Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Beige Flag: Tren Baru di TikTok yang Sebenernya Nggak Perlu Ada karena Terlalu Subjektif dan Mengundang Komentar Tak Diinginkan

Alvie Putri Gustiningrum oleh Alvie Putri Gustiningrum
13 Agustus 2023
A A
Beige Flag: Tren Baru di TikTok yang Sebenernya Nggak Perlu Ada karena Terlalu Subjektif dan Mengundang Komentar Tak Diinginkan

Beige Flag: Tren Baru di TikTok yang Sebenernya Nggak Perlu Ada karena Terlalu Subjektif dan Mengundang Komentar Tak Diinginkan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah kemarin kita familier sama istilah red flag dan green flag, sekarang di TikTok lagi rame pembahasan soal beige flag. Apaan lagi, nih?

Kita semua barangkali sudah paham betul bahwa orang yang masih suka ngomongin mantannya masuk dalam kategori red flag. Kita juga sudah nggak perlu bertanya sama teman-teman lagi untuk yakin bahwa orang yang sayang keluarganya masuk dalam kategori green flag.

Tapi, gimana kalau gebetan atau pasangan kamu makan sushi pakai tangan, kayak makan nasi padang? Gimana kalau mereka orangnya nggak ekspresif, yang kalau ditanya kesehariannya pasti cuma jawab, “Biasa aja,” dan nggak ada elaborasi lebih? 

Perilaku yang sebenarnya nggak mengganggu hubungan, tapi agak mengganjal di hati kalian itu sekarang lagi ngetren, lho. Namanya beige flag.

Dari namanya mungkin sudah terbaca, bahwa arti dari istilah tersebut mengacu pada sifat-sifat seseorang yang dibilang bagus nggak bisa, tapi dibilang jelek, ya nggak juga. Sekilas, tren ini bisa dibilang memang untuk lucu-lucuan aja, karena sebagai pengguna media sosial yang kebetulan terpapar tren ini di FYP TikTok, saya juga ikut terhibur dibuatnya.

Cuma setelah dipikir-pikir lagi dengan agak serius (pengangguran memang banyak mikir), sebenarnya kenapa sih kita merasa perlu mengotak-ngotakkan sifat yang sebenarnya biasa aja? Mengapa sifat dan perilaku yang nggak membawa keuntungan atau kerugian itu diberi nama? Apa batasannya antara red flag, beige flag, dan green flag?

Sebagai orang yang juga cukup observatif terhadap sifat orang lain dalam kehidupan sehari-hari, saya menganggap beige flag ini tren lucu yang sebenarnya nggak perlu. Manusia itu makhluk yang kompleks, apa yang menjadi beige flag bagi seseorang mungkin bisa jadi red flag buat orang lain. Di sisi lain, mungkin makan sushi pakai tangan bisa aja dianggap green flag buat seseorang, karena ada nilai-nilai kesederhanaan di situ. Jadi, menurut saya, tren ini sebenarnya lucu dan miris dalam waktu bersamaan. Kenapa?

Mengotak-ngotakkan sesuatu yang nggak perlu

Manusia itu bukan makhluk yang mudah ditebak dan ditelaah. Latar belakang, pengalaman hidup, hingga kebiasaan sehari-hari menjadi beberapa hal yang mendikte bagaimana kita sebagai manusia membentuk sifat dan perilaku kita terhadap sesuatu atau orang lain.

Baca Juga:

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Jadi Affiliator TikTok Nyesek, Kelihatan Santai dan Cuan padahal Komisinya Gaib

Ada beberapa orang yang—secara sengaja atau nggak disengaja—mengembangkan sifat yang cenderung merugikan orang di sekitarnya. Sebaliknya, banyak juga orang yang memiliki sifat-sifat teladan, yang umumnya jadi idaman ketika seseorang mencari pasangan.

Masalahnya, berdasarkan observasi saya terhadap tren beige flag ini, sifat atau perilaku yang masuk dalam kategori tersebut sebenarnya adalah sifat yang sebenarnya nggak perlu label. Artinya, perilaku-perilaku yang ditunjukkan sebenarnya normal banget.

Memang iya, beige flag itu merupakan kategori tengah-tengah antara red dan green flag. Tapi, apa iya sifat pasanganmu yang kalau diomelin jarang merespons kemarahanmu itu perlu diberi kategori? Mungkin dia memang manusia penyabar kesayangan Tuhan. Pasanganmu terlalu sering ambil selfie? Mengagumi ciptaan Tuhan, kan, bukan sesuatu yang tabu atau dilarang.

Banyak dari sifat dan perilaku beige flag yang dipopulerkan di media sosial ini, menurut saya, merupakan sifat yang… membuat manusia menjadi manusia pada umumnya. Beberapa mungkin membosankan, mencengangkan, atau bahkan unik. Tetapi, hal-hal tersebut adalah sebagian kecil dari keseluruhan pribadi yang membuat kita tertarik pada mereka, yang mungkin kurang tepat untuk dikotak-kotakkan ke dalam kategori yang terkesan kosong dan kurang berwarna.

Tren beige flag terlalu subjektif dan mengundang komentar tak diinginkan

Seperti yang sudah saya sebutkan, sifat dan perilaku seseorang yang saya temukan masuk dalam kategori beige flag menurut pengguna media sosial adalah hal-hal unik pada seseorang yang mungkin membosankan atau mencengangkan, tergantung siapa yang menyaksikan. Sifat, perilaku, atau kebiasaan yang menurut seseorang membosankan mungkin akan sangat menghibur jika disaksikan oleh orang lain. Sebaliknya, hal-hal yang menurut seseorang lucu mengenai pasangannya, bisa jadi terlihat seperti red flag bagi orang lain.

Nggak ada batasan jelas mengenai bagaimana sifat atau perilaku seseorang dapat secara absolut masuk ke dalam kategori beige flag. Dengan pengkategorian seperti ini, secara nggak langsung kita juga menimbang-nimbang hal kecil mengenai pasangan kita yang sebenarnya biasa aja menjadi hal yang agak dibesarkan. Apalagi ketika kita membagikan hal tersebut ke dunia maya. Dunia di mana orang lain yang nggak mengerti apa-apa soal hubungan kita bisa secara bebas dan tanpa filter melempar komentar mengenai sifat dan perilaku pasangan kita. 

Syukur kalau kita berprinsip teguh dan percaya betul bahwa pasangan kita adalah yang terbaik buat kita. Masalahnya, nggak jarang orang yang juga termakan komentar-komentar orang lain di dunia maya.

Jangan sampai kita malah putus hubungan karena ada 20 orang komentar di video TikTok kita bahwa sifat pasangan kita yang nggak kepo itu adalah indikasi orang yang nggak punya empati buat orang lain. Sebaik-baiknya orang yang mengenal pasangan kita, ya, adalah kita sendiri (dan keluarga, sanak saudara, serta teman-temannya). 

Terlepas dari semuanya, tren beige flag di TikTok ini memang lucu

Poin-poin di atas hanyalah sedikit kritik dari observasi saya terhadap tren yang sedang digandrungi anak muda. Saya sendiri pun sebagai anak muda, mengakui bahwa tren ini memang lucu.

Melihat sifat atau perilaku unik seseorang yang jarang saya temukan di sekitar saya adalah hal yang cukup menghibur. Tren yang ramai di TikTok ini juga semakin menyadarkan saya mengenai betapa kompleksnya manusia. Dan bagaimana kompleksitas tersebut diterima oleh orang lain, lebih tepatnya oleh pasangan mereka.

Tren ini juga mengingatkan saya bahwa tidak semua tren dalam media sosial perlu esensi. Akan tetapi, balik lagi, apresiasi terhadap sifat atau perilaku yang merupakan bagian tak terpisahkan dari seseorang adalah perlu.

Ketimbang dikategorikan, lebih baik dilestarikan kalau menguntungkan, dan diluruskan jika merugikan. Semoga tren ini terus menjadi sesuatu yang sekadar lucu-lucuan dunia maya aja dan nggak jadi tren pendorong overthinking yang merenggangkan hubungan.

Penulis: Alvie Putri Gustiningrum
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Red Flag dalam Sesatnya Anggapan Sembrono tentang Hubungan Dua Insan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2023 oleh

Tags: beige flaggreen flagred flagtiktok
Alvie Putri Gustiningrum

Alvie Putri Gustiningrum

Fresh Graduate HI yang interest-nya sebenarnya ngga HI-HI banget. Fashion enthusiast and an aspiring writer.

ArtikelTerkait

Live Streaming Seminar Skripsi di TikTok oleh Dosen Penguji Nggak Berbahaya, Malah Banyak Manfaatnya

Live Streaming Seminar Skripsi di TikTok oleh Dosen Penguji Nggak Berbahaya, Malah Banyak Manfaatnya

8 Desember 2023
Nonton Film kok di TikTok, Norak! terminal mojok (1)

Sebenarnya, Instansi Pemerintah Nggak Perlu Pakai TikTok, Nggak Cocok!

24 Oktober 2021
TikTok Membuncahkan Lagi Hasrat Joget Bollywood yang Terpendam terminal mojok.co

TikTok Membuncahkan Lagi Hasrat Joget Bollywood yang Terpendam

16 Januari 2021
3 Jenis Dosen Red Flag yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa kalau Mau Kuliah Lancar Mojok.co

3 Jenis Dosen Red Flag yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa kalau Mau Kuliah Lancar

10 Januari 2024
Raja Brawijaya Fokus TikTok ketimbang Isu Kemanusiaan (Anom Harya via Shutterstock.com)

Bukannya Menyuarakan Keadilan tuk Kaum Marjinal, Raja Brawijaya Malah Fokus Main TikTok biar Viral

17 Agustus 2023
Saya Kini Curiga dengan Rumah Makan Murah, dan Saya Nggak Asal Omong

Saya Kini Curiga dengan Rumah Makan Murah, dan Saya Nggak Asal Omong

3 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.