Gang Trisanja 16 Tegal adalah salah satu gang termewah yang ada di Tegal, kabupaten dengan UMK yang menyedihkan.
Dari sekian banyak ruas jalan di Kabupaten Tegal, Jalan Ir. Juanda yang terletak di Kelurahan Pakembaran adalah jalan yang paling sering saya lewati. Maklum, jalan tersebut adalah akses tercepat menuju tempat kerja, maupun sekolahnya anak-anak.
Saking seringnya lewat jalan tersebut, motor saya kadang sok tau. Begitu keluar gerbang perumahan, dia auto belok kanan, ke arah jalan Ir. Juanda. Padahal, saat itu tujuan saya bukan ke arah Jalan Ir. Juanda. Sialnya, seringkali baru ngeh kalau saya salah jalan justru setelah jauh. “Lha, daning enyong lewat mene?”
Dibandingkan dengan ruas jalan yang lain, berkendara di sepanjang jalan Ir. Juanda itu lebih menyenangkan. Jalannya halus. Sependek ingatan saja, jalan ini tidak pernah rusak ataupun berlubang. Ditambah, ada banyak pohon besar di kiri kanan jalan yang membuatmu serasa lagi syuting Dilan dan Milea. Bunga-bunga cantik yang ada di tengah pembatas jalan juga semakin membuat indah suasana. Kalau pengen yang indah-indah lagi, tinggal belok saja ke gang Trisanja 16.
Memangnya, ada apa dengan gang Trisanja 16?
Kondisi Gang Trisanja 16 Tegal
Sebelum saya bercerita tentang ada apa di gang Trisanja 16, biar saya jelaskan dulu bagaimana kondisi gang tersebut.
Gang Trisanja 16 adalah salah satu gang yang ada di jalan Ir. Juanda. Letaknya sekitar 1 kilometer di selatan GOR Tri Sanja Pakembaran, persis di samping warung makan legendaris Sega Warsa. Meskipun disebut dengan gang, tapi, jangan bayangkan gang Trisanja 16 ini sebagai gang yang sempit.
Untuk ukuran gang, gang Trisanja 16 memang terbilang lega, yaitu sekitar 2 meter. Kontur jalan di gang Trisanja 16 juga halus dengan penerangan jalan yang cukup. Lantas, apa istimewanya gang Trisanja 16?
Yang unik dari Gang Trisanja
Begini. Saat baru membelok ke gang Trisanja 16, kamu mungkin tidak akan menemukan apa pun yang istimewa. Sama seperti saat saya kali pertama masuk ke gang ini. Biasa saja. Kiri kananmu hanyalah dinding milik rumah pertama yang ada mulut gang. Kalaupun ada yang istimewa, itu hanyalah aroma sedap yang menguar dari lubang udara Warung Warsa. Ya Rabb, menuliskannya saja sudah membuat air liur saya seperti akan menetes.
Namun, jangan salah. Begitu dinding si rumah pertama menghilang dari pandangan, kamu akan tercengang. Pemandangan selanjutnya yang akan kamu lihat adalah deretan rumah besar nan mewah dari ujung ke ujung. Kamu, seperti dibawa masuk ke dunia lain. Vibes-nya beda. Bukan seperti sedang berada di dalam gang suatu kabupaten, tapi seperti sedang berada di pemukiman orang kaya di kota besar.
Seketika, otakmu akan diliputi berbagai macam pertanyaan. Apakah di rumah itu botol sampo bakal diisi air kalau samponya nyaris habis? Apakah penghuni rumah tersebut pernah merasakan ndadar telor 1 dicampur tepung agak banyakan biar telornya bisa dimakan sekeluarga?
Terlihat mencolok
Jujur saja, bagi saya, keberadaan deretan rumah mewah di gang Trisanja 16 Tegal memang sangat mencolok. Pertama, jelas karena lokasinya. Umumnya, rumah gedongan dibangun di pinggir jalan utama. Saya pun kalau punya duit yang nggak ada serinya, pasti lebih memilih membangun rumah di tepi jalan utama. Minimal, jangan masuk gang, lah.
Punya rumah masuk gang itu repot. Keluar masuk mobil jadi nggak leluasa dan bikin salah tingkah kalau papasan dengan mobil yang lain. Apalagi kalau mau gelar hajatan. Wah, bakalan bingung soal pasang tendanya. Ups. Kalau punya rumah gedongan mah urusan hajatan nggak pake tenda, apalagi pinjem latar rumah tetangga deh kayaknya. Minimal sewa gedung atau hotel lah, ya~
Antitesis UMK Kabupaten
Alasan kedua kenapa deretan rumah mewah yang ada di gang Trisanja 16 ini mencolok adalah karena nggak siku dengan UMK Kabupaten Tegal. FYI, Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Tegal tahun 2023 resmi ditetapkan sebesar Rp2.106.237,58. Dengan UMK segitu, rasa-rasanya tidak mungkin bisa membangun rumah gedong seperti yang ada di gang Trisanja 16, bahkan melalui KPR sekalipun. Yakali diangsur sampai 3 turunan~
Dibanding dengan UMK kabupaten lain yang ada di Jawa Tengah, UMK Kabupaten Tegal memang tergolong rendah. Di Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali, dan yang terdekat sekalipun yaitu Kabupaten Pekalongan, UMKnya berada di angka 2,2 juta. Bahkan UMK Kabupaten Demak sudah mencapai 2,7 juta. Jadi, jangan heran jika kemudian banyak warga kabupaten Tegal yang kerjanya merantau.
Meskipun demikian, sobat UMK Kabupaten Tegal tidak sepatutnya bersedih hati. Nggak apa UMK cuma 2 juta. Nggak apa kalau nggak bisa beli rumah seperti rumah yang ada di gang Trisanja 16. Nanti kita beli rumah yang lain saja. Bila perlu, kita beli hotel sekalian. Hotel monopoli maksudnya.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Culture Shock Berkendara di Tegal: Nyala Lampu APILL yang Agak Laen dan Bau Teh di Mana-mana