Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Halo IndoAlfa, Sebagai Ibu Rumah Tangga Saya Usul Pajang Kinder Joy di Tempat Kapur Barus Aja

Rakasiwi Ratih oleh Rakasiwi Ratih
31 Desember 2019
A A
Halo IndoAlfa, Sebagai Ibu Rumah Tangga Saya Usul Pajang Kinder Joy di Tempat Kapur Barus Aja

Halo IndoAlfa, Sebagai Ibu Rumah Tangga Saya Usul Pajang Kinder Joy di Tempat Kapur Barus Aja

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai seorang Muslim, saya tentu familiar dan mengimani istilah “Jihad”, berjuang di jalan Allah. Hanya saja, kalau kebanyakan muslim lainnya memaknai jihad dengan berperang di negara muslim yang tengah berkonflik, atau membawa bom di badannya untuk membunuh kaum kafir, saya percaya bahwa jihad bisa ditunaikan dengan hal-hal kecil yang kita alami sehari-hari.

Mengantri di kasir Indomaret yang majang Kinder Joy contohnya. Sudah tidak bisa terhitung berapa kali saya memekikkan takbir “Allaaaaahuakbaaar!!” ketika anak saya sudah mulai merengek, menangis, lalu guling-guling di depan kasir, seraya sekencang mungkin ngempit Kinder Joy yang sedang berusaha saya kembalikan ke tempat asalnya.

Isu teknik marketing dengan memanfaatkan rengekan anak ini sudah seharusnya masuk kedalam agenda kampanye feminism dan “Women supports women”. Bagaimana tidak, ngopeni anak anteng saja sudah cukup repot. Apalagi ngopeni anak yang nangis kejer guling-guling di lantai Indomaret, belum mau keluar kalau sajennya belum keturutan. Hal yang tadinya kecil begini akhirnya bisa membuat mood kita yang sudah susah payah dijaga sejak bangun jam 3 pagi langsung ambyar. Rasanya jadi ingin misuh-misuh seharian. Waktu yang seharusnya bisa kita pakai untuk mengerjakan hal lain pun harus terbuang untuk ngeneng-nengke anak.

Belum lagi harus menghadapi pandangan-pandangan nyinyir Mbak kasir dan konsumen lain yang walaupun diam tapi matanya seakan berkata “Mbok wis tinggal dibelikan saja biar diam. Wong cuma 12 ribu ini…”. Ha mung 12 ribu tapi setiap hari harus masuk Indoalfa, je… Kalau dikalikan sebulan yo lumayan Mbak, bisa buat nyepuh kalung emas sing ono nang gulumu, sing saiki wis malih dadi biru. Luntur koyo tresnamu. *nyanyi*

Lagipula ya Mbak, tidak semua kepinginan anak itu harus dituruti. Ndak kulino. Mending kalau sampai gede nanti yang diminta sehari-hari cuma Kinder Joy. Lha besok-besok kalau tiap iPhone ngeluarin model baru dia minta dibelikan, baligh dikit outfit-nya harus hypebeast, ulang tahun ke-17 minta Lamborghini, bisa jadi dia baru lulus SMA ginjal saya dan bapaknya sudah habis dijual-jual, Mbak.

Di tengah gempuran masif kapitalisme seperti sekarang ini, membekali anak keimanan untuk bisa menahan diri dari keinginan-keinginan yang bersifat materiil adalah wajib. Jika tidak, mereka akan terjebak dalam gaya hidup konsumerisme. Efek buruk konsumerisme ini bukan hanya berimbas pada kondisi keuangan mereka, seperti tidak bisa menabung atau terlilit hutang konsumtif, tapi juga berimbas pada sustainability. Kita terbiasa membeli barang hanya sekedar memenuhi nafsu, lalu teronggok begitu saja tidak terpakai, untuk kemudian membeli sesuatu untuk memenuhi hawa nafsu yang baru lagi.

Bumi ini yo Mbak, isinya sudah habis dikeruk untuk memproduksi permintaan hawa nafsu kita, lalu kini permukaannya penuh dengan onggokan masa lalu-mu dengan si dia. Yang tak bisa diuraikan kembali ke dalam hati. Eh, ke dalam tanah.

Kalau mau dijabarkan lebih jauh, kebiasaan membeli dan menimbun barang ini juga bisa berpengaruh pada stress-level mereka. Tapi bukankah disini sebetulnya kita hanya ingin membahas Kinder Joy?

Baca Juga:

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

Menebak Alasan Kenapa Tidak Ada Kursi Besi ala Indomaret di Warung Madura

Kinder Joy adalah salah satu gambaran sempurna pemaparan kapitalisme sedari dini. Harganya 12 ribu, isinya cuma cokelat segede upil genderuwo dan mainan yang kita nggak tau bakal dapat apa. Pun palingan hanya bertahan dimainkan sejam dua jam karena anaknya frustasi nggak bisa masangnya. Coba kalau 12 ribu itu saya yang belanjakan. Bisa dapat 1 papan tempe, 10 buah tahu kulit, dan seikat bayam yang bisa disayur bening untuk warga se-kelurahan. Kalau ngrebus kuahnya se-sumur.

Jadi ya Mbak Kasir Indoalfa, sebelum kena pisuhan ibu-ibu yang biasanya mujarab, lebih baik kita berkolaborasi dengan cara memajang kembali Kinder Joy di tempat yang sewajarnya. Atau kalau bisa jauh dari jangkauan anak-anak. Di sebelah rak obat nyamuk dan kapur barus, misalnya.

BACA JUGA Awas, Bahaya Kinder Joy! atau tulisan Rakasiwi Ratih lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Maret 2022 oleh

Tags: alfamaretibu rumah tanggaindomaretKapitalismekonder joy
Rakasiwi Ratih

Rakasiwi Ratih

Penulis adalah seorang ibu rumah tangga kaum rebahan tukang sambat

ArtikelTerkait

Kursi Besi Indomaret Tak Lagi Istimewa, Kulkas Indomaret Justru Sebaik-baiknya Tempat untuk Merenung

Kursi Besi Indomaret Tak Lagi Istimewa, Kulkas Indomaret Justru Sebaik-baiknya Tempat untuk Merenung

21 September 2025
Sisi Lain Kursi Indomaret yang Nggak Disadari Orang: Lebih Nyaman dari Kursi Pijat, Bisa untuk Menghilangkan Stres Juga

Sisi Lain Kursi Indomaret yang Nggak Disadari Orang: Lebih Nyaman dari Kursi Pijat, Bisa untuk Menghilangkan Stres Juga

16 Juni 2024
Kanzler Singles: Sosis Premium Paling Laris di Indomaret

Kanzler Singles: Sosis Premium Paling Laris di Indomaret

16 Desember 2022
Menguji Sempak Mahal vs Sempak Indomaret: Yang Mahal Belum Tentu Nyaman, yang Nyaman Belum Tentu Mahal

Menguji Sempak Mahal Mall vs Sempak Indomaret: Yang Mahal Belum Tentu Nyaman, yang Nyaman Belum Tentu Mahal

16 Maret 2025
Urutan Teh Kemasan Indomaret dengan Kandungan Gula Terendah hingga Tertinggi. Harus Bijak Dikonsumsi!

Urutan Teh Kemasan Indomaret dengan Kandungan Gula Terendah hingga Tertinggi. Harus Bijak Dikonsumsi!

9 Februari 2024
Indomaret Memang Tempat Nongkrong Terbaik bagi Semua Kalangan

Indomaret Memang Tempat Nongkrong Terbaik bagi Semua Kalangan

17 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.