi dianggap sebagai teman. Sederhananya sih, dia merasa cemburu dan tersisihkan.

Saya pikir, hal-hal seperti ini mungkin memang tidak bisa dihindari. Apalagi, ketika semua teman sudah menikah, kita sudah menikah, mau tidak mau, kita akan terpisah karena harus menjalani hidup dan masalah masing-masing.

Sedih sekali rasanya memikirkan bahwa ketika sudah menikah, kita tidak bisa lagi akrab dengan teman-teman di masa sekolah atau masa kuliah. Gara-gara ini, saya jadi agak gimanaaa gitu ketika melihat teman yang sudah atau akan menikah. Bukan, bukan karena saya tak kunjung menemukan pasangan dan menyusul mereka, tapi karena saya jadi sadar bahwa akan ada celah antara saya dengan mereka yang sudah menikah.

BACA JUGA Pendengar Curhat yang Baik Adalah Mereka yang Tiap Curhat Nggak Kalian Dengerin atau tulisan Alhaditsatur Rofiqoh lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Maret 2022 oleh

Tags: Pernikahanpernikahan temanPersahabatan
Alhaditsatur Rofiqoh

Alhaditsatur Rofiqoh

Lahir di Bangkalan, nulis kalo ga males, bucin akut. Sapa aja di Ig @Vee_qh.

ArtikelTerkait

Pantas Saja Warga Kediri Banyak yang Jomblo, Pantangan Pernikahannya Banyak dan Bikin Ribet!

Pantas Saja Warga Kediri Banyak yang Jomblo, Pantangan Pernikahannya Banyak dan Bikin Ribet!

22 Februari 2024
jatuh cinta

Jatuh Cinta dan Patah Hatilah dengan Bahagia!

22 Agustus 2019
Belum Siap Menikah karena Susah Bangun Pagi

Belum Siap Menikah karena Susah Bangun Pagi

28 Oktober 2022
menikah secara rasional, orang sunda menikah dengan orang jawa

Kamu Mau Menikah Secara Rasional atau Irasional?

11 Juni 2020
hajatan

Kita Selalu Menjadi Juri di Hajatan Orang Lain

16 Mei 2019
persahabatan

Hal-hal Sepele yang Membedakan Antara Hubungan Pertemanan dan Persahabatan

3 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.