Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Suka Duka Menjadi Asisten Guru SD Swasta

Handri Setiadi oleh Handri Setiadi
8 Mei 2023
A A
Suka Duka Asisten Guru SD Swasta, Berharga walau Dipandang Sebelah Mata

Suka Duka Asisten Guru SD Swasta (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Menjadi guru itu bukanlah hal yang mudah. Begitu pikiran saya. Apalagi guru di sekolah swasta dengan program inklusif di mana macam-macam anak bisa ada di dalam satu kelas. Sungguh, satu orang guru nggak akan cukup untuk mengajar satu kelas. Makanya butuh seorang asisten guru yang mana salah satu kerjaannya adalah membantu wali kelas atau guru utama.

Berdasarkan pengalaman pribadi saya menjadi seorang asisten guru SD di sebuah sekolah swasta, suka dan duka telah saya rasakan. Mulai dari dipandang sebelah mata, gaji yang nggak seberapa, hingga beratnya pekerjaan yang harus dilakukan. Kalau kalian ingin terjun langsung ke dunia pendidikan menjadi asisten guru seperti saya, ada beberapa catatan yang bisa kalian perhatikan supaya nggak menyesal di kemudian hari.

Dipandang sebelah mata

Walaupun berstatus guru, tetap saja predikat asisten di depan profesi saya ini selalu dipandang sebelah mata. Bukan apa-apa, karena dalam hal pengajaran, wali kelas tetap punya peran utama. Setiap ada acara besar pun, peran penting sudah pasti nggak akan jatuh ke tangan asisten guru. Bagaikan orang yang terkena sinar matahari, ya kami cuma jadi bayangannya.

Pekerjaan di luar ekspektasi

Bayangan saya ketika diterima menjadi asisten guru adalah menjadi guru seperti pada umumnya. Membuat RPP, mengajar, melakukan evaluasi, dan berhubungan baik dengan orang tua beserta rekan sejawat. Namun, profesi asisten guru ini rupanya cukup spesial.

Memang hal-hal yang saya sebutkan tadi tetap menjadi tugas utama saya. Saya tetap membuat RPP walau yang mengajar secara langsung bukan saya, sesekali mengajar ketika guru utama berhalangan hadir, hingga menyiapkan rapor siswa sekelas yang membutuhkan waktu seharian.

Hal lain yang perlu dilakukan oleh seorang asisten guru adalah ketika pembelajaran berlangsung, harus fokus kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Tak jarang asisten guru harus mengurus siswa yang lari-lari di kelas atau bernyanyi ketika guru utama sedang menerangkan, hingga siap menceboki siswa karena buang air di kelas. Sungguh bukan hal yang mudah. Apalagi kalau sang asisten lalai, guru utama atau wali kelas bakal langsung melirik ke arah si asisten.

Gaji yang tak seberapa

Yah, namanya juga asisten, nggak mungkin lah kalau gajinya melebih tokoh utama. Menjadi seorang asisten guru swasta dengan berharap gaji minimal setara UMR, saya rasa cukup sulit, kecuali sekolahnya kelewat elite.

Memang tanggung jawab yang saya emban nggak terlalu besar. Namun, effort yang harus saya keluarkan nggak main-main. Selama menjadi asisten guru, saya memiliki seorang siswa yang menggunakan kursi roda. Masalahnya, kelas kami nggak rata dengan tanah, ada tangga pijakan untuk bisa masuk ke kelas. Mau nggak mau, setiap hari saya menggendong anak dengan berat kurang lebih 50 kg untuk masuk kelas.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Jadi lebih akrab dengan anak-anak spesial

Lantaran tugas harian saya sebagai asisten guru lebih banyak mengurusi anak-anak berkebutuhan khusus di kelas, saya jadi lebih akrab dengan mereka. Sebab, biasanya seorang asisten guru dapat mengerti bahasa mereka yang nggak dimengerti orang lain.

Dari keakraban tersebut, para siswa ini umumnya lebih nurut pada saya. Dari sini saya menganggap profesi ini begitu berharga. Tak sedikit hal-hal kecil yang mereka perbuat membuat saya terharu. Misalnya, ketika mereka bisa memberikan salam atau mengucapkan terima kasih. Hal sederhana ini mungkin terlihat biasa bagi orang lain, tapi bagi saya yang sehari-hari menemani mereka belajar, ini adalah hal yang luar biasa.

Diperhatikan orang tua siswa yang baik hati

Tak sedikit orang tua yang melihat jasa asisten guru dengan perasaan belas kasihan. Yah, walaupun ada juga orang tua yang acuh sampai-sampai nggak menganggap keberadaan saya. Namun, itu sudah menjadi risiko profesi saya.

Terkait para orang tua siswa yang baik hati, hal tersebut bagaikan air di tengah gurun pasir. Mereka adalah semangat bagi saya untuk tetap memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Saya pernah mengalami kejadian yang cukup bikin terharu. Pernah ketika study tour siswa, saya diajak jalan dan makan tanpa perlu keluar uang. Nggak cuma itu, tiap pembagian rapor, para orang tua siswa yang baik memberikan tanda terima kasih mereka. Sampai saya kebingungan sendiri gimana cara membawa oleh-oleh dari para orang tua ini.

Memang setiap pekerjaan pasti ada risiko yang nggak mudah dijalani. Saya pun sebagai asisten guru SD swasta harus tahan banting, terutama ketika dituntut untuk mengerjakan pekerjaan sebagai guru dan mengurus anak-anak spesial selama satu semester. Memang nggak mudah, tapi kalau kalian tulus dan ikhlas menjalaninya, pasti akan ada jalannya. Ingat, selalu ada air di tengah keringnya gurun pasir.

Penulis: Handri Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Mempunyai Guru yang Memiliki Passion Mengajar Adalah Sebuah Privilese.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Mei 2023 oleh

Tags: asisten guruguruSekolah
Handri Setiadi

Handri Setiadi

Kadang guru, kadang suka baca buku, anggap saja teman baikmu.

ArtikelTerkait

Derita Jadi Lulusan PPG: Statusnya Saja Guru Profesional, tapi Cari Kerja Tetap Susah Mojok.co

Derita Jadi Lulusan PPG: Statusnya Saja Guru Profesional, tapi Cari Kerja Tetap Susah

24 September 2025
4 Hal Salah Kaprah tentang UNNES yang Bikin Geleng-geleng

4 Hal Salah Kaprah tentang UNNES yang Bikin Geleng-geleng

21 Juni 2023
OSIS SMA Berani Undang Noah dan Dewa 19 buat Pensi Kalian Keren Terminal Mojok

OSIS SMA Berani Undang Noah dan Dewa 19 buat Pensi: Kalian Keren!

30 September 2022
Bukannya Meringankan, Kerja Kelompok Malah Menambah Beban

Bukannya Meringankan, Kerja Kelompok Malah Menambah Beban

9 Desember 2022
guru bukan pegawai IT mojok

Menguasai IT Perlu, tapi Tugas Guru Bukan Itu

22 November 2020
Nasib Guru Les di Kampung Serba Salah. Bayarannya Seret, Mau Menagih Sungkan Mojok.co

Nasib Guru Les di Kampung Serba Salah. Bayarannya Seret, Mau Menagih Sungkan

4 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.