ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Buanglah Khayalan Romantis Pernikahan kalau Masih Serumah dengan Mertua

Fitra Aidil Akbar Siadari oleh Fitra Aidil Akbar Siadari
19 September 2020
A A
Buanglah Khayalan Romantis Pernikahan kalau Masih Serumah dengan Mertua terminal mojok.co

Buanglah Khayalan Romantis Pernikahan kalau Masih Serumah dengan Mertua terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Akan tiba saatnya di suatu pagi, kau memelukku dari belakang, tepat setelah secangkir teh ini siap kuseduhkan untukmu seorang. Wahai imamku….” Serangkai kalimat tersebut menjadi caption foto secangkir teh yang muncul di lini masa Instagram saya. Tentu saja secangkir teh itu disandingkan dengan sebuah buku, agar terlihat intelek. Romantisme menjelang pernikahan.

Kemudian pada kesempatan yang lain, ada juga teman saya yang pamer foto pertunangannya. Judulnya tak kalah membuai, “Tak berapa lama lagi, setiap pagiku adalah tentang baktiku padamu. Membuatkanmu sarapan, dan menyiapkan perlengkapan kerjamu.”

Tak lupa dia menandai si calon suaminya. Hanya cowoknya, tak ada yang lain. Demikian status teman yang melintas di lini masa Facebook saya. Segala bau-bau romantis ini membuat bibir saya menyimpulkan sebuah senyuman sinis.

Kalau mau dicari-cari lagi, masih banyak narasi-narasi yang sewarna. Dari genre-genre syar’i yang menampilkan avatar ukhti-ukhti lengkap dengan bumbu sepotong hadis hingga aliran sekuler bertema tulang rusuk-tulang punggung, sampai foto-foto pranikah berpelukan di padang gersang dihiasi bait-bait Sapardi Djoko Damono. Semuanya ada.

Lalu terbangunlah persepsi bahwa pernikahan itu indah betul, romantis pula. Hari-hari tentang puisi, detik demi detik tak pernah berlalu tanpa cumbu rayu. Setidaknya begitulah gambaran dalam bayangan mereka. Wkwkwk… macam betul saja.

***

Pernikahan, seperti sebuah lembaga yang kita harapkan seyogianya penuh cerita-cerita romantis, tiap waktu dibingkai ungkapan-ungkapan manis yang tentu saja dapat kita ciptakan berdua bersama pasangan. Tak pernah tebersit bayangan amarah apalagi pertengkaran. Ini gambaran yang sangat umum di awal pernikahan. Ditambah lagi wejangan-wejangan dari orang yang sudah berpengalaman soal betapa sedapnya menikah yang akan menghujani telinga beberapa minggu sebelum hari suci itu tiba.

Tapi, akhirnya datanglah kenyataan yang di luar dugaan itu, wahai kaum-kaum pemuja caption Instagram. Camkan ini! Keromantisan yang kau dambakan itu tak pernah ada. Total tak ada.

Macam mana mau merangkai romantisme dengan kekasihmu, kalau kalian tinggal di rumah mertua? Ditambah lagi bonus si bungsu, adik ipar yang masih lajang yang juga tinggal di situ? Tekor kan, Bos?

Andai saja referensi romantisme pernikahanmu adalah lagu “Aisyah Istri Rasulullah” yang di liriknya diceritakan bahwa Nabi main lari-lari dengan Aisyah, selesailah sudah. Di rumah bagian mana nanti kalian akan main lari-lari? Ada nyalimu mencubit hidung istri di depan mertua ketika mau ikut-ikutan adegan di lagu favorit pesta kawinan itu? Halah, sudahlah, kita semua sudah tahu, prestasi tertinggi nyalimu pada mertua cuma sebatas ijab kabul mandi keringat itu kan? BTW, itu nikah apa main futsal?

Memang, katakanlah teh yang diseduh seperti adegan status Facebook di atas tadi secara nyata terjadi. Tapi bukan cuma segelas, melainkan satu teko. Terhidang bersama beberapa gelas dan beraneka kue jajanan yang ditaruh di meja ruang tengah. Untuk itulah jangan kepedean dulu. Itu artinya disajikan bukan khusus untuk dirimu seorang, Bos. Silakan dinikmati bersama mertua dan keluarga lainnya. Dan tak ada peluk-peluk mesra dari belakang. 

Jangan berharap ada istilah kecupan-kecupan memulai hari saat mentari bersinar seperti di cerpen-cerpen. Oh iya, coba tanya siapa yang bikin teh tadi? Bisa jadi ibu mertua. Bukan si istri yang baktinya jadi bualan status Facebook tadi.

Praktisnya, ruang otoritas kalian berdua sebagai pengantin baru dalam ikatan pernikahan tak lain hanya di kamar tidur. Begitu kecilnya. Di sanalah tempat kalian berekspresi dengan segala keanehan. Ingat, di kamar itu percakapan kalian hanya seukuran bisik-bisik. Jangan nekat bersuara keras kalau tak kuat menghadapi tatapan mata mertua dan adik ipar pas keluar kamar.

Ini semua belum ditambah dengan skenario saat subuh. Perasaan tergesa-gesa dengan langkah kaki berjingkat-jingkat untuk segera mandi junub agar tak kedengaran oleh mertua atau adik ipar akan menciptakan kecanggungan demi kecanggungan tersendiri.

Lihatlah, tingkah kalian itu sudah tak ada bedanya lagi dengan pasangan mesum. Di dalam kamar mandi pun, guyuran air mandi akan dimirip-miripkan dengan guyuran orang yang sedang berwudu. Demikian pelannya. Hingga nanti, bisa jadi bagian soal mandi junub ini menjadi pengalaman yang tak menarik lagi bagi kalian sebagai pengantin baru. Rasakanlah.

Bagaimana sekarang? Masih ada khayalan-khayalan indahnya pernikahan yang maharomantis? Kehidupanmu kini tak jauh berbeda dengan seorang anak kos bukan?

Selain kecanggungan, kalian juga harus siap menanggung hal-hal yang akan terampas jika setelah menikah hidup bareng mertua. Janganlah mencoba kebiasaan bangun siang, bersantai, dan bermalas-malasan. Suka tak suka, jam tidurmu memang harus ditertibkan. Apalagi keluyuran nongkrong-nongkrong malam. Soal yang ini agak lebih berat. Pasalnya, selain akan jadi gunjingan tetangga dan pandangan buruk mertua, menggedor-gedor pintu di jam orang-orang sedang tidur itu sungguh nggak banget.

***

Banyak petuah-petuah bijak pernikahan yang disampaikan orang-orang tua. Tapi itu normatif sekali. Sudah semacam template yang diteruskan turun-temurun. Nasihatnya ya begitu-begitu saja.

Dahulu sebelum menikah, saya juga punya angan-angan yang serupa, meski tak saya obral di media sosial. Kini saya sudah menyeberang ke sisi yang berbeda. Berdasarkan pengalaman yang pernah saya rasakan, kalian tidak perlu lah mengumbar narasi “pernikahan itu indah”, “pernikahan itu bahagia”. Buat apa semua ini kalau sekadar buang angin saja kalian tidak merdeka? Sayang-sayangan, kejar-kejaran, marah-marahan, atau apa pun ekspresi kita untuk saling mengenali pasangan di awal pernikahan, faktanya itu semua membutuhkan ruang bebas.

Tapi, sebenarnya apa peduli saya pada kalian agar memiliki rumah sebelum menikah? Saya cuma bisa kasih saran, hentikanlah pamer foto-foto pranikah dengan caption romantis itu. Selain bikin geli, itu kata-kata manis yang semu.

BACA JUGA Dari Sekian Banyak Atlet Bucin, kok yang Dipermasalahin Cuma Atlet Sepak Bola ya? dan tulisan Terminal Mojok lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2021 oleh

Tags: hubunganPernikahan
Fitra Aidil Akbar Siadari

Fitra Aidil Akbar Siadari

Penyuka lembah, bermukim di Kepulauan Riau.

ArtikelTerkait

mantan kekasih

7 Gugatan ke MK: Sebuah Surat Terbuka untuk Mantan Kekasih

2 Juni 2019
Mengenal Dilema Landak, Ketika Kedekatan yang Bikin Nyaman Bisa Berubah Saling Menyakiti

Mengenal Dilema Landak, Ketika Kedekatan yang Bikin Nyaman Bisa Berubah Saling Menyakiti

9 Januari 2020
Persiapan Menikah di Desa Bikin Saya Belajar Menjadi Manusia Lagi

Pengalaman Mempersiapkan Pernikahan di Desa Bikin Saya Belajar Menjadi Manusia Lagi

10 Desember 2019
Kencan Buta via MIRC dengan Ending Membagongkan. Kencan Amburadul #1 terminal mojok.co

Kencan Buta via MIRC dengan Ending Membagongkan. Kencan Amburadul #1

14 Februari 2021
Tunangan Itu Penting Nggak, Sih? 

Tunangan Itu Penting Nggak, sih? 

27 September 2022
mak comblang

Berkurangnya Fungsi dan Peran Mak Comblang Pada Masa Kini

13 Juni 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Balasan untuk Tulisan tentang Film The Social Dilemma yang Katanya Nihil Solusi terminal mojok.co

Film 'The Social Dilemma' Nihil Solusi dan Melahirkan Ketakutan Belaka

uang habis decoy effect

Decoy Effect, Penghancur Prioritas Belanja yang Menyebalkan

batak toba manulangi natua-tua mojok

Manulangi Natua-tua, Tradisi Balas Budi Orang Tua Suku Batak Toba

Terpopuler Sepekan

Sisi Terang Gunungkidul yang Tidak Terlihat karena Stigma Berlebihan dan Menutupi Kenyataan yang Ada

Sisi Terang Gunungkidul yang Tidak Terlihat karena Stigma Berlebihan dan Menutupi Kenyataan yang Ada

20 Mei 2025
Palang Kereta Stasiun Ceper, Tempat Paling Menguji Kesabaran di Klaten. Malaikat pun Bakal Marah Lewat Sini

Palang Kereta Stasiun Ceper, Tempat Paling Menguji Kesabaran di Klaten. Malaikat pun Bakal Marah Lewat Sini

22 Mei 2025
Sudah Saatnya Warga Jogja Menggunakan Fitur Klakson Saat Berkendara, Sebab Jalanan Jogja Sudah Mulai Berbahaya jogja istimewa purwokerto

Pergeseran Gaya Berkendara di Jalanan Kota Jogja, Semakin Kencang dan Tidak Sabaran. Plat AB, B, D, F, H Sama Saja!

21 Mei 2025
Sisi Gelap Kerja di SCBD: Gaji Sebulan Habis buat Hedon Gara-gara Stres Kerjaan

Sisi Gelap Kerja di SCBD: Gaji Sebulan Habis buat Hedon Gara-gara Stres Kerjaan

25 Mei 2025
Kabupaten Grobogan, Daerah yang Sama Sekali Nggak Terkenal, padahal Lumbung Pangan Nasional

Kabupaten Grobogan, Daerah yang Sama Sekali Nggak Terkenal, padahal Lumbung Pangan Nasional

19 Mei 2025
Saya Bersyukur Menjadi Pengguna Motor Honda CB150R Old setelah Melihat Generasi Penerusnya Makin Ampas

Saya Bersyukur Menjadi Pengguna Motor Honda CB150R Old setelah Melihat Generasi Penerusnya Makin Ampas

20 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kebahagiaan Sesaat Orangtua kala Anak Lolos UTBK, Dikira Serius Kuliah Malah Jadi “Aib Keluarga” karena Pergaulan
  • Mangga Besar Jakarta Barat Saksi Sarjana Jadi Ojek LC dan PSK, Ngaku Kerja Kantoran agar Orangtua Bangga
  • Setelah Lulus Kuliah Buka Grup WA Jurusan Terasa Menyebalkan, Isinya Info Loker Nggak Jelas dan Orang Pamer Pencapaian
  • Kampus di Bawah Kementerian Pertahanan Tak Membuat Saya Menyesal Melepas Beasiswa S2 dari UGM buat Jadi Dosen
  • Tinggal di Kos Dekat UPN Jogja: Murah tapi Mewah, Fasilitas bikin Iri Penghuni Kos Rp700 Ribu
  • Siswa “Terpintar” SMA Sombong Bakal Lolos Mudah ke PTN, Berakhir Kuliah di Kampus Tak Terkenal setelah Dua Tahun Gagal UTBK

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.