Setu Babakan siap menyambut jiwa-jiwa yang penat dan butuh healing dari ingar bingar Jaksel.
Jika kita membicarakan tempat nongkrong yang elegan, estetis, dan modern di sekitaran Jabodetabek, Jaksel alias Jakarta Selatan adalah tempat yang ideal. Kotamadya yang menjadi bagian dari DKI Jakarta ini memang dipenuhi berbagai jenis tempat nongkrong.
Kawasan Kebayoran Baru yang di dalamnya terdapat Blok M, Cipete, Radio Dalam, hingga Cilandak merupakan kawasan yang memiliki beragam tempat nongkrong glamor dan asyik. Sayangnya, bagi saya, nongkrong di sana rada menguras kantong.
Namun nggak usah khawatir, kita tetap bisa nongkrong di Jaksel dengan bujet minimalis, kok. Adalah Setu Babakan, sebuah danau yang terletak di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Di sini, kita bisa nongkrong sepuasnya tanpa takut kantong jebol.
Daftar Isi
Setu Babakan situs pelestarian budaya Betawi
Lebih dari sekadar danau, Setu Babakan sebenarnya merupakan Kawasan Perkampungan Budaya Betawi yang dikelola Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi. Jadi, selain dijadikan tempat nongkrong, kita bisa mengenal dan mempelajari kebudayaan Betawi di sini.
Di sebelah kiri sebelum pintu masuk danau terdapat bangunan besar, yakni sebuah museum yang bernama Museum Betawi Setu Babakan. Di dalam museum ini kita bisa belajar mengenai asal usul munculnya suku Betawi.
Kalau kata dosen saya, suku Betawi sebenarnya merupakan gabungan dari berbagai suku yang ada di Indonesia. Mereka yang memiliki berbagai kebudayaan berbeda datang ke Batavia pada masa lalu tapi tak bisa pulang ke kampung halamannya. Akhirnya terjadi akulturasi dari berbagai kebudayaan hingga timbullah kebudayaan baru.
Di museum yang mulai dibuka sejak tahun 2017 lalu ini juga ada galeri benda-benda yang berkaitan dengan budaya Betawi. Misalnya baju adat Betawi, miniatur rumah adat Betawi, perabotan ala Betawi, alat musik, hingga makanan khas seperti roti buaya.
Tempat nongkrong paling adem di Jaksel
Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, Setu Babakan adalah pilihan tepat apabila kalian ingin nongkrong di tempat yang adem, asyik, family friendly, dan nggak bikin kantong jebol. Di pinggiran danau terdapat pohon-pohon besar dan rindang. Saya rasa siapa pun yang duduk di bawahnya bakalan merasa betah dan enggan pulang. Apalagi saat angin sepoi-sepoi bertiup, wah, rasanya tempat ini jadi tempat nongkrong paling adem se-Jaksel!
Nggak usah takut kelaparan kalau nongkrong di sini. Mau yang seger-seger? Ada es kelapa muda yang siapa menghilangkan dahaga kita. Selain es kelapa muda, kita juga bisa minum minuman sachet seperti teh tarik, kopi sachet, Nutrisari, dll. yang dijual di warung sekitar.
Tiba-tiba lapar dan pengin makan? Tinggal pesan kerak telor yang harganya terjangkau. Fyi, para pedagang yang berjualan di sekitaran sini merupakan orang Betawi yang tinggal di Setu Babakan, lho. Mereka menyediakan kursi dan meja, serta tikar untuk pengunjung yang datang.
Angin sepoi-sepoi, segelas es kelapa muda, seporsi kerak telor, serta candaan bersama teman-teman, merupakan kombinasi terbaik ketika nongkrong. Nongkrong di Setu Babakan dijamin nggak kalah nyaman deh dari nongkrong di kedai kopi ternama.
Kalau sudah capek ngobrol dan pengin healing sejenak, cobain deh rekreasi air di sini. Tersedia sepeda air yang bisa kita naiki di sini. Sewanya murah kok, cuma Rp6 ribu sampai Rp10 ribu sekali jalan. Kita juga boleh mancing ikan di danau ini. Beberapa waktu lalu saya melihat bapak-bapak yang asyik memancing ikan di pinggiran danau.
Kalau kalian tertarik nongkrong di Setu Babakan, saya sarankan untuk datang menggunakan sepeda motor. Cari parkir nggak bakal repot. Kita akan dikenakan biaya Rp5 ribu agar kendaraan kita bisa masuk ke area setu.
Kalau mau naik transportasi umum juga nggak begitu sulit, kok. Saran saya sih naik KRL aja dan turun di Stasiun Lenteng Agung. Setelah itu lanjutkan perjalanan dengan ojek online atau ojek pangkalan.
Begitulah sedikit penjelasan tentang Setu Babakan yang terletak di Jakarta Selatan ini. Ternyata di tengah ingar bingar Jakarta Selatan, masih ada kok tempat nongkrong yang asyik, adem, dan tentu saja murah. Sejujurnya, saya lebih suka nongkrong di tempat kayak gini alih-alih di kedai kopi. Meski tempatnya sederhana, nikmatnya maksimal.
Kalau kalian belum pernah datang ke sini, cobain, deh. Saya jamin nggak bakal menyesal.
Penulis: Muhammad Arifuddin Tanjung
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 7 Hal Normal di Jakarta tapi Dianggap Tak Biasa di Daerah Lain.