Innova merupakan mobil keluarga Indonesia yang kenyamanannya tidak perlu diragukan lagi. Itu sebabnya, mereka mampu bertahan di pasaran mobil Indonesia hingga sekarang. Toyota, selaku produsen, juga terus mengembangkan inovasi. Sehingga, muncul Innova Reborn dan Zenix.
Di antara keduanya, Innova Reborn menjadi generasi kedua. Secara histori, Reborn diproduksi pertama kali pada tahun 2015. Berjalan tujuh tahun, Toyota kemudian memproduksi Zenix, tepatnya pada November 2022.
Setelah lahir, Innova Zenix langsung melesat di pasar mobil Indonesia. Di awal 2023 saja, Zenix sudah laku lebih dari 5.700 unit. Dengan pesatnya angka penjualan unit Innova Zenix, apakah eksistensi Reborn akan mengalami penurunan?
Daftar Isi
Gawat! Innova Reborn ada di tepi jurang
Kalau saya ibaratkan, posisi Innova Reborn ada pada ujung jurang. Dalam artian, tidak jatuh dan juga tidak melesat.
Alasannya, ada potensi masyarakat lebih memilih untuk membeli Zenix ketimbang Innova Reborn. Berbagai keunggulan yang ditawarkan Zenix bisa menjadi keunggulan tersendiri. Misalnya, dari segi keiritan pengeluaran bahan bakar, Zenix lebih unggul dibandingkan Reborn, sekalipun yang tipe diesel.
Pihak Toyota Astra Motor, menjelaskan jika Zenix type Gasoline punya konsumsi bahan bakar 15 km/liter. Sedangkan untuk Innova Reborn diesel lebih boros dengan konsumsi bahan bakar 14 km/liter. Lebih irit lagi, Zenix type Hybrid yang konsumsi bahan bakarnya 21 km/liter.
Keiritan Zenix bisa terjadi karena sudah mengembangkan inovasi mesin yang canggih dan mampu menciptakan bobot mobil yang ringan. Lantaran bobot yang ringan, tarikan mobil jadi enteng, sehingga memberikan efisiensi pengeluaran bahan bakar.
Zenix bisa menjadi simbol prestise orang Indonesia
Di sisi lain, potensi masyarakat untuk memiliki Zenix hadir dari budaya konsumtif masyarakat Indonesia. Secara sosiologis, budaya konsumtif masyarakat Indonesia beririsan dengan nilai prestise. Dan itu relevan dengan kehadiran Zenix dengan harga mahal dan tampilan yang mewah, membuat masyarakat berlomba untuk membelinya agar mendapatkan simbol prestise dari orang lain.
Namun, tidak serta merta kehadiran Innova Reborn akan mengalami “kematian” di dunia permobilan Indonesia. Seri ini masih banyak dicari oleh masyarakat. Bahkan, harganya semakin melesat. Mobil orang tua saya saja pernah ditawar Rp300 juta, padahal dulu belinya hanya Rp280 juta. Atau cerita kawan saya yang mobilnya ditawar Rp290 juta, padahal dulu hanya membeli seharga Rp275 juta.
Apakah Innova Reborn masih bisa bertahan di pasar mobil Indonesia?
Apakah melejitnya harga jual Innova Reborn merupakan suatu keanehan? Tidak sama sekali. Sebab, minat masyarakat masih tinggi kalau saya amati. Alasannya sederhana, bahwa Reborn punya bodi yang terlihat garang dan sporty.
Beberapa kawan saya mengakui kalau dirinya lebih suka dengan model Reborn daripada Zenix yang terlihat lebih kalem. Saya juga lebih suka model Reborn karena tampilannya lebih gagah.
Bahkan, kawan saya yang suka modifikasi mobil, menilai kalau Innova Reborn dengan bodinya yang garang dan sporty, lebih bagus jika dimodifikasi. Tidak mengherankan selama saya menelusuri akun-akun modifikasi mobil di media sosial, Innova Reborn paling banyak muncul dalam unggahan kontennya.
Selain diminati karena bodinya yang garang dan sporty, alasan lain seri ini banyak diburu karena harganya murah. Reborn bisa dimiliki dengan harga Rp260 juta sampai Rp340 juta. Harga yang bisa dibilang murah dengan interiornya yang mewah, kelengkapan keamanan, dan kenyamanan berkendara. Berbanding jauh dengan Innova Zenix yang harganya berkisar Rp425 juta sampai Rp620 juta.
Maka, bisa disimpulkan bahwa meski Zenix sudah melesat di pasaran mobil, tapi Innova Reborn tidak akan kehilangan marwahnya. Atau saya punya prediksi lainnya, yakni Zenix dan Reborn akan sama-sama menguasai dunia permobilan di Indonesia. Dengan kemewahan dan kenyamanan yang ditawarkan, bukan hal mustahil keduanya akan menguasai dunia permobilan di Indonesia. Kita lihat saja!
Penulis: Abar Mawlana
Editor: Yamadipati Seno
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.